KABARBURSA.COM - Emiten pengelola omnichannel Blibli, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) menggelar diskon besar-besaran bertajuk Blibli 3.3 Ramadhan Market.
Head of Campaign Blibli, Wilson Kiantoro menyebut promo yang ditawarkan berupa pengembalian dana 15 persen, harga spesial Rp13.000, promo beli 1 gratis 1, serta Mega Flash Sale dengan diskon 50 persen setiap pukul 10.00 dan 20.00 WIB.
Pelanggan juga dapat menikmati layanan gratis ongkir tanpa minimum belanja serta pengiriman cepat dalam dua jam.
“Kami menghadirkan berbagai promo spesial agar pelanggan, terutama umat Muslim, bisa lebih fokus menjalankan ibadah tanpa khawatir kehabisan stok bahan makanan dan kebutuhan rumah tangga,” ujar Wilson dalam keterangan tertulis Kamis, 6 Maret 2025. Selama Ramadan, Blibli mengklaim ingin memberikan kenyamanan lebih bagi pelanggan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sejak berlaku pada 3 sampai 6 Maret 2025 hari ini. Wilson membeberkan tren belanja menjelang Ramadan juga menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan data Blibli, permintaan camilan seperti biskuit, cokelat, dan kue kering meningkat hampir 160 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kami juga menghadirkan Fresh by Bliblimart yang menyediakan bahan makanan segar, layanan pengiriman ekspres, serta Paket Ramadan berisi sembako, lauk-pauk, dan hampers spesial," ucap dia.
Blibli juga menawarkan keuntungan tambahan bagi pelanggan setia melalui program Blibli Tiket Rewards. Poin dari transaksi di Blibli 3.3 Ramadhan Market dapat dikumpulkan dan digunakan di seluruh ekosistem Blibli Tiket, termasuk Ranch Market, Farmers Market, Hello Store, dan Blibli Store. Blibli juga menyediakan program Blibli Affiliate, yang memungkinkan pelanggan mendapatkan komisi tambahan dari setiap transaksi yang dilakukan melalui tautan afiliasi mereka.
Diskon untuk Perbaiki Kinerja Keuangan
Blibli, mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 16,07 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal III tahun 2024. Meskipun mencatat peningkatan pada sisi pendapatan, Blibli masih membukukan rugi bersih sebesar Rp674 miliar pada kuartal tersebut, dengan total rugi bersih sepanjang sembilan bulan pertama 2024 mencapai Rp2,890 triliun.
Secara fundamental, kinerja Blibli masih menghadapi tantangan profitabilitas. EBITDA perseroan dalam 12 bulan terakhir (TTM) tercatat negatif Rp2,292 triliun, sementara net profit margin pada kuartal III 2024 berada di angka minus 15,74 persen. Dengan rasio price-to-sales (P/S) sebesar 3,58 kali, saham BELI masih diperdagangkan pada valuasi yang relatif tinggi dibandingkan dengan emiten e-commerce lainnya, meskipun price-to-book value (P/B) berada di level 8,15 kali.
Dari sisi likuiditas, Blibli memiliki current ratio sebesar 0,97 kali dan quick ratio 0,64 kali, yang menunjukkan bahwa perusahaan masih menghadapi tekanan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Total liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp8,385 triliun, dengan total ekuitas sebesar Rp6,749 triliun, menghasilkan rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) sebesar 0,59 kali. Sementara itu, arus kas dari aktivitas operasi dalam 12 bulan terakhir masih negatif Rp3,275 triliun, dengan free cash flow negatif Rp3,391 triliun, menunjukkan masih adanya tantangan dalam menciptakan arus kas positif.
Meskipun secara profitabilitas Blibli masih mencatatkan kerugian, strategi ekspansi dan integrasi ekosistemnya dengan tiket.com serta Ranch Market diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dalam jangka panjang. Perusahaan juga telah memperluas bisnis ke segmen home & living melalui akuisisi Dekoruma pada 2024, yang diharapkan menjadi katalis pertumbuhan ke depan.
Performa Saham BELI
Di pasar modal, saham BELI mengalami tekanan dengan penurunan harga sebesar 6,67 persen dalam satu bulan terakhir dan turun 11,76 persen dalam setahun terakhir.
Saat ini, saham BELI diperdagangkan dengan earnings yield negatif 5,25 persen dan price-to-cashflow sebesar minus 16,80 kali, menunjukkan valuasi yang masih tertekan akibat kinerja keuangan yang belum stabil.
Meskipun Blibli memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang dari strategi omnichannel dan optimalisasi teknologi berbasis data, investor masih perlu mencermati fundamental bisnis yang masih mencatatkan rugi bersih serta tantangan dalam mencapai profitabilitas. Dengan momentum Ramadan yang menjadi periode belanja puncak, Blibli berpotensi mencatatkan peningkatan transaksi, yang dapat memberikan dorongan bagi kinerja kuartal I di 2025.
Pelopor Ekosistem Perdagangan Omnichannel
Blibli berdiri sejak 2010 lalu dan merupakan merupakan pelopor ekosistem perdagangan omnichannel dan gaya hidup terkemuka di Indonesia yang fokus melayani konsumen ritel dan institusi yang terhubung secara digital. Platform perdagangan yang dimiliki Perseroan– Blibli, mengintegrasikan pengalaman berbelanja dan bertransaksi secara daring melalui layanan e-commerce dan secara luring dengan mengoperasikan ratusan toko-toko fisik elektronik konsumen untuk berbagai mitra pemegang merek global terkemuka. Selain itu, Blibli juga berkolaborasi dengan ribuan toko yang mengadopsi solusi omnichannel Perseroan.
Pada tahun 2017, Perseroan mengakuisisi PT Global Tiket Network yaitu penyedia platform agen perjalanan daring (OTA)– tiket.com untuk memperluas layanan hingga meliputi perjalanan, akomodasi, dan pengalaman gaya hidup.
Selanjutnya pada tahun 2021, ekosistem omnichannel Perseroan semakin lengkap dengan penambahan penawaran produk segar dan kebutuhan sehari-hari melalui akuisisi PT Supra Boga Lestari Tbk (Ranch Market) yakni perusahan pengelola lusinan gerai supermarket premium dengan merek seperti Ranch Market dan Farmers Market. Pada tahun 2024, Perseroan mengakuisisi PT Dekoruma Inovasi Lestari (Dekoruma) yaitu sebuah perusahaan pialang ritel furnitur, desain interior, dan properti O2O terkemuka di Indonesia, untuk memperluas cakupan Perseroan pada kategori produk home and living. (*)