Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Sederet Jurus Pemerintah Jaga Daya Beli Masyarakat

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut sejumlah langkah yang telah diambil, termasuk pencairan Tunjangan Hari Raya.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 14 March 2025 | Penulis: Ayyubi Kholid | Editor: Pramirvan Datu
Sederet Jurus Pemerintah Jaga Daya Beli Masyarakat Opening Ceremony BINA Diskon Lebaran 2025, di Jakarta, Jumat 14 Maret 2025. Foto: Yubi/KabarBursa.com

KABARBURSA.COM - Pemerintah terus berupaya menjaga daya beli masyarakat melalui berbagai kebijakan dan program yang digulirkan sepanjang tahun ini. 

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut sejumlah langkah yang telah diambil, termasuk pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 bagi PNS, TNI, dan Polri.

“Nah memang pemerintah menjaga daya beli masyarakat, dimana salah satunya adalah memberikan berbagai program. Nah khusus untuk tahun ini tentu kita menjaga dengan berbagai kegiatan, antara lain THR gaji ke-13, kemudian THR dari PNS, TNI, Polri,” ujar Airlangga dalam pembukaan program Belanja di Indonesia Aja (BINA) Lebaran, Jakarta Selatan, Jumat 14 Maret 2025.

Selain itu, kebijakan yang menyasar pekerja informal juga dilakukan, salah satunya melalui kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan platform ojek daring untuk pemberian bonus hari raya kepada mitra pengemudi yang aktif. 

Pemerintah juga memberikan insentif bagi sektor transportasi dengan menawarkan diskon tarif pesawat hingga 13-14 persen, kebijakan yang melibatkan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pariwisata.

Pemerintah juga menerapkan kebijakan PPN ditanggung pemerintah (DTP) dalam periode 24 Maret hingga 7 April untuk meringankan beban masyarakat. Selain itu, diskon tarif tol sebesar 20 persen diberikan pada hari-hari tertentu selama periode mudik Lebaran. 

Upaya lain yang dilakukan adalah program pariwisata mudik yang melibatkan perusahaan BUMN, serta stabilisasi harga pangan melalui operasi pasar guna mengendalikan inflasi di sektor kebutuhan pokok.

“Nah ini adalah untuk menjaga daya beli masyarakat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Airlangga juga menyoroti pentingnya menjaga konsumsi masyarakat di luar momentum Lebaran dan Natal. Untuk itu, pemerintah tengah menyiapkan program di kuartal kedua dan awal kuartal ketiga guna mengisi periode yang dinilai cenderung sepi aktivitas ekonomi.

“Nah tentu kita ketahui semakin panjang tadi periode antara Lebaran dan Natal. Sehingga di tengah agak kosong. Oleh karena itu program di Q2 atau awal Q3 itu penting. Tadi saya bicara antara lain mungkin back to school. Di Q3 mungkin 17 Agustus,” katanya.

Airlangga menambahkan bahwa pemerintah akan mendorong program diskon yang lebih besar saat momen Hari Kemerdekaan dan musim kembali ke sekolah, yang diharapkan dapat menjaga tren konsumsi masyarakat.

"Jadi ada dua event yang bisa didorong di Q2 akhir atau Q3 awal. Terutama dalam perayaan hari kemerdekaan dan kembali ke sekolah,” tandasnya.

7 Stimulus Prabowo untuk Tingkatkan Daya Beli

Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto menerapkan tujuh kebijakan stimulus ekonomi yang berlaku selama Ramadan dan Lebaran. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah juga akan terus mengawasi dampaknya selama perayaan hari raya.

"Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan sejumlah Kebijakan Paket Stimulus Ekonomi untuk mendorong daya beli masyarakat dan juga mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Airlangga melalui akun Instagram resminya, @airlanggahartarto_official, dikutip Selasa 11 Maret 2025.

Stimulus pertama mencakup optimalisasi penyaluran bantuan sosial (bansos). Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp150 triliun untuk Program Keluarga Harapan (PKH) tahap pertama tahun 2025. Selain itu, dana Rp16,6 triliun juga dialokasikan untuk pembelian 3 juta ton gabah dari petani melalui Perum Bulog.

Kebijakan kedua menyasar sektor transportasi udara. Pemerintah akan memberikan potongan harga tiket pesawat yang berlaku pada 25 Maret hingga 7 April. Airlangga menyebut bahwa diskon tersebut akan membuat harga tiket turun sekitar 13,2 persen hingga 14 persen. Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif bagi pengguna jalan tol. 

"Diskon tarif jalan tol, pemberian diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk perjalanan jarak jauh selama periode mudik," tambah Airlangga.

Di sektor perdagangan, stimulus ekonomi juga diberikan melalui program diskon belanja yang berlangsung dari 28 Februari hingga 28 Maret di berbagai ritel yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Selain itu, ada pula program BINA Lebaran di berbagai pusat perbelanjaan yang dikelola oleh Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo). Pemerintah menargetkan total transaksi dalam program ini dapat mencapai Rp100 triliun.

Stimulus kelima berfokus pada promosi destinasi wisata di sepanjang jalur mudik untuk meningkatkan pergerakan ekonomi di sektor pariwisata. Sementara itu, stimulus keenam dilakukan melalui operasi pasar guna menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok.

Terakhir, pemerintah menjamin percepatan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi aparatur sipil negara (ASN) dan pekerja swasta. 

Pencairan THR bagi ASN dilakukan paling cepat tiga minggu sebelum Lebaran, sedangkan untuk pekerja swasta paling lambat satu minggu sebelum hari raya.

"Percepatan pencairan THR untuk ASN dengan alokasi sekitar Rp50 triliun," ujar Airlangga.(*)