KABARBURSA.COM - Harga emas turun pada Senin karena aksi ambil untung mengimbangi dukungan dari permintaan aset safe-haven yang didorong oleh ketidakpastian geopolitik, sementara perhatian pasar tertuju pada data inflasi AS.
Seperti dikutip dari Reuters, harga emas spot turun 0,8 persen menjadi USD2.887,67 per ons, setelah naik 2 persen pada pekan sebelumnya. Kontrak berjangka emas AS ditutup turun 0,5 persen di USD2.899,40.
"Ada sedikit jeda dalam kenaikan harga emas akibat aksi ambil untung ringan dan pelemahan pasar saham. Namun, kita mungkin melihat permintaan safe-haven kembali muncul," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Futures indeks saham AS melemah karena kekhawatiran berlanjut bahwa kebijakan tarif balasan dapat berdampak pada ekonomi terbesar dunia.
Presiden Donald Trump menolak memberikan prediksi apakah AS akan mengalami resesi di tengah kekhawatiran pasar saham terhadap kebijakan tarifnya.
Trump memberlakukan tarif baru sebesar 25 persen terhadap impor dari Meksiko dan Kanada pada Selasa lalu, serta tarif tambahan terhadap barang-barang dari China. Namun, dua hari kemudian, ia memberikan pengecualian terhadap banyak impor dari Meksiko dan beberapa dari Kanada selama satu bulan.
"Ketidakpastian terkait perang dagang dan potensi resesi global semuanya menguntungkan bagi emas. Level tertinggi sepanjang masa bisa kembali terjadi. Data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan akan menjadi faktor positif bagi emas," ujar Wyckoff.
Investor juga menantikan data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan dirilis pada Rabu serta Indeks Harga Produsen (PPI) pada Kamis. Para pedagang saat ini sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga AS pada bulan Juni.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada Jumat bahwa masih perlu dilihat apakah kebijakan tarif pemerintahan Trump akan berdampak inflasioner.
Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas, yang tidak memberikan imbal hasil.
Harga perak spot turun 1,5 persen menjadi USD32,03 per ons.
"Investasi dalam perak diperkirakan akan mengalami peningkatan yang moderat... Namun, kekhawatiran ekonomi yang lebih luas, terutama terkait ekonomi China, bisa meredam antusiasme investor," kata konsultan Marex, Edward Meir, dalam sebuah catatan.
Data menunjukkan bahwa impor China secara tak terduga menyusut selama periode Januari-Februari, sementara indeks harga konsumen mengalami penurunan terbesar dalam 13 bulan pada Februari.
Platina turun 0,4 persen menjadi USD959,35, sementara paladium melemah 0,9 persen ke level USD941,38.
Emas Menuju Kenaikan Mingguan
Harga emas melemah pada Jumat, namun tetap berada di jalur kenaikan mingguan karena aliran investasi ke aset safe-haven dan laporan ketenagakerjaan AS yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja lebih rendah dari perkiraan pada Februari. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga tahun ini.
Harga emas spot turun 0,1 persen menjadi USD2.906,04 per ons. Sepanjang minggu ini, emas telah naik sekitar 1,7 persen akibat ketidakpastian yang dipicu oleh kebijakan tarif yang terus berubah dari Presiden AS Donald Trump.
Kontrak berjangka emas AS ditutup 0,4 persen lebih rendah di USD2.914,10.
Indeks dolar AS anjlok ke level terendah dalam empat bulan dan menuju penurunan mingguan terbesar sejak November 2022, sehingga membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri.
"Angka ketenagakerjaan yang lebih lemah dari perkiraan memberikan sedikit dorongan bagi emas ... ditambah dengan pelemahan dolar minggu ini yang juga membantu," kata Bob Haberkorn, analis pasar senior di RJO Futures.
Laporan dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan bahwa ekonomi AS menambahkan 151.000 pekerjaan pada Februari, lebih rendah dibandingkan perkiraan ekonom dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan 160.000 pekerjaan. Sementara itu, tingkat pengangguran tercatat 4,1 persen, sedikit di atas perkiraan sebesar 4 persen.
Harga Emas dalam Negeri
Pada Senin, 10 Maret 2025, harga emas di Pegadaian mengalami pergerakan yang bervariasi. Emas Antam tetap pada harga yang sama seperti hari sebelumnya, sementara emas UBS mengalami penurunan.
Harga emas Antam ukuran 0,5 gram masih bertahan di Rp918.000, begitu juga dengan emas Antam ukuran 1 gram yang tetap di Rp1.733.000.
Sebaliknya, emas UBS mengalami koreksi harga. Emas UBS ukuran 0,5 gram turun Rp5.000 menjadi Rp902.000, sedangkan ukuran 1 gram kini dijual seharga Rp1.669.000.
Daftar Harga Emas
Harga Emas Antam
Harga Emas UBS
Fluktuasi harga emas ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pergerakan harga emas global dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Oleh karena itu, investor dan calon pembeli disarankan untuk terus memantau perkembangan harga guna menentukan waktu yang tepat untuk berinvestasi.
Penurunan dan kenaikan harga emas memberikan peluang bagi investor yang ingin membeli emas batangan, terutama jika tren penurunan harga ini berlanjut dalam waktu dekat. (*)