Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Kinerja Baik Anak Usaha UNTR Tidak Dorong Pergerakan Saham

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 12 March 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Yunila Wati
Kinerja Baik Anak Usaha UNTR Tidak Dorong Pergerakan Saham PT United Tractors Tbk (UNTR).

KABARBURSA.COM - Anak usaha PT United Tractors Tbk atau UNTR, PT Agincourt Resources, mencatatkan lonjakan pendapatan yang signifikan pada tahun 2024, meningkat sebesar 64 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Pendapatan perusahaan melesat dari USD340 juta atau sekitar Rp5,58 triliun pada 2023 menjadi USD557,9 juta atau sekitar Rp9,16 triliun. Kenaikan ini terutama didorong oleh peningkatan volume penjualan serta kenaikan harga emas di pasar global.

Presiden Direktur Agincourt Resources Muliady Sutio, mengungkapkan bahwa secara operasional, penjualan emas perusahaan naik 19,7 persen dari 175 ribu ons pada 2023 menjadi 230 ribu ons tahun ini. 

Dengan optimisme tinggi, perusahaan menargetkan produksi emas mencapai 240 ribu ons pada 2024, melampaui realisasi tahun sebelumnya. Target ini sejalan dengan arahan dari induk usaha PT United Tractors Tbk (UNTR), yang berperan dalam strategi pengembangan bisnis Agincourt Resources.

Sebagai pengelola Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, yang telah beroperasi sejak 2012, Agincourt Resources tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. 

Perusahaan memiliki target ambisius untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen dalam kurun waktu 2019 hingga 2030.

Untuk mencapai target tersebut, Agincourt telah mengambil langkah-langkah konkret, termasuk pemasangan solar PV berkapasitas 2,1 MWp, penggunaan biofuel B35, serta pemanfaatan energi terbarukan yang dipasok oleh PLN. 

Selain itu, perusahaan juga mengoperasikan peralatan tambang berbasis teknologi hybrid guna menekan emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan operasional.

Tak hanya fokus pada efisiensi energi, Agincourt juga berkomitmen terhadap reklamasi dan konservasi lingkungan. Perusahaan telah membangun fasilitas pembibitan (nursery) dengan kapasitas penyimpanan hingga 65.000 bibit, yang mampu menghasilkan rata-rata 6.000 bibit pohon per bulan. 

Sepanjang tahun 2024, perusahaan telah menebar 21.095 seed ball dan menanam 29.183 benih pohon di berbagai area konservasi dan reklamasi.

Reklamasi yang telah dilakukan mencapai luas 11,96 hektar, sesuai dengan rencana yang telah diajukan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Lebih lanjut, perusahaan juga telah menetapkan 150 hektar sebagai kawasan konservasi, yang mencerminkan komitmen kuat dalam menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar wilayah operasionalnya.

Dengan pertumbuhan pendapatan yang impresif dan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Agincourt Resources terus memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan tambang emas terkemuka di Indonesia. Strategi perusahaan yang mengedepankan inovasi, efisiensi energi, serta pelestarian lingkungan menjadi fondasi utama dalam menjaga keseimbangan antara bisnis dan tanggung jawab sosial.

Jual Beli Tanah

PT United Tractors Tbk (UNTR) baru saja melaporkan transaksi strategis yang dilakukan oleh dua anak usahanya, PT United Tractors Pandu Engineering (UTPE) dan PT Universal Tekno Reksajaya (UTR). 

Transaksi ini melibatkan pembelian tanah oleh UTPE dari UTR di Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan luas mencapai 31.737 meter persegi. Lahan yang terletak di Jalan Sultan Hasanudin, Kariangau, Balikpapan Barat, ini dibeli dengan nilai Rp25.000.381.491.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary United Tractors Sara K Loebis, menjelaskan bahwa transaksi ini bertujuan untuk memperluas wilayah usaha UTPE demi mendukung kegiatan operasionalnya. Dengan demikian, akuisisi lahan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan efisiensi bisnis anak usaha UNTR.

Dari sisi kepemilikan, UTPE dan UTR merupakan bagian dari grup UNTR, di mana perusahaan induk memiliki saham masing-masing sebesar 25 persen dan 75 persen. Adanya kesamaan dalam struktur manajemen antara UNTR, UTPE, dan UTR memastikan sinergi dalam transaksi ini tetap berada dalam koridor tata kelola perusahaan yang baik.

Sara juga menegaskan bahwa transaksi ini tidak termasuk dalam kategori transaksi benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 42 Tahun 2020. Oleh karena itu, transaksi ini tidak memerlukan persetujuan dari pemegang saham independen. 

Selain itu, transaksi ini juga tidak tergolong sebagai transaksi material karena nilai transaksi yang dilakukan tidak memenuhi ambang batas yang ditetapkan dalam POJK 17/2020. Dengan demikian, langkah yang diambil UNTR hanyalah transaksi afiliasi yang memerlukan keterbukaan informasi kepada publik dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Di tengah langkah strategis yang diambil, pergerakan saham UNTR justru mengalami tekanan di pasar modal. Pada perdagangan Rabu, 12 Maret 2025 pukul 14.35 WIB, saham UNTR tercatat mengalami penurunan sebesar 1,27 persen ke level Rp 23.400 per saham. 

Tren koreksi ini sudah berlangsung sejak awal tahun, di mana harga saham UNTR telah merosot 12,51 persen secara year-to-date (ytd).

Meskipun harga saham mengalami tekanan, transaksi ini menunjukkan langkah proaktif UNTR dalam memperkuat bisnis anak perusahaannya. Dengan strategi ekspansi yang dilakukan, perusahaan diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan memperkokoh posisinya di industri alat berat dan jasa rekayasa teknik di Indonesia. 

Di sisi lain, investor dan pemegang saham tetap akan mencermati bagaimana transaksi ini berkontribusi terhadap kinerja keuangan UNTR dalam jangka panjang.

Pergerakan Saham

Harga saham PT United Tractors Tbk (UNTR) mengalami pelemahan dalam perdagangan terbaru, turun sebesar 1,48 persen atau 350 poin ke level Rp23.350 per saham. Penurunan ini terjadi setelah saham UNTR sebelumnya ditutup di level Rp23.700.

Dalam sesi perdagangan, saham UNTR dibuka di level Rp23.700 dan sempat menyentuh harga tertinggi Rp23.800. Namun, tekanan jual membuat harga sahamnya terkoreksi hingga mencapai level terendah Rp23.350. Dengan rata-rata harga transaksi sebesar Rp23.468, saham UNTR masih bergerak dalam tren koreksi sejak awal tahun.

Volume transaksi saham UNTR tercatat mencapai 23,76 ribu lot dengan total nilai transaksi sebesar Rp55,8 miliar. Dari sisi aktivitas investor asing, tercatat nilai foreign buy (pembelian asing) mencapai Rp33,6 miliar, sementara foreign sell (penjualan asing) lebih tinggi di angka Rp43,1 miliar, menunjukkan aksi jual yang lebih dominan.

Sepanjang tahun ini, harga saham UNTR telah mengalami koreksi sebesar 12,51 persen secara year to date (YTD), seiring dengan berbagai faktor eksternal dan internal yang memengaruhi pergerakan harga saham emiten alat berat ini. Adapun batas atas (ARA) saham UNTR berada di level Rp28.000, sementara batas bawah (ARB) di Rp18.700.

Tekanan jual yang terjadi dalam perdagangan kali ini menjadi perhatian investor yang mengikuti pergerakan saham UNTR, mengingat saham ini memiliki peran strategis di sektor alat berat dan pertambangan di Indonesia.(*)