Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Laba Bersih Erajaya Swasembada (ERAA) Naik 25 Persen di 2024

Perusahaan berhasil meraih penjualan bersih sebesar 8,5 Year on Year (YoY). Hal ini membuat dorongan terhadap kenaikan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 25,0 persen menjadi Rp1.032 Miliar dibandingkan tahun 2023.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 26 March 2025 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Citra Dara Vresti Trisna
Laba Bersih Erajaya Swasembada (ERAA) Naik 25 Persen di 2024 Seorang pelanggan melintas di salah satu butik erafone di Jakarta. Foto: Dok ERAA

KABARBURSA.COM - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatatkan kinerja keuangan positif untuk periode 2024 atau FY24.

Dalam laporannya, manajemen ERAA menyampaikan perusahaan berhasil meraih penjualan bersih sebesar 8,5 Year on Year (YoY). Hal ini membuat dorongan terhadap kenaikan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 25,0 persen menjadi Rp1.032 miliar dibandingkan tahun 2023. 

Wakil Direktur Utama ERAA Hasan Aula mengungkapkan, perusahaan berhasil menjaga momentum positif yang tercapai pada periode sebelumnya, karena didorong oleh fokus strategis untuk mengembangkan seluruh portofolio merek yang dimiliki oleh perseroan. 

“Kami secara proaktif memanfaatkan momentum musiman, seperti liburan Natal dan akhir tahun, untuk menawarkan berbagai produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen,” ujar Hasan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 26 Maret 2025.

Segmen cellular phones & tablet masih menjadi kontributor terbesar terhadap penjualan bersih ERAA saat ini dengan kontribusi sebesar 80,3 persen. 

Perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2011 ini juga juga mencatatkan pertumbuhan signifikan di segmen aksesori yang tumbuh 23,0 persen dan berkontribusi 13,1 persen terhadap penjualan bersih. 

Melalui anak usahanya, ERAA menambah sejumlah merek baru yang strategis ke dalam portofolio bisnis pada 2024. Seperti Curry Up dan Bacha Coffee, XPENG, serta Under Armour. 

Adapun pada 2024, ERAA berhasil membuka 278 toko baru, sehingga pada akhir Desember tahun lalu, jumlah total jaringan ritel mencapai 2,194 toko yang tersebar di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. 

Dengan didukung oleh 77 pusat distribusi milik Perseroan yang telah mendistribusikan ke lebih dari 54,000 gerai ritel  pihak ketiga. 

Sementara itu, pembukaan jaringan ritel kurang lebih sebanyak 300 toko akan tetap menjadi focus ERAA pada 2025, dengan menyesuaikan kondisi makro ekonomi yang berlangsung.

Kantongi Rp120 Miliar dari Usaha Patungan

Sebelumnya, ERAA mengumumkan pembentukan perusahaan patungan baru dengan Tea Explorer Pte. Ltd. Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), bisnis patungan bersama perusahaan asal Singapura itu diberi nama PT Chagee Era Indonesia (CEI) dan akan fokus pada bisnis makanan dan minuman di Indonesia food and beverages (F&B).

Amelia Allen, Kepala Bidang Hukum & Sekretaris Perusahaan ERAA, menjelaskan, Erajaya melalui anak perusahaan PT Era Boga Nusantara (EBN), yang dimiliki hampir seluruhnya (99,9997 persen), berkolaborasi dengan Tea Explorer.

"Merek 'Chagee' akan menjadi brand yang digunakan oleh perusahaan patungan ini dalam menjalankan operasionalnya di pasar Indonesia," ujar Amelia melalui keterbukaan informasi di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2025.

Ia menambahkan, Erajaya mengantongi investasi dalam perusahaan patungan ini mencapai Rp120 miliar.

"Meski demikian, tidak ada hubungan afiliasi antara pihak-pihak yang bertransaksi dalam kesepakatan ini," sambung dia.

Menurut Amelia, pembentukan perusahaan patungan ini akan memperluas lini bisnis Erajaya, dengan memasuki industri makanan dan minuman. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan diversifikasi bisnis dan memperkuat posisi ERAA di pasar Indonesia.

"Dengan langkah ini, Erajaya Swasembada memperlihatkan komitmennya untuk terus berinovasi dan melakukan ekspansi dalam sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi di Indonesia," ungkap Amelia.

Kinerja Saham ERAA

Mengutip data Stockbit, saham ERAA ditutup menguat 9,84 persen atau 36 poin ke level 402 pada perdagangan Rabu, 26 Maret 2025. Selama sebulan terakhir, ERAA menunjukan kinerja positif dengan performa 6,35 persen. 

Dalam aspek solvabilitas, ERAA mencatat Current Ratio sebesar 1,22, yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aset lancar 1,22 kali lebih besar dibandingkan kewajiban jangka pendeknya. Meskipun angka ini tidak terlalu tinggi, masih cukup untuk menunjukkan likuiditas yang sehat.

Di sisi lain, Quick Ratio ERAA tercatat di angka 0,57, yang mengindikasikan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan aset paling likuid (tanpa memperhitungkan persediaan). 

Sementara itu, Debt to Equity Ratio sebesar 0,60 mencerminkan struktur modal yang relatif konservatif dengan proporsi utang yang tidak terlalu tinggi dibandingkan modal sendiri. Rasio ini mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki keseimbangan yang cukup antara penggunaan modal sendiri dan utang dalam pendanaan bisnisnya.

Dalam hal profitabilitas, saham ini mencatat Return on Assets (ROA) sebesar 4,74 persen dan Return on Equity (ROE) sebesar 12,69 persen. 

Dari segi margin keuntungan, gross profit Margin tercatat sebesar 11,04 persen, yang mengindikasikan bahwa perusahaan mampu mempertahankan marjin keuntungan kotor yang cukup stabil dari pendapatannya. 

Namun, Operating Profit Margin yang hanya 3,02 persen menunjukkan bahwa beban operasional cukup besar. Lebih lanjut, net profit margin hanya 1,45 persen. (*)