KABARBURSA.COM – Perusahaan kopi, PT Fore Kopi Indonesia Tbk berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dan prosesnya saat ini sudah berjalan.
Perusahaan yang bakal tercatat dengan kode FORE tersebut, hari ini menggelar investor gathering dalam rangka sosialisasi kepada calon investor secara daring melalui tayangan YouTube resminya Jumat, 21 Maret 2025.
Dalam acara itu jajaran direksi menjelaskan IPO dipakai sebagai langkah strategis dalam memperkuat pertumbuhan bisnisnya di industri kopi.
Komisaris atau Co-Founder and managing partner east Fore Kopi, Wilson Cuaca, menjelaskan bahwa IPO merupakan langkah awal dalam memperluas cakupan bisnis perusahaan serta memperkuat fundamental keuangan agar lebih berkelanjutan.
"Cuaca hari ini cerah sekali ya mudah-mudahan IHSG secerah ini," kata Wilson dalam acara.
Ia tidak memungkiri bahwa rencana IPO perusahaannya cukup menantang di tengah Indeks Harga Saham (IHSG) yang masih anjlok. Wilson menjelaskan bagaimana awal mula bisnisnya berkembang.
"Perusahaan ini dimulai sangat singkat sekali mungkin beberapa minggu," ucap dia.
Ia menjelaskan Fore Kofi pertama kali didirikan pada 18 Agustus 2018, sehari setelah perayaan kemerdekaan Indonesia. Menurut dia ide pendirian Fore Kopi lahir dari kesadaran bahwa Indonesia, sebagai salah satu pengekspor biji kopi terbesar di dunia, belum memiliki merek kopi lokal yang benar-benar mendominasi pasar domestik. Dengan semangat tersebut, Fore Kofi hadir sebagai brand kopi dengan konsep premium affordable, menawarkan kualitas tinggi dengan harga yang tetap terjangkau bagi masyarakat.
Fore kopi didirikan bertiga yakni Wilson, Robin Boe dan Jhoni Kusno. Launching pertama kali pada 8 Agustus 2028 di Senopati, Jakarta.
Dijelaskan pula dalam perjalanannya, Fore Kofi mengalami perkembangan pesat. Dalam satu tahun pertama, perusahaan berhasil membuka lebih dari 100 outlet. Namun, pandemi Covid-19 yang melanda pada 2020 sempat menjadi tantangan besar, menyebabkan jumlah outlet turun hingga tersisa 60 gerai dari sebelumnya 118 gerai. Di masa sulit tersebut, manajemen melakukan restrukturisasi dan strategi bertahan, sebelum akhirnya beralih ke fase pertumbuhan di bawah kepemimpinan Viko Lomar sejak September 2020.
Fore Kopi kini telah berkembang hingga memiliki lebih dari 245 gerai yang tersebar di 45 kota di Indonesia. Dengan strategi ekspansi ke kota-kota tier 2 dan tier 3, perusahaan terus memperluas jangkauan pasarnya. “Kami percaya bahwa people, product, dan space adalah tiga pilar utama dalam bisnis F&B. Produk berkualitas akan membangun kepercayaan pelanggan, sementara lokasi yang baik akan menciptakan kenyamanan bagi konsumen,” ujar dia Viko.
Dari sisi kinerja keuangan, perusahaan menunjukkan tren pertumbuhan positif. Fore Kofi mencatatkan EBITDA positif di tingkat gerai pada 2021, di tingkat perusahaan pada 2022, dan mencapai laba bersih positif sebesar 0,2 persen pada 2023. Perusahaan optimis bahwa pada 2024, laba bersih akan meningkat hingga sekitar 6 persen.
Strategi Fore Kopi dalam mempertahankan daya saing di pasar terletak pada inovasi produk. Ia menjelaskan setiap tiga bulan, Fore Kofi meluncurkan produk baru untuk menjaga minat pelanggan. Saat ini, tujuh produk signature Fore Kofi berkontribusi hingga 60 persen dari total penjualan. Selain itu, digitalisasi juga menjadi faktor penting dalam efisiensi operasional. Sebanyak 30 persen transaksi Fore Kopi kini dilakukan melalui aplikasi mobile yang telah menggantikan peran agregator pihak ketiga, sehingga perusahaan dapat lebih efisien dalam pengelolaan biaya operasional.
Langkah IPO ini diharapkan dapat memberikan akses modal yang lebih besar bagi Fore Kofi untuk terus mengembangkan bisnisnya, memperluas jaringan gerai, serta meningkatkan teknologi dan inovasi produk.
Dengan landasan bisnis yang kuat serta strategi pertumbuhan yang terarah, Fore Kopi optimistis mampu bersaing dan memperkuat posisinya sebagai merek kopi lokal terdepan di Indonesia.
Manajemen Fore Kopi menegaskan bahwa IPO ini adalah awal dari perjalanan baru perusahaan dalam skala yang lebih besar. Dengan dukungan investor serta strategi bisnis yang matang, perusahaan siap untuk terus berkembang dan menghadirkan pengalaman terbaik bagi pelanggan di seluruh Indonesia.
Acara ini juga dihadiri oleh Director Corporate Finance & Strategic Solutions PT Henan Putihrai Sekuritas, Jurgan Usman dan Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana selaku sekuritas penjamin. Selain itu komisaris dan jajaran direksi ikut hadir dalam investor gathering.
Perseroan menawarkan saham dengan harga awal di kisaran Rp160 hingga Rp202 per lembar dalam periode penawaran awal yang berlangsung pada 19 hingga 21 Maret 2025.
Setelah mendapatkan persetujuan, tahap penawaran umum akan dilaksanakan pada 26 Maret hingga 9 April 2025. Proses penjatahan efek dijadwalkan pada 9 April 2025, diikuti oleh distribusi saham pada 10 April 2025. FORE dijadwalkan untuk resmi mencatatkan sahamnya di BEI pada 11 April 2025.
Dalam IPO ini, Perseroan menawarkan sebanyak 18,8 juta lot saham atau setara dengan 21,08 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis Perseroan.
FORE berencana untuk memperluas jaringan bisnisnya dengan membuka sekitar 140 outlet baru secara bertahap dari tahun 2025 hingga 2026. Selain itu, melalui anak usahanya, Perseroan juga akan melakukan ekspansi bisnis dengan membuka sekitar 30 outlet donat dari tahun 2025 hingga 2027. Strategi ini bertujuan untuk memperkuat kehadiran FORE di industri kopi dan makanan, baik di pasar domestik maupun internasional.
Dengan berbagai jenis outlet yang dirancang untuk memenuhi preferensi konsumen yang beragam, FORE telah memposisikan diri sebagai pemain utama dalam industri kopi di Indonesia. Perseroan yang berkantor pusat di Gedung Graha Ganesha, Jakarta Pusat, masuk dalam sektor Barang Konsumen Primer dengan subsektor Makanan & Minuman.
Melalui IPO ini, FORE optimistis dapat mempercepat ekspansi bisnisnya dan memperkuat daya saingnya di industri kopi dan makanan di Indonesia. Investor diharapkan dapat mencermati perkembangan penawaran saham ini sebagai peluang investasi di sektor F&B yang terus berkembang.
"Ini adalah salah satu merek lokal yang berhasil membawa nama bangsa bersinar terang dengan persaingan banyak sekali merek dagang asing di dunia," kata Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana.(*)