Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Naik, Top Broker Masuk Paling Banyak ke Saham-saham ini

IHSG dibuka menguat 0,21 persen ke level 6.235, hingga pukul 15.00 WIB, IHSG menguat 1,37 persen menuju posisi 6.310

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 19 March 2025 | Penulis: Syahrianto | Editor: Syahrianto
IHSG Naik, Top Broker Masuk Paling Banyak ke Saham-saham ini Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) usai turun lebih dari 5 persen pada Selasa, 18 Maret 2025, di Jakarta Pusat. (Foto: Kabarbursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM - Setelah sempat mengalami tekanan hebat dan bahkan memicu trading halt pada perdagangan 18 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya kembali bangkit. IHSG dibuka menguat 0,21 persen ke level 6.235, hingga pukul 15.00 WIB, IHSG menguat 1,37 persen menuju posisi 6.310.

Kondisi perdagangan kemarin memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan melalui mekanisme trading halt. Penyebab utama kejatuhan ini diduga berasal dari kombinasi faktor domestik dan global, termasuk pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), skandal korupsi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta ketidakpastian regulasi terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI yang menuai kontroversi di kalangan investor.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Organisasi Profesi Pasar Modal Indonesia (PROPAMI), Boris Sihar Sirait, pergerakan IHSG yang sempat anjlok tajam setelah Lebaran menjadi anomali. Biasanya, periode pasca-Lebaran diiringi dengan penguatan akibat peningkatan konsumsi. 

“Namun, tekanan makroekonomi, termasuk defisit APBN yang melebar serta kasus-kasus korupsi di BUMN, membuat pasar lebih berhati-hati,” kata Boris Sirait kepada Kabarbursa.com, Selasa, 18 Maret 2025.

Selain itu, sentimen negatif dari pembahasan RUU TNI juga turut menambah ketidakpastian di pasar modal. Beberapa investor melihat ini sebagai risiko terhadap stabilitas ekonomi jangka panjang, sehingga memilih mengurangi eksposur di saham-saham tertentu.

Saham-saham yang Diakumulasi Top Broker

Namun, setelah sesi perdagangan dilanjutkan, IHSG secara bertahap menunjukkan pemulihan yang didukung oleh aksi beli dari investor lokal maupun asing. Beberapa saham unggulan menjadi target utama akumulasi oleh top broker, yang diyakini berupaya memanfaatkan harga diskon akibat tekanan jual sebelumnya.

UBS Sekuritas Indonesia melakukan transaksi besar pada beberapa saham tertentu sehingga tercatat sebagai top broker hingga pukul 15.00 WIB. UBS Sekuritas Indonesia mencatat aktivitas perdagangan yang sangat tinggi dengan total transaksi Rp4,05 triliun dan kecenderungan net sell sebesar Rp372,33 miliar (10,54 persen dari total bursa).

Beberapa saham yang paling banyak diserap dalam perdagangan terbaru meliputi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang diperdagangkan pada harga Rp2.420 dengan volume 61,83 juta lembar dan rentang harga Rp2.380 - Rp2.440, serta nilai transaksi Rp149,6 miliar. 

TLKM menunjukkan pola uptrend yang stabil dengan kenaikan harga bertahap dan didukung oleh volume perdagangan yang tinggi. Moving Average (MA) 50 dan 200 hari menunjukkan golden cross, yang menandakan tren bullish jangka menengah. 

Selain itu, Relative Strength Index (RSI) masih berada di bawah overbought (70), menandakan masih ada ruang kenaikan. Potensi akumulasi oleh investor institusi seperti UBS dapat mengindikasikan keyakinan terhadap pertumbuhan TLKM, terutama di sektor digital dan cloud yang sedang berkembang.

PT Astra International Tbk. (ASII) mengalami kenaikan harga ke Rp4.670 dengan volume perdagangan 21,9 juta lembar, rentang harga Rp4.610 - Rp4.700 dan nilai transaksi Rp102,2 miliar. Saham ASII bergerak dalam pola higher high dan higher low, yang mengindikasikan tren bullish. Saham ini berhasil menembus resistensi kunci di sekitar Rp 4.500, menandakan potensi rally lebih lanjut. Volume perdagangan yang meningkat seiring dengan kenaikan harga juga menunjukkan adanya dorongan beli dari institusi. 

Ditambah lagi, indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) menunjukkan crossover bullish, yang biasanya menjadi sinyal positif untuk investor jangka pendek hingga menengah.

GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) turun ke Rp82 dengan volume 881,35 juta lembar dan nilai transaksi Rp72,2 miliar. UBS kemungkinan melihat potensi teknikal dari volume transaksi yang meningkat dan indikator Stochastic RSI yang menunjukkan oversold, yang biasanya menandakan peluang pembalikan harga ke atas.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengalami kenaikan ke Rp3.720 dengan volume perdagangan mencapai 258,86 juta lembar dan nilai transaksi sebesar Rp962,1 miliar. 

BBRI berada dalam tren naik yang stabil, dengan support kuat di sekitar Rp 3.650–3.700. Harga saat ini masih berada di atas EMA (Exponential Moving Average) 50 dan 100 hari, menandakan tren bullish jangka menengah.

Saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) juga mengalami lonjakan 3,90 persen ke Rp320 dengan volume 657,15 juta lembar dan nilai transaksi Rp213 miliar. Terbentuknya golden cross antara MA5 dan MA60 mengindikasikan potensi tren bullish yang kuat.

UBS Sekuritas mengakumulasi saham-saham dengan fundamental kuat dan potensi teknikal yang menjanjikan, seperti TLKM, ASII, GOTO, dan BBRI. TLKM dan ASII menunjukkan pola uptrend yang stabil, sementara GOTO berada dalam kondisi oversold, yang berpotensi mengalami pembalikan harga. 

Di sisi lain, BBRI masih berada dalam tren naik dengan support kuat di Rp3.650–3.700, mencerminkan keyakinan UBS terhadap prospek positif sektor perbankan. (*)