Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Ditutup Perkasa, Menguat 2,37 Persen ke Level 6.531

Seiring menguatnya indeks, 424 saham di zona hijau, 182 saham melemah, dan 191 saham stagnan.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 05 March 2025 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Citra Dara Vresti Trisna
IHSG Ditutup Perkasa, Menguat 2,37 Persen ke Level 6.531 Aktifitas depan Papan Pantau Saham di Main Hal Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: KabarBursa/Abbas Sandji).

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup menguat sebesar 2,37 persen atau naik 150 poin ke level 6.531 pada perdagangan Rabu, 5 Maret 2025.

Mengutip perdagangan RTI Business, sepanjang sesi, IHSG bergerak konsisten di kisaran 6.405 hingga 6.570. Seiring menguatnya indeks, 424 saham di zona hijau, 182 saham melemah, dan 191 saham stagnan. 

Adapun volume perdagangan hari ini sebesar Rp21.702 miliar, sementara transaksi Rp13.323 triliun dengan frekuensi 1,040,373. Mengutip Stockbit, saham ASPI menjadi top gainer dengan kenaikan +50 poin (+34,48 persen) ke level 195. Disusul oleh ELIT yang naik +64 poin (+34,04 persen) ke harga 252. 

Saham lainnya yang masuk daftar top gainer adalah LMPI dengan kenaikan +39 poin (+32,23 persen ) ke harga 160, serta AIMS yang melonjak +68 poin (+25,00 persen) ke level 340. Sementara itu, CCSI juga mencatatkan kenaikan signifikan sebesar +84 poin (+24,85%) ke harga 422.

Di sisi lain, daftar top loser hari ini dipimpin oleh SMLE yang turun -14 poin (-12,28 persen) ke harga 100. Saham RONY juga mengalami koreksi signifikan sebesar -165 poin (-11,66 persen) ke level 1.250. 

Saham JSPT turut mencatatkan penurunan -1.025 poin (-10,02 persen) ke 9.200, diikuti oleh LUCY yang merosot -9 poin (-9,78 persen) ke harga 83. Sementara itu, MENN turun -3 poin (-8,82 persen) ke 31.

Sebelumnya, penguatan IHSG memang telah diprediksi para analis. Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan IHSG harga ini akan mengalami penguatan terbatas dengan menguji area resistance 6440, dengan pergerakan di rentang 6.270-6.440.

Pun dengan Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, yang telah memperkirakan jika IHSG bakal menguat. 

"Jika IHSG tetap bertahan di atas 6.297, maka ada peluang untuk kembali menguat. Namun, waspadai skenario merah, jika IHSG menembus 6.203, maka indeks bisa turun lebih dalam hingga ke area 6.122,” ujar Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, dalam analisis hariannya, Rabu, 5 Maret 2025.

Dengan kondisi pasar yang masih volatil, peluang rebound IHSG masih cukup terbuka, selama indeks mampu bertahan di atas level support krusial. Pergerakan indeks hari ini kemungkinan besar akan dipengaruhi oleh sentimen global serta dinamika pasar Asia dan Eropa.

Investor disarankan untuk tetap memperhatikan level support dan resistance sebelum mengambil keputusan investasi. Jika tekanan jual mereda, maka peluang IHSG untuk kembali menguat akan semakin besar. Namun, jika IHSG menembus level 6.203, ada potensi koreksi lebih dalam hingga ke area 6.122.

Dengan kondisi yang terus berubah, pelaku pasar perlu tetap waspada dan cermat dalam membaca pergerakan harga saham, guna memanfaatkan peluang terbaik di tengah dinamika pasar yang terjadi saat ini.

Tiga Faktor yang Bisa Buat IHSG Rebound

Hendra juga menyebut, IHSG masih berpotensi tertekan jika sentimen eksternal belum membaik. Apalagi, katanya, pergerakan indeks saat ini cenderung mencari titik bottom. 

Dia menuturkan kombinasi beberapa faktor diperlukan agar IHSG bisa rebound. Ada tiga sentimen yang menjadi katalis positif, yaitu stabilisasi kondisi global, kepastian arah kebijakan The Fed terkait suku bunga, dan dukungan fundamental ekonomi domestik yang kuat. 

"Jika faktor-faktor ini dapat berkontribusi positif, maka pemulihan IHSG akan lebih berkelanjutan," jelasnya. 

Di Tengah IHSG Anjlok: Transaksi Wajar dan Aman

Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berupaya melakukan berbagai cara agar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat. Direktur Utama BEI Iman Rachman menjelaskan, fungsi BEI adalah sebagai penyedia infrastruktur perdagangan. Sehingga, langkah yang dilakukan BEI saat IHSG tengah melemah ialah memastikan perdagangan terjadi secara wajar, transparan, dan efisien.

"Itu yang dilakukan oleh bursa (BEI)  memastikan bahwa transaksi yang terjadi di bursa wajar dan transparan," ujarnya dalam agenda konferensi pers dialog bersama pelaku pasar modal di Gedung BEI Jakarta, Senin, 3 Maret 2025. 

Di tengah pelemahan IHSG, Iman mengaku  fundamental sejumlah perusahaan yang tercatat di BEI tidak buruk, bahkan cenderung naik. Namun dia menyebut beberapa catatan itu ternyata di bawah ekspektasi analis.

Dia pun mengatakan kondisi tersebut menyebabkan  adanya persepsi yang terbentuk seolah-olah performa perusahaan tercatat itu lebih buruk dibandingkan tahun sebelumnya. "Jadi persepsi itulah yang kami coba lihat sehingga pada hari ini (Senin, 3 Maret 2024) IHSG rebound," tutur Iman. 

Iman menegaskan, pelemahan IHSG dalam sepekan terakhir disebabkan faktor eksternal, seperti pengaruh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan The Fed. 

Secara historis, Iman menceritakan IHSG pernah mengalami level paling rendah dibanding kondisi saat ini. Namun dalam waktu kurang dari satu tahun, indeks bisa rebound. "Jadi kita harus confident (percaya diri) bahwa apa yang terjadi ini temporary (sementara) apalagi tadi secara fundamental dan domestik kita cukup solid," ujarnya. (*)