Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

OCBC NISP Bagikan Dividen Rp2,43 Triliun, ini Rinciannya

Pembagian dividen tersebut diambil dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2024 yang mencapai Rp4,86 triliun, dengan rasio pembagian sebesar 49,98 persen.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 23 March 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Yunila Wati
OCBC NISP Bagikan Dividen Rp2,43 Triliun, ini Rinciannya RUPST PT Bank OCBC NISP (NISP) di Jakarta pada Kamis, 20 Maret 2025. Foto: Yoga/KabarBursa.com

KABARBURSA.COM - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) telah mengumumkan rencana pembagian dividen tunai senilai Rp2,43 triliun kepada para pemegang sahamnya. Keputusan ini merupakan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 20 Maret 2025. 

Pembagian dividen tersebut diambil dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2024 yang mencapai Rp4,86 triliun, dengan rasio pembagian sebesar 49,98 persen.

Dengan kebijakan ini, setiap investor akan menerima dividen tunai sebesar Rp106 per lembar saham. Selain itu, perseroan juga menetapkan Rp100 juta sebagai cadangan umum, sementara sisa laba bersih sebesar Rp2,43 triliun akan dialokasikan sebagai laba ditahan guna memperkuat permodalan dan mendukung ekspansi bisnis ke depan.

Pembagian dividen ini akan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi akan berlangsung pada 8 April 2025, disusul ex dividen di pasar yang sama pada 9 April 2025. Selanjutnya, cum dividen di pasar tunai jatuh pada 10 April 2025, dengan ex dividen pada 11 April 2025. 

Para pemegang saham yang berhak atas dividen ini akan dicatat dalam daftar pemegang saham (recording date) pada 10 April 2025 pukul 16.00 WIB. Adapun pembayaran dividen tunai dijadwalkan pada 17 April 2025.

Berikut ini jadwal lengkapnya:

  • Cum Dividen pasar reguler: 8 April 2025
  • Ex Dividen pasar reguler: 9 April 2025
  • Cum Dividen pasar tunai: 10 April 2025
  • Ex Dividen pasar tunai: 11 April 2025
  • Recording Date: 10 April 2025
  • Dividen Tunai: 17 April 2025

Keputusan OCBC NISP untuk membagikan dividen ini mencerminkan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2024. Laporan keuangan per 31 Desember 2024 menunjukkan bahwa perseroan membukukan laba bersih Rp4,86 triliun. 

Selain itu, saldo laba ditahan dengan alokasi penggunaan yang belum ditentukan mencapai Rp30,97 triliun. Di sisi lain, total ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp40,69 triliun, mencerminkan fundamental yang kuat dalam menjaga pertumbuhan bisnis jangka panjang.

Dengan pembagian dividen yang cukup besar, OCBC NISP menunjukkan komitmennya untuk memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. Langkah ini juga menjadi sinyal positif bagi investor mengenai stabilitas dan prospek keuangan perseroan di tengah dinamika industri perbankan.

Tren Kenaikan Dividen

Jika dibandingkan dengan rencana pembagian dividen untuk tahun 2025, tren kenaikan dividen Bank OCBC NISP semakin terlihat jelas. Pada tahun buku 2023, bank ini membagikan dividen sebesar Rp72 per lembar saham, sedangkan untuk tahun buku 2024, dividen yang direncanakan naik signifikan menjadi Rp106 per lembar saham.

Peningkatan ini menunjukkan pertumbuhan laba bersih yang solid, dengan sekitar 49,98 persen dari laba bersih tahun 2024 sebesar Rp4,86 triliun dialokasikan untuk dividen. Jika melihat pola sebelumnya, dividen tahun buku 2021 hanya Rp22 per saham, kemudian naik ke Rp58 untuk tahun buku 2022, lalu meningkat lagi ke Rp72 pada tahun buku 2023. 

Dengan rencana dividen Rp106 pada tahun 2025, ini menjadi kenaikan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Kenaikan dividen ini mencerminkan strategi Bank OCBC NISP dalam memberikan nilai lebih bagi pemegang saham. Selain menunjukkan fundamental keuangan yang kuat, peningkatan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) juga menjadi sinyal positif bagi investor, terutama yang mencari saham dengan potensi dividen tinggi.

Prospek Pertumbuhan Kredit OCBC NISP

Untuk tahun ini, PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) tetap optimis bahwa penyaluran kredit akan terus bertumbuh dengan potensi mencapai angka dobel digit pada 2025. Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja, menyampaikan bahwa meskipun menghadapi berbagai tantangan ekonomi, perusahaan masih melihat peluang ekspansi yang signifikan. 

Menurutnya, target pertumbuhan kredit akan berada di kisaran dobel digit pada batas bawah atau bahkan di kisaran single digit pada batas atas, yang tidak jauh berbeda dengan tren di tahun sebelumnya.

Sejalan dengan proyeksi tersebut, Direktur OCBC NISP Johannes Husin, menyoroti bahwa sektor sumber daya alam tetap menjadi salah satu kontributor utama dalam penyaluran kredit. Namun, sektor ini diperkirakan tidak akan mencatatkan pertumbuhan sekuat tahun-tahun sebelumnya, mengingat tren penurunan harga komoditas yang mulai terlihat. 

Meskipun demikian, sektor logistik diprediksi akan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan kredit, dengan potensi ekspansi hingga dua digit. Selama dua hingga tiga tahun terakhir, sektor logistik telah menjadi pilar penting dalam pertumbuhan kredit OCBC, mengindikasikan permintaan yang masih kuat di industri ini.

Selain itu, sektor layanan kesehatan juga menjadi fokus utama dalam strategi penyaluran kredit OCBC. Program-program yang diinisiasi oleh pemerintah, khususnya dalam bidang kesehatan dan pendidikan, memberikan dorongan tambahan bagi industri ini untuk berkembang. 

Tidak hanya itu, sektor hilirisasi turut diproyeksikan mengalami pertumbuhan positif, seiring dengan upaya pemerintah dalam memperkuat rantai nilai industri di Indonesia. Proses hilirisasi di tahap kedua diyakini masih memiliki banyak ruang untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar.

Di sepanjang 2024, penyaluran kredit OCBC NISP tercatat mencapai Rp170,5 triliun, mengalami pertumbuhan 10,6 persen secara tahunan (year on year/yoy). Kredit investasi menjadi segmen terbesar dengan kontribusi 43 persen, diikuti oleh kredit modal kerja sebesar 40 persen, dan kredit konsumsi sebesar 17 persen. 

Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, industri manufaktur menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 31 persen, diikuti sektor pertambangan sebesar 21 persen, dan sektor jasa sebesar 19 persen. Sektor lainnya, termasuk pertanian dan konstruksi, memberikan kontribusi yang lebih kecil namun tetap memiliki peran dalam portofolio kredit perusahaan.

Dengan strategi yang terarah dan pemilihan sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi, OCBC NISP optimistis dapat mempertahankan tren ekspansinya di tahun 2025. Meskipun tantangan ekonomi tetap menjadi faktor yang perlu diperhitungkan, bank ini terus beradaptasi dan mencari peluang baru untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan.(*)