KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Rabu, 26 Maret 2025, naik 103,28 poin atau 1,66 persen ke level 6.338,89. Sejak pembukaan, indeks bergerak dalam rentang 6.235,54 hingga 6.340,15. Total volume transaksi tercatat sebesar 3,85 juta lot dengan nilai perdagangan mencapai Rp726,46 miliar dari 22.360 transaksi.
Penguatan IHSG pagi ini terjadi di tengah melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS. Rupiah terpantau melemah ke level Rp16.586 per dolar AS, terdampak oleh penguatan indeks dolar global serta ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang masih bertahan di level tinggi.
Ada sebanyak 369 saham menguat, 81 saham melemah dan 144 saham stagnan pada perdagangan pagi ini.
Beberapa saham mencatatkan kenaikan signifikan pada sesi awal. Saham PT Golden Flower Tbk (POLU), perusahaan tekstil yang bergerak di industri garmen ekspor, memimpin daftar top gainers dengan lonjakan 13,51 persen ke level Rp8.400 per saham.
Saham PT Duta Anggada Realty Tbk (DART), perusahaan properti yang fokus pada pengembangan perkantoran dan pusat perbelanjaan, menguat 11,63 persen ke Rp144 per saham.
Saham PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), perusahaan konstruksi yang berfokus pada proyek bangunan bertingkat, naik 10,48 persen ke Rp580 per saham. Saham PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), perusahaan jasa keuangan dan perantara perdagangan efek, mengalami kenaikan 10,06 persen ke Rp372 per saham.
Saham PT Manggung Polahraya Tbk (MANG), yang bergerak di bidang pengolahan hasil pertanian, juga menguat 9,68 persen ke Rp34 per saham.
Di sisi lain, beberapa saham mengalami tekanan jual dan masuk jajaran terkoreksi. Saham PT Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS), perusahaan pembiayaan yang bergerak di sektor kredit konsumen dan modal usaha, mencatatkan koreksi terdalam dengan penurunan 12,87 persen ke Rp745 per saham.
Saham PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC), perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan perdagangan umum, turun 9,23 persen ke Rp118 per saham. Saham PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS), perusahaan yang bergerak di sektor perikanan dan hasil laut, melemah 5,13 persen ke Rp37 per saham.
Saham PT Charnic Capital Tbk (NICK), perusahaan investasi dan jasa keuangan, terkoreksi 5,00 persen ke Rp760 per saham. Saham PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT), yang bergerak di bidang pengelolaan pelabuhan dan logistik maritim, turun 4,71 persen ke Rp810 per saham.
Pada awal perdagangan, sektor keuangan mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 1,56 persen karena didorong oleh pergerakan saham-saham perbankan dan jasa keuangan.
Sektor barang baku juga menguat 1,37 persen, sementara sektor energi dan teknologi masing-masing naik 0,78 persen dan 0,79 persen. Di sisi lain, sektor kesehatan mengalami sedikit koreksi sebesar 0,05 persen. Hal inilah yang mempengaruhi fluktuasi IHSG pagi ini.
Masih Rawan Koreksi
Meskipun dibuka menguat, IHSG masih berpeluang mengalami pergerakan volatil sepanjang sesi perdagangan, dipengaruhi oleh sentimen global serta dinamika pasar dalam negeri. Menurut Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana—akrab disapa Didit—penguatan ini belum tentu menandai tren bullish yang solid.
“Posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave [v], sehingga IHSG masih rawan berbalik terkoreksi, paling tidak menguji kembali 5.975 atau bahkan worst case-nya 5.879,” ujar Didit, dalam riset hariannya yang diterima KabarBursa.com di Jakarta, Rabu, 26 Maret 2025.
Didit mengingatkan meski penguatan terlihat meyakinkan, potensi koreksi tetap terbuka dalam jangka pendek. Level support terdekat berada di 5.938 dan 5.825, sementara resistance berikutnya mengintai di kisaran 6.445 hingga 6.557.
Namun di tengah potensi konsolidasi ini, Didit tetap mencermati beberapa saham pilihan yang layak diperhatikan. Salah satunya adalah PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), yang sedang bergerak di fase wave iii dari wave (c). Meski rawan koreksi, BRMS masih dianggap potensial jika dibeli saat melemah di kisaran Rp274–312, dengan target kenaikan hingga Rp354 per saham.
Saham lain yang juga menarik perhatian analis adalah PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID). Meskipun terkoreksi 1,58 persen ke level Rp374, posisi teknikal DOID masih berada di bagian wave [v] dari wave C. Artinya, tekanan jual yang terjadi justru bisa menjadi peluang masuk jika harga menyentuh rentang Rp336–360, dengan target jangka pendek di Rp406 hingga Rp450.
Sementara itu, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) mencatat kenaikan 3,99 persen ke level Rp8.475. Saham ini masih dalam fase wave [iv] dari wave 5. Jika mengalami pullback ke area Rp7.925–8.300, PANI disebut berpotensi menanjak hingga Rp9.675 dalam beberapa waktu mendatang.
Terakhir, saham teknologi PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) juga masuk radar analis. Meski harga turun 3,28 persen ke Rp1.770 dan masih dihantui tekanan jual, Didit memproyeksikan WIFI tengah dalam fase wave B dari wave (B). Peluang spekulatif terbuka jika saham ini bergerak di rentang Rp1.610–1.750, dengan potensi rebound ke Rp2.300.
Didit menegaskan, meskipun potensi koreksi masih membayangi IHSG secara umum, pergerakan teknikal beberapa saham tetap membuka ruang manuver bagi investor dengan strategi buy on weakness yang cermat. Namun tentu saja, disiplin dalam memasang stop loss tetap jadi kunci.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.