Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

ADRO Groundbreaking 500 Rumah Gratis, ini Keunggulannya

Pembangunan ini menjadi bagian dari inisiatif "Gotong Royong Membangun Rumah untuk Rakyat," yang merupakan wujud sinergi antara pemerintah dan sektor swasta

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 23 March 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Yunila Wati
ADRO Groundbreaking 500 Rumah Gratis, ini Keunggulannya Ilustrasi kinerja ADRO.

KABARBURSA.COM - Sebagai bentuk nyata dukungan terhadap program pemerintah dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Grup Adaro resmi membangun 500 unit rumah gratis. Langkah ini sejalan dengan Program Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dalam upaya mempercepat pemerataan akses hunian yang layak dan terjangkau. 

Proyek ini dimulai dengan seremoni peletakan batu pertama pada Kamis, 20 Maret 2025, di Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.

Pembangunan ini menjadi bagian dari inisiatif "Gotong Royong Membangun Rumah untuk Rakyat," yang merupakan wujud sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mengatasi backlog perumahan di Indonesia. 

Direktur PT Adaro Andalan Indonesia Tbk sekaligus Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Priyadi, menegaskan bahwa rumah adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Menurutnya, permasalahan perumahan saat ini tidak hanya terletak pada jumlah hunian yang tersedia, tetapi juga pada kualitas rumah yang dihuni oleh masyarakat.

Sebanyak 500 unit rumah akan dibangun secara bertahap di wilayah operasional Adaro, dengan target penyelesaian dan serah terima pada akhir tahun 2025. Setiap rumah akan dibangun di atas lahan seluas 60 meter persegi dengan luas bangunan 36 meter persegi. 

Hunian ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dengan fasilitas yang cukup lengkap, meliputi dua kamar tidur, ruang tamu, satu kamar mandi, dapur, serta teras. Selain itu, kawasan perumahan ini akan dilengkapi dengan fasilitas umum seperti gedung serba guna, area parkir, dan ruang terbuka bagi warga untuk beraktivitas dan berkreasi.

Sebagai bentuk inovasi dalam pembangunan, Adaro akan memanfaatkan fly ash dan bottom ash (FABA) – residu pembakaran batu bara – sebagai campuran dalam pembuatan batako dinding dan paving block. Material ini dinilai memiliki kualitas tinggi dan telah memenuhi standar kekuatan tekan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). 

Pemanfaatan FABA ini juga sejalan dengan upaya perusahaan dalam menerapkan prinsip keberlanjutan serta memaksimalkan pemanfaatan limbah industri untuk pembangunan infrastruktur.

Seremoni peresmian proyek ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Direktur Jenderal Perumahan Perdesaan Kementerian PKP, Imran; Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Surya Herjuna; serta Bupati Tabalong, Muhammad Noor Rifani. 

Keberadaan proyek ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target program 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintah, sekaligus memberikan akses hunian layak bagi masyarakat yang membutuhkan.

Dengan adanya program ini, Grup Adaro tidak hanya berkontribusi dalam penyediaan perumahan bagi MBR, tetapi juga menunjukkan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan. Inisiatif ini diharapkan menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam mendukung pemerataan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan hunian yang layak dan terjangkau.

Fokus pada Investasi Industri dan Efisiensi Operasional

PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), perusahaan yang berafiliasi dengan Garibaldi 'Boy' Thohir, telah menyiapkan rencana belanja modal (capital expenditure/capex) yang ambisius untuk tahun 2025. Emiten energi dan pertambangan ini mengalokasikan dana sebesar USD475 juta hingga USD525 juta atau setara dengan Rp8,4 triliun (mengacu pada kurs Jisdor Rp16.157 per dolar AS per 31 Desember 2024).

Dalam pernyataan resminya, ADRO mengungkapkan bahwa belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk sejumlah proyek strategis, termasuk investasi ekuitas pada kawasan industri di Kalimantan Utara. Langkah ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan infrastruktur dan industri berbasis sumber daya alam di Indonesia.

Pada tahun sebelumnya, ADRO telah menggelontorkan capex sebesar USD514 juta. Dana tersebut difokuskan pada pembelian dan peremajaan alat berat serta tongkang, investasi di smelter aluminium beserta fasilitas pendukungnya, serta pengembangan infrastruktur untuk menopang pertumbuhan volume produksi.

Salah satu target utama ADRO pada 2025 adalah peningkatan volume penjualan batu bara metalurgi. Dari unit bisnis PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), perusahaan menargetkan penjualan sebesar 5,6 juta hingga 6,1 juta ton. Batu bara metalurgi merupakan komoditas strategis yang digunakan dalam industri baja dan menjadi bagian dari strategi diversifikasi Adaro di luar batu bara termal.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer ADRO Garibaldi Thohir, menegaskan bahwa perusahaan tetap berkomitmen pada keunggulan operasional dan efisiensi biaya, terutama dalam menghadapi dinamika kondisi makroekonomi global. Menurutnya, fokus terhadap efisiensi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi bisnis Adaro dan tercermin dalam margin EBITDA operasional yang tetap kompetitif. 

Dengan struktur organisasi yang ramping, ADRO ingin terus tumbuh secara berkelanjutan dan memanfaatkan peluang di sektor ekonomi hijau.

Di tengah upaya ekspansi dan efisiensi tersebut, ADRO juga melakukan perubahan strategis dalam struktur bisnisnya. Perusahaan telah melepas sebagian besar kepemilikannya di PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI). 

Dengan transaksi ini, ADRO tidak lagi mengonsolidasikan laporan keuangan AADI dan anak usahanya setelah selesainya proses perjanjian jual beli saham bersyarat (PUPS).

Namun, di sisi kinerja keuangan, ADRO mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 2,66 persen pada 2024. Pendapatan perusahaan turun dari US$2,13 miliar menjadi USD2,07 miliar, atau sekitar Rp33,58 triliun. Penurunan juga terjadi pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, yang menyusut 15,93 persen dari USD1,64 miliar pada 2023 menjadi USD1,38 miliar atau sekitar Rp22,2 triliun.

Meskipun mengalami tekanan pada kinerja keuangan, langkah strategis ADRO dalam memperkuat investasi di industri hilir dan infrastruktur diharapkan dapat menopang pertumbuhan jangka panjang. Dengan alokasi belanja modal yang besar dan fokus pada efisiensi operasional, ADRO optimistis dapat terus mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industri pertambangan dan energi di Indonesia.

Laba Terkoreksi Tipis, tetapi Melebihi Ekspektasi Pasar

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) merilis laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada 30 September 2024. Meskipun mengalami sedikit penurunan laba dibandingkan tahun sebelumnya, perusahaan tetap mencatatkan hasil yang lebih baik dari ekspektasi pasar.

Selama sembilan bulan pertama tahun 2024, ADRO membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$1,18 miliar. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang mencapai USD1,21 miliar. Jika dihitung per saham, laba per saham ADRO pada periode ini mencapai USD0,03844, sedikit turun dibandingkan USD0,03941 di tahun sebelumnya.

Pendapatan usaha ADRO hingga akhir kuartal III-2024 mencapai USD4,45 miliar. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan periode Januari–September 2023 yang mencatatkan pendapatan sebesar USD4,98 miliar. Penurunan pendapatan ini sebagian besar disebabkan oleh volatilitas harga batu bara di pasar global serta dinamika permintaan dan suplai di sektor energi.

Namun, di sisi lain, beban pokok pendapatan perusahaan berhasil ditekan menjadi USD2,69 miliar dari sebelumnya USD2,99 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Efisiensi ini mencerminkan strategi pengendalian biaya yang diterapkan oleh manajemen dalam menghadapi tantangan di sektor pertambangan dan energi.

Dari sisi neraca keuangan, ADRO mencatatkan total aset sebesar USD10,90 miliar hingga akhir September 2024. Perusahaan juga melaporkan liabilitas sebesar USD2,75 miliar dan ekuitas yang mencapai USD8,15 miliar, mencerminkan struktur keuangan yang tetap solid.

Menurut analisis dari Stockbit Sekuritas, ADRO mencetak laba bersih sebesar USD404 juta pada kuartal III-2024, tumbuh 17,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) meskipun turun tipis 0,1 persen secara kuartalan (quarter-on-quarter/qoq). Dengan hasil tersebut, laba bersih ADRO selama sembilan bulan pertama 2024 mencapai sekitar USD1,2 miliar atau turun 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Analis Stockbit Sekuritas Hendriko Gani, dalam ulasannya  menyebutkan bahwa pencapaian laba ADRO selama periode ini telah melampaui ekspektasi pasar. Hasil tersebut setara dengan 82 persen dari estimasi laba tahun penuh 2024 (FY24F) Stockbit dan 96 persen dari estimasi konsensus. Menurutnya, kinerja yang lebih baik dari perkiraan ini ditopang oleh pendapatan yang lebih kuat serta margin laba kotor yang lebih baik dari proyeksi sebelumnya.

Dengan fundamental yang tetap kuat dan efisiensi operasional yang terus dioptimalkan, ADRO tetap berada dalam jalur pertumbuhan yang positif di tengah fluktuasi harga batu bara global. Ke depan, strategi pengendalian biaya dan ekspansi ke sektor energi terbarukan dapat menjadi faktor kunci dalam menjaga daya saing perusahaan di industri pertambangan dan energi.(*)