KABARBUSA.COM - Pengumuman struktur kelembagaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) membawa kejutan tersendiri di pasar modal. Salah satu nama yang masuk dalam daftar pengurus lembaga investasi pemerintah ini adalah Bono Daru Adji, yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
Masuknya Bono ke dalam jajaran kepemimpinan Danantara sebagai Managing Director Legal bukan tanpa alasan. Latar belakangnya yang kuat di bidang hukum dan investasi diyakini dapat memperkuat strategi pengelolaan aset negara.
Sebagai bagian dari entitas Telkom, Bono diyakini membawa sentimen positif terhadap saham TLKM pada perdagangan hari ini, Senin, 24 Maret 2025. Pada penutupan perdagangan, saham TLKM menguat 0,87 persen, naik 20 poin ke level 2.330.
Sepanjang sesi, harga TLKM bergerak dalam rentang 2.250-2.350, menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi. Meskipun ada tekanan jual di awal sesi, harga TLKM mampu rebound dan bertahan di kisaran 2.320-2.330 menjelang penutupan.
Lonjakan ini mengindikasikan investor tengah merespons dinamika baru yang dipicu oleh kebijakan Danantara, khususnya pengalihan kepemilikan saham dari Negara Republik Indonesia ke PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI. Secara spesifik, sekitar 51,60 miliar saham Seri B milik Negara di TLKM kini telah beralih ke BKI.
Kendati demikian, hingga berita ini diturunkan Telkom belum bisa berkomentar terkait kondisi ini. Perusahaan menyatakan masih menunggu Danantara sebelum memberikan keterangan lebih lanjut.
Di samping itu, sebagai bagian dari skema investasi Danantara, PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) ditunjuk sebagai entitas yang akan menerima pengalihan saham Seri B milik tujuh emiten BUMN melalui mekanisme inbreng.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin 24 Maret 2025. Aksi ini melibatkan pemindahan kepemilikan saham dari Negara Republik Indonesia kepada BKI, termasuk saham TLKM.
Secara spesifik, sekitar 51,60 miliar saham Seri B milik Negara di TLKM telah dialihkan ke BKI. VP Investor Relation Telkom Indonesia, Octavius Oky Prakarsa, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi penyertaan saham melalui mekanisme inbreng.
"Dalam rangka inbreng yang dilaksanakan Negara Republik Indonesia kepada PT Badan Klasifikasi Indonesia," tulis Octavius dalam keterbukaan informasi.
Meski demikian, menurutnya, Negara RI tetap menjadi Pemegang Saham Pengendali TLKM (Ultimate Beneficial Owner) melalui kepemilikan satu saham Seri A Dwiwarna yang memiliki hak istimewa.
"Dan kepemilikan tidak langsung sekitar 51,6 miliar lembar saham Seri B milik Badan Klasifikasi Indonesia melalui Danantara," tambahnya.
Profil Bono Daru Adji
Bono Daru Adji dikenal sebagai sosok profesional dengan latar belakang kuat di bidang hukum serta pengalaman panjang dalam dunia korporasi dan investasi. Saat ini, ia menjabat sebagai Komisaris Independen Telkom Indonesia, posisi yang diembannya sejak diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 28 Mei 2021.
Bono menyelesaikan studi sarjana hukumnya di Universitas Trisakti pada 1993, sebelum kemudian meraih gelar Master of Laws (LL.M.) dari Monash University, Australia, pada 1995. Sebelum bergabung dengan Telkom, ia memegang peran sebagai Managing Partner di firma hukum terkemuka, Assegaf Hamzah & Partners.
Masuknya Bono ke dalam jajaran pengurus Danantara mengindikasikan semakin luasnya keterlibatan sektor hukum dan korporasi dalam pengelolaan investasi strategis ini. Dengan komposisi kepemimpinan yang terus berkembang, Danantara diharapkan dapat menjadi tulang punggung dalam memperkuat investasi pemerintah serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Tokoh Kunci Danantara
Kepala Danantara Rosan Perkasa Roeslani, resmi mengumumkan susunan kelembagaan Danantara. Ia menegaskan bahwa proses seleksi dilakukan dengan ketat demi memastikan hanya individu terbaik yang terpilih, baik dari segi kompetensi maupun rekam jejak.
Dia menyampaikan, untuk mendapatkan orang-orang terbaik yang dipilih sesuai dengan kompetensinya dan memiliki track record bersih, proses yang dilakukan tidaklah mudah. Salah satu yang juga menjadi pertimbangan utama adalah memiliki kesamaan visi, yaitu mengabdi kepada negara.
"Amanah yang diberikan kepada kami ini sangat luar biasa, sehingga kami harus memastikan proses ini berjalan dengan baik sesuai harapan presiden dan seluruh masyarakat Indonesia, sehingga diperlukan orang-orang yang tidak hanya memiliki kapabilitas, tetapi juga integritas," ungkap Rosan di Jakarta Pusat, Senin, 24 Maret 2025.
Dalam struktur yang telah disusun, posisi dewan pengawas Danantara akan diisi oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Erick Thohir, Muliawan Hadad, serta para menteri koordinator (menko) dan menteri sekretaris negara (mensesneg). Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan duduk sebagai dewan pengarah.
"Kami bersyukur bahwa Pak Jokowi dan Pak SBY bersedia menjadi dewan pengarah. Dengan pengalaman mereka memimpin negara selama satu dekade masing-masing, kontribusi mereka diharapkan mampu membawa Danantara ke arah yang lebih baik," jelas Rosan.
Selain itu, jajaran dewan penasihat Danantara juga dihuni oleh tokoh-tokoh finansial dan ekonomi kelas dunia. Nama-nama seperti Ray Dalio, Helman Sitohang, Jeffrey Sachs, F Chapman Taylor, dan mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra masuk dalam daftar.
Selain itu, Rosan juga mengumumkan daftar nama pengurus lain. Berikut rincian lengkapnya.
Managing Director Legal Robertus Bilitea
Managing Director Risk and Sustainability Lieng-Seng Wee
Managing Director Finance Arief Budiman
Managing Director Treasury Ali Setiawan
Managing Director Global Relations and Governance Mohamad Al-Arief
Managing Director Stakeholders Management Rohan Nafas
Managing Director Internal Audit Ahmad Hidayat
Managing Director Human Resources Sanjay Bharwani
Managing Director Internal Audit Ahmad Hidayat
Managing Director Human Resources Sanjay Bharwani
Managing Director Chief Economist Reza Yamora Siregar
Managing Director Head of Office Ivy Santoso
Komite Manajemen Risiko John Prasetio
Komite Investasi dan Portofolio Yup Kim
Holding operasional Donny Oskaria
Managing Director Agus Dwi Handaya
Managing Director Riko Banardi
Holding investasi Pandu Sjahrir
Managing Director Finance Djamal Attamimi
Managing Director Legal Bono Daru Adji
Managing Director Investment Stefanus Ade Hadiwidjaja (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.