KABARBURSA.COM - PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mencatat pendapatan sebesar USD2,387 juta pada 2024. Angka ini lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yakni USD2,760.
Penurunan itu sebabkan oleh pemeliharaan terjadwal (Turnaround Maintenance/TAM) di kompleks petrokimia perusahaan serta gangguan kondisi pasokan dan permintaan global.
Meskipun mengalami penurunan pendapatan, EBITDA BRPT pada 2024 mencapai USD570 juta, sedikit lebih rendah dibanding tahun sebelumnya seiring dengan tetap stabilnya operasional di segmen energi kami. Hal itu menghasilkan margin EBITDA sebesar 23.9 persen pada 2024, meningkat dari 21.4 persen pada 2023.
Di sisi lain, laba bersih setelah pajak mengalami kenaikan sebesar 23 persen YoY (Year on Year) mencapai USD123 juta.
Direktur Utama BRPT, Agus Pangestu mengatakan walau menghadapi tantangan global berkelanjutan, pihaknya akan tetap gesit dalam memanfaatkan likuiditas yang kuat serta pendekatan strategis melalui diversifikasi.
"Melalui akuisisi anorganik yang terarah, kami terus berekspansi ke segmen yang lebih stabil, memperkuat strategi pertumbuhan jangka panjang kami," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, 17 Maret 2025.
Dengan mengandalkan kekuatan finansial, kemitraan strategis, dan keahlian pasar, kata dia, BRPT tidak hanya memperluas jejak bisnis tetapi juga membentuk masa depan yang mengutamakan ketahanan, keberlanjutan, dan pertumbuhan.
Adapun, laporan keuangan BRPT mencerminkan pendekatan dalam pengelolaan modal, dengan rasio utang bersih terhadap ekuitas yang stabil di 0.72x dan rasio utang terhadap modal yang sehat di 52.5 persen pada akhir 2024. Posisi keuangan ini memberikan fondasi yang kokoh untuk mendukung rencana ekspansi perusahaan.
Dari sektor energi, perusahaan mengumumkan penyelesaian tambahan kapasitas pembangkit binary sebesar 16.6 MW. Ke depan, strategi ekspansi BRPT akan didorong oleh visi untuk pertumbuhan berkelanjutan, mengubah tantangan menjadi peluang.
Aksi Korporasi BRPT pada 2024
Sebelumnya diberitakan, BRPT mengumumkan keberhasilannya memperoleh fasilitas pinjaman korporasi senilai Rp700 miliar dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN). Fasilitas kredit ini menegaskan posisi Barito Pacific sebagai perusahaan dengan rekam jejak keuangan yang solid, sekaligus memberikan fleksibilitas tambahan untuk mendukung aktivitas operasionalnya.
Dalam pernyataannya, David menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan Bank BTN. “Kami berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan Bank BTN kepada Barito Pacific. Kemitraan ini tidak hanya memperkuat kredibilitas kami, tetapi juga meningkatkan kemampuan finansial dan pendanaan dalam menjalankan usaha ke depan,” ujar David, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 27 Desember 2024.
Fasilitas kredit modal kerja bergulir senilai Rp700 miliar ini akan terbagi ke dalam dua tranche, masing-masing sebesar Rp350 miliar. Berdasarkan perjanjian yang disepakati, dana tersebut akan digunakan untuk mendukung kebutuhan operasional dan pengembangan usaha Barito Pacific, sejalan dengan komitmennya untuk terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.
Kerja sama ini juga mencerminkan kepercayaan sektor perbankan terhadap kinerja Barito Pacific sebagai salah satu pemain utama di industri energi dan petrokimia di Indonesia. Dengan fasilitas ini, Barito Pacific diharapkan dapat mengoptimalkan strategi bisnisnya untuk menghadapi tantangan pasar sekaligus menciptakan peluang pertumbuhan baru.
Bank BTN, sebagai penyedia fasilitas kredit, memandang kerja sama ini sebagai bentuk dukungan terhadap perusahaan-perusahaan Indonesia yang memiliki prospek bisnis cerah dan rekam jejak yang baik. Melalui kemitraan strategis ini, Bank BTN menunjukkan komitmennya untuk berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Fasilitas kredit sebesar Rp700 miliar ini diharapkan menjadi langkah strategis bagi Barito Pacific untuk memperkuat posisi pasar dan meningkatkan daya saing di sektor yang digelutinya. Dengan tambahan likuiditas ini, Barito Pacific optimistis dapat menjalankan program-program bisnis yang telah direncanakan, sekaligus memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan.
Habiskan Rp28,54 Miliar, Prajogo Pangestu Tambah Kepemilikan Saham BRPT
Komisaris Utama PT Barito Pacific Tbk Prajogo Pangestu kembali menambah kepemilikan emiten berkode saham BRPT pada Kamis, 30 Januari 2025 lalu.
Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Prajogo, yang juga merupakan pemegang saham pengendali membeli sebanyak 30,9 juta lembar dengan harga Rp923,77 per saham.
Jadi Prajogo Pangestu mengeluarkan dana sekitar Rp28,54 miliar dalam transaksi tersebut.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Barito Pacific David Kosasih mengatakan, sebelum transaksi, Prajogo memiliki sebanyak 66.854.606.765 lembar saham yang mewakili 71,31 persen dari total saham perusahaan.
"Pada transaksi ini, yang bernilai persentase transaksi sebesar 0,033 persen, dilakukan dengan tujuan investasi," kata David melalui kerangannya di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2025.
Pascatransaksi, ujar David, jumlah saham yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu meningkat menjadi 66.885.506.765 lembar, sehingga persentase kepemilikannya naik menjadi 71,35 persen.
"Informasi mengenai transaksi ini disampaikan melalui papan pencatatan utama Bursa Efek Indonesia," ujarnya.
Dalam keterangan resminya, Barito Pacific menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari kebijakan keterbukaan informasi kepada pemegang saham tertentu. (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.