KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menggeliat pada perdagangan awal pekan ini, Senin, 10 Maret 2025. Beberapa saham yang direkomendasikan oleh analis untuk perdagangan pagi ini adalah AMRT, BUKA, INDF, dan MBMA.
Analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG menguat cukup signifikan sebesar 0,27 persen ke level 6.636 peningkatan volume pembelian.
“IHSG kembali menguat 0,27 persen ke 6,636 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. IHSG masih berpeluang untuk menguji 6,686-6,762 sebagai area penguatan terdekatnya membentuk bagian dari wave B,” kata Tim Analis MNC Sekuritas, Senin, 10 Maret 2025.
MNC Sekuritas mengungkapkan, level support pada perdagangan pagi ini adalah 6,446, 6,297. Sedangkan untuk resistance berada di level 6,698, 6,818.
Adapun beberapa saham yang direkomendasikan oleh tim MNC sekuritas pada perdagangan pagi ini, antara lain: AMRT, BUKA, INDF, dan MBMA.
IHSG kembali menguat 0,27% ke 6,636 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. IHSG masih berpeluang untuk menguji 6,686-6,762 sebagai area penguatan terdekatnya membentuk bagian dari wave B.
AMRT - Buy on Weakness
AMRT menguat 2,11 persen ke 2,420 disertai dengan munculnya volume pembelian. Tim analis memperkirakan, posisi AMRT saat ini sedang berada pada bagian awal dari wave C dari wave (B).
BUKA - Spec Buy
BUKA diprakirakan terkoreksi 3,50 persen ke 138 disertai dengan munculnya tekanan jual. Analis memperkirakan, posisi BUKA saat ini sedang berada pada bagian dari wave B dari wave (B).
INDF - Buy on Weakness
INDF terkoreksi 0,68 persen ke 7,250 dan masih didominasi oleh tekanan jual. Saat ini, posisi INDF diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave iv dari wave (c).
MBMA - Buy on Weakness
MBMA menguat 1,31 persen ke 310 dan masih disertai oleh volume pembelian. Kami perkirakan, posisi MBMA saat ini sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [c] dari wave Y.
Ada Peluang Menguat
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG) diperkirakan akan melanjutkan tren penguatan pada awal pekan mendatang, Senin, 10 Maret 2025, dengan target menguji level resistance di 6.700. Proyeksi ini didukung oleh berbagai faktor teknikal, di mana IHSG berhasil bertahan di atas rata-rata pergerakan (MA) 20 pada level 6.627.
Selain itu, pelebaran positive slope pada indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) mengindikasikan momentum penguatan masih berlanjut. Namun, indikator Stochastic Relative Strength Index (RSI) yang mendekati area overbought menjadi perhatian karena berpotensi memicu aksi ambil untung dalam jangka pendek.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 7 Maret 2025, IHSG mencatat kenaikan sebesar 0,27 persen ke level 6.636,00, dengan nilai transaksi mencapai Rp10,40 triliun dan volume perdagangan sebesar 211,19 juta lot saham. Optimisme pelaku pasar tetap terjaga, didukung oleh ekspektasi peningkatan data Keyakinan Konsumen Februari 2025 yang diproyeksikan naik ke level 127,5 dari 127,2 pada Januari.
Peningkatan ini mencerminkan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi Indonesia dan diharapkan menjadi katalis positif bagi pergerakan pasar saham dalam negeri.
Dari sisi eksternal, pasar masih menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) untuk Februari 2025 yang dijadwalkan pada 12 Maret. Berdasarkan proyeksi, inflasi AS diperkirakan turun menjadi 2,9 persen secara tahunan (YoY) dari 3 persen pada Januari.
Meski mengalami penurunan, angka ini masih berada di atas target inflasi The Fed yang ditetapkan di kisaran 2 persen. Dengan demikian, investor tetap mencermati arah kebijakan moneter The Fed, terutama terkait keputusan suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Maret 2025.
Berdasarkan survei CME FedWatch Tool, The Fed diperkirakan masih akan menahan suku bunga acuannya, mengingat inflasi yang belum sepenuhnya mencapai target.
Dari kawasan Eropa, pelaku pasar juga mengantisipasi rilis data inflasi final Jerman untuk Februari 2025 yang dijadwalkan pada 14 Maret. Inflasi Jerman diperkirakan tetap stabil di level 2,3 persen YoY, yang dapat memberikan gambaran terkait kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB).
Sementara itu, di kawasan Asia, fokus pasar tertuju pada Jepang yang akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2024 pada 11 Maret, dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 0,7 persen secara kuartalan.
Sejalan dengan proyeksi penguatan IHSG, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham unggulan yang diperkirakan memiliki prospek positif dalam perdagangan awal pekan depan. Saham-saham pilihan tersebut meliputi INCO, MYOR, ESSA, SMRA, SSIA, dan TINS.
Dengan dukungan dari faktor domestik serta dinamika global yang masih kondusif, IHSG berpotensi melanjutkan tren penguatannya dalam waktu dekat. Namun, investor tetap disarankan untuk mencermati perkembangan sentimen global yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar. (*)