Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Analis Sebut IHSG Masih di Posisi Teknikal Rebound

Skenario terburuk ialah ketika IHSG menembus di area 6200 sebagai area suport krusial.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 06 March 2025 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Yunila Wati
Analis Sebut IHSG Masih di Posisi Teknikal Rebound Ilustrasi IHSG. Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji

KABARBURSA.COM - Head Of Research Retail MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, memandang Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG masih di posisi teknikal rebound. 

Sepeti diketahui, IHSG ditutup menguat sebesar 2,37 persen atau naik 150 poin ke level 6.531 pada perdagangan Rabu, 5 Maret 2025. 

"Asumsi kami hingga saat ini (IHSG) teknikal rebound terlebih dahulu dalam jangka pendek hingga menengah," ujar Herditya dalam acara Kabar Bursa Hari Ini, Rabu, 5 Maret 2025.

Herditya mengatakan, IHSG saat ini masih berpotensi koreksi. Dia mengatakan skenario terburuk ialah ketika IHSG menembus  di area 6200 sebagai area suport krusial. 

Dia menyatakan pergerakan IHSG kini masih berada di fase down trend  dan belum ada tanda-tanda valid apakah akan membentuk all time hight kembali. 

"Namun demikian, kita perlu mewaspadai pergerakan IHSG selanjutnya dan tetap mencermati perkembangan makro ke depan," ujarnya. 

Selain memperhatikan kondisi makro, Herditya menyarankan agar investor juga bisa mengakumulasi emiten-emiten  mover seperti sektor perbankan ,basic material ataupun sektor energi. 

"Disarankan ini untuk trading dalam jangka pendek hingga menengah lebih dulu hingga nanti muncul tanda-tanda apakah IHSG secara valid merupakan titik balik atau kelanjutan penguatan dari koreksi sebelumnya," pungkas dia. 

IHSG Berpeluang Menguat 

Sebelumnya diberitakan, MNC Sekuritas dalam risetnya menyampaikan laju penguatan IHSG masih menghadapi tantangan di level resistance terdekat pada 6.570. 

Menurut mereka, jika IHSG mampu menembus level tersebut, ada peluang untuk melanjutkan penguatan menuju rentang 6.615 hingga 6.639 sebagai target berikutnya. 

Sebaliknya, jika IHSG justru mengalami tekanan dan turun hingga menembus 6.203, ada kemungkinan akan menguji area support lebih dalam di sekitar 6.122.

Beberapa saham menarik untuk diperhatikan pada perdagangan hari ini.

Saham PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) bergerak stagnan di level 625, masih berada dalam tekanan jual. Namun, selama harga saham ini mampu bertahan di atas level 605, potensi untuk melanjutkan penguatan masih terbuka, dengan indikasi awal pembentukan wave (v) dari wave [i]. 

Peluang pembelian dapat dilakukan saat harga mengalami pelemahan di kisaran 610 hingga 620, dengan target kenaikan menuju 640 hingga 660. Meski demikian, jika harga turun di bawah 605, strategi stop-loss perlu diterapkan untuk menghindari risiko lebih dalam.

Sementara itu, saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DAAZ) mencatatkan kenaikan sebesar 1,65 persen ke level 4.940, ditopang oleh meningkatnya volume transaksi pembelian. Selama saham ini tetap bertahan di atas level 4.650, potensi penguatan masih terbuka dengan posisi saat ini yang diperkirakan berada di awal wave [ii] dari wave C. 

Area beli spekulatif berada di kisaran 4.810 hingga 4.910 dengan target kenaikan menuju 5.125 hingga 5.650. Namun, jika harga turun di bawah 4.650, ada risiko pelemahan lebih lanjut.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mengalami koreksi sebesar 1,65 persen ke level 10.400, di tengah tekanan jual yang masih terjadi. Meski demikian, koreksi ini diperkirakan masih dalam tahap awal wave 3, sehingga potensi penguatan kembali cukup besar. 
 Strategi pembelian dapat dilakukan saat harga berada di kisaran 10.275 hingga 10.400, dengan target penguatan menuju 10.900 hingga 11.100. Jika harga turun lebih dalam hingga di bawah 10.200, stop-loss dapat diterapkan untuk mengantisipasi pelemahan lebih lanjut.

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,68 persen ke level 1.480, seiring dengan munculnya minat beli yang meningkat. Saat ini, posisi saham ini diperkirakan berada pada awal wave (iii) atau wave [i] dari wave C dalam skenario merah. 

Peluang pembelian dapat dilakukan pada kisaran 1.425 hingga 1.480, dengan target kenaikan menuju 1.600 hingga 1.715. Namun, jika harga turun di bawah 1.400, strategi stop-loss perlu diterapkan untuk menghindari risiko yang lebih besar.

Secara keseluruhan, pergerakan IHSG dan saham-saham terpilih menunjukkan adanya optimisme di pasar, meskipun beberapa saham masih menghadapi tekanan jual. Dengan mempertimbangkan level support dan resistance, investor dapat menyusun strategi yang lebih matang untuk menghadapi dinamika pasar yang sedang berlangsung. 

Sektor Teknologi Pimpin Kenaikan

Sektor teknologi menjadi pendorong utama penguatan indeks dengan lonjakan 5,94 persen, mencerminkan minat investor yang tinggi terhadap saham-saham berbasis teknologi. Hampir semua sektor saham berada di zona hijau, kecuali sektor kesehatan yang melemah tipis sebesar 0,15 persen. 

Saham-saham unggulan yang masuk dalam indeks LQ45 menunjukkan pergerakan yang beragam, dengan CPIN, AMMN, dan UNTR menjadi top gainers, sementara MBMA, KLBF, dan ICBP harus mengalami tekanan jual dan menjadi top losers.

Momentum penguatan IHSG ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan pasar terhadap prospek ekonomi serta kinerja emiten di tengah dinamika global. Investor akan terus mencermati pergerakan pasar, terutama menjelang rilis data ekonomi yang dapat memberikan sentimen tambahan terhadap arah indeks dalam beberapa sesi perdagangan mendatang.(*)