Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

5 Investor Baru Gelontorkan Rp2,42 Triliun untuk IKN

Kesepakatan ini menandai langkah konkret dalam pembangunan kawasan, sekaligus memberikan kepastian hukum bagi investor

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 21 March 2025 | Penulis: Ayyubi Kholid | Editor: Pramirvan Datu
5 Investor Baru Gelontorkan Rp2,42 Triliun untuk IKN Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur. (Foto: Dok Setkab)

KABARBURSA.COM - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah dan Pengalokasian Lahan Aset Dalam Penguasaan (ADP) dengan lima investor di Kantor Otorita IKN, Nusantara. 

Kesepakatan ini menandai langkah konkret dalam pembangunan kawasan, sekaligus memberikan kepastian hukum bagi investor dalam pengelolaan lahan di ibu kota baru. Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa perjanjian ini memiliki kekuatan hukum dalam hal kepemilikan lahan bagi investor. 

"Perjanjian ini punya kekuatan hukum tentang hak atas tanah, kalau bapak ibu investor sudah tanda tangan, Otorita IKN akan bantu mengurus sertifikatnya, sehingga bapak ibu bisa langsung bangun. Jadi dengan sertifikat ini sudah cukup bagi bapak ibu untuk memulai pembangunan agar segera bisa berfungsi melengkapi ekosistem di Nusantara ini," ujarnya dalam keterangan resmi yang di Jakarta, Jumat 21 Maret 2025.

Proyek Infrastruktur IKN Dipercepat

Lima investor yang terlibat dalam perjanjian ini akan berkontribusi dalam berbagai proyek pembangunan di IKN, dengan total nilai investasi mencapai Rp2,42 triliun. PT Citadel Group Indonesia akan membangun pusat gaya hidup, sementara PT Berkat Kalimantan Abadi fokus pada pengembangan pusat makanan dan minuman.

Selain itu, PT Perintis Pondasi Teknotama berencana membangun perkantoran, showroom, serta Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). PT Perintis Power Investment akan mengembangkan kawasan campuran, dan PT Sentra Unggul Nusantara akan membangun kawasan perniagaan.

Penandatanganan ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya dilakukan langsung di Kantor Otorita IKN. Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa sejak Maret, Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah mulai pindah ke IKN dan melayani dari City Hall Kantor Otorita IKN. 

"Jadi, ini pertama kalinya para investor menandatangani perjanjian ini di Nusantara," jelas Basuki.

Menarik Minat Investor ke IKN

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menekankan bahwa kehadiran investor di IKN secara langsung dapat meningkatkan keyakinan mereka terhadap prospek ibu kota baru. Dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama ini di City Hall IKN, investor dapat merasakan langsung suasana di Nusantara.

Menurutnya, komitmen Otorita IKN dalam mempercepat pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung terus ditunjukkan melalui kerja sama dengan investor. Hal ini sejalan dengan visi besar untuk menjadikan Nusantara sebagai pusat pemerintahan dan kota modern yang berkelanjutan.

"Merasakan tinggal di IKN yang udaranya segar dan bersih. Semoga semakin banyak investor datang ke IKN menandatangani PKS, dan segera ikut membangun Ibu Kota Nusantara," kata Agung.

Swasta dan BUMN Siap Masuk IKN

Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa selain pendanaan dari APBN, pembangunan di IKN juga akan mendapat suntikan dana dari investasi swasta murni dan BUMN sebesar Rp6,49 triliun pada periode 2025-2028.

"Selain itu kami juga memproses KPBU, ada 6 proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usah (KPBU) unsolicited, totalnya ada Rp60,93 triliun," ujar Basuki di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis 13 Febuari 2025.

Beberapa proyek yang telah masuk dalam daftar investasi tersebut meliputi Universitas Negeri Surabaya, PT Makmur Berkah Hotel yang akan membangun hotel bintang lima, serta PT Citadel Group Indonesia dari Malaysia untuk pengembangan kawasan townhouse dan mixed-use. Selain itu, PT Vitka Delifood akan menghadirkan Rumah Makan Padang Sederhana di IKN, dan PT Puri Persada Lampung berinvestasi dalam pembangunan gedung perkantoran.

Selain investasi swasta dan BUMN, OIKN juga terus mendorong skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk percepatan pembangunan di IKN. Saat ini, terdapat enam proyek KPBU unsolicited dengan total investasi mencapai Rp60,93 triliun.

Proyek-proyek KPBU tersebut melibatkan berbagai perusahaan, antara lain:

  •  PT Intiland Development Tbk: 109 unit rumah tapak dan 41 tower apartemen (Rp33 triliun)
  • PT Nindya Karya: 8 tower apartemen (Rp2,6 triliun)
  •  PT Perintis Triniti Properti Tbk & Truba Group: 8 tower apartemen (Rp2,5 triliun)
  • IJM-CHEC (Malaysia): 20 tower apartemen (Rp13,4 triliun)
  • Maxim Global Berhad (Malaysia): 10 tower apartemen (Rp4,4 triliun)
  • PT Ciputra Nusantara: 10 tower apartemen dan 20 unit rumah tapak (Rp5 triliun)

Proyek KPBU dalam Tahap Penyiapan

Selain proyek yang telah berjalan, OIKN juga tengah menyiapkan tujuh proyek KPBU unsolicited lainnya yang masih dalam tahap studi kelayakan.

Tak hanya sektor perumahan, infrastruktur dasar juga menjadi fokus utama. Saat ini, OIKN memproses tujuh proyek KPBU untuk pembangunan jalan dan multi-utility tunnel (MUT) dengan total panjang 138,6 km.

Di sektor energi, Abu Dhabi Future Energy Company PJSC-Masdar akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 200 MW dengan nilai investasi mencapai USD 300 juta.

Dengan masuknya berbagai investasi swasta dan KPBU, pembangunan IKN diharapkan semakin cepat terealisasi dan mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.(*)