Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Laba Susut Namun Kilau GEMS Tetap Pukau Investor

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 05 March 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Yunila Wati
Laba Susut Namun Kilau GEMS Tetap Pukau Investor Ilustrasi pergerakan saham GEMS. Foto: Tangkapan Layar Stockbit

KABARBURSA.COM - PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mencatatkan penurunan laba sepanjang 2024 seiring dengan turunnya pendapatan usaha. Berdasarkan laporan keuangan terbaru, laba bersih perusahaan mencapai USD473,8 juta, mengalami koreksi sebesar 8,59 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang sebesar USD518,38 juta. 

Penurunan ini turut berdampak pada laba bersih per saham dasar yang turun menjadi USD0,081 dari sebelumnya USD0,088.

Pendapatan usaha GEMS pada 2024 tercatat sebesar USD2,7 miliar, turun 6,89 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai USD2,9 miliar. Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan mengalami penyusutan menjadi USD1,6 miliar dari sebelumnya USD1,75 miliar. 

Meskipun terjadi efisiensi dalam biaya produksi, laba kotor tetap tertekan dan turun sebesar 3,5 persen dari USD1,14 miliar menjadi USD1,1 miliar.

Di sisi pengeluaran, total beban usaha mengalami kenaikan menjadi USD464,08 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD451,99 juta. Beban penjualan mengalami penurunan dari USD316,46 juta menjadi USD294,7 juta, tetapi beban umum dan administrasi membengkak dari USD135,1 juta menjadi USD168,89 juta. Sementara itu, beban eksplorasi juga mengalami kenaikan dari USD421,23 ribu menjadi USD489,67 ribu.

Laba usaha perusahaan juga mengalami koreksi dari USD694,05 juta pada 2023 menjadi USD640,49 juta di 2024. Pendapatan bunga menurun dari USD11,11 juta menjadi USD10,61 juta, sementara beban keuangan lainnya meningkat dari USD5,74 juta menjadi USD6,95 juta. 

Di sisi lain, keuntungan selisih kurs mata uang asing menunjukkan perbaikan signifikan, berbalik dari minus USD6,44 juta menjadi USD6,2 juta. Beban bunga turun dari USD7,2 juta menjadi USD5,77 juta, sedangkan beban lain-lain menyusut dari USD11,07 juta menjadi USD4,72 juta.

Laba sebelum pajak GEMS tercatat sebesar USD635,76 juta, turun dibandingkan USD682,98 juta pada tahun sebelumnya. Sementara itu, laba tahun berjalan juga mengalami kontraksi dari USD528,74 juta menjadi USD483,13 juta.

Dari sisi neraca keuangan, jumlah ekuitas perusahaan sedikit menyusut menjadi USD661,12 juta dibandingkan akhir tahun sebelumnya yang sebesar USD663,11 juta. Total liabilitas mengalami penurunan yang cukup signifikan dari USD648,93 juta menjadi USD578,44 juta, menunjukkan perbaikan dalam struktur keuangan perusahaan. 

Sementara itu, total aset terkumpul mencapai USD1,23 miliar, turun dibandingkan posisi akhir 2023 yang sebesar USD1,31 miliar.

Secara keseluruhan, meskipun GEMS mampu mengurangi beberapa beban utama, tekanan pada pendapatan dan peningkatan beberapa pengeluaran operasional tetap menjadi tantangan bagi kinerja keuangan perusahaan di 2024.

Saham GEMS Menguat 2,09 Persen

Meskipun laba GEMS menyusut signifikan, namun pergerakan sahamnya masih memukau para investor. Mengutip data Stockbit, saham GEMS tercatat mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan Rabu, 5 Maret 2025.

Saham GEMS mencatat kenaikan sebesar 2,09 persen dalam sesi perdagangan terbaru, ditutup di level Rp8.550 per saham. Kenaikan ini setara dengan Rp175 dibandingkan sesi sebelumnya, menunjukkan optimisme pasar terhadap kinerja perusahaan meskipun industri batu bara menghadapi berbagai tantangan.

Sepanjang perdagangan, saham GEMS dibuka di level Rp8.375 dan sempat menyentuh harga tertinggi di Rp8.675 sebelum kembali terkoreksi ke level terendahnya di Rp8.375. Pergerakan harga yang cukup fluktuatif ini mengindikasikan adanya dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi makroekonomi, permintaan batu bara global, serta sentimen investor terhadap prospek bisnis perusahaan.

Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp50,29 triliun, GEMS tetap menjadi salah satu pemain utama di sektor pertambangan batu bara Indonesia. Rasio price-to-earnings (P/E) berada di level 5,73, mencerminkan valuasi yang relatif menarik bagi investor yang mencari saham dengan rasio keuntungan per lembar saham yang solid. Sementara itu, dividend yield sebesar 15,01 persen menjadi daya tarik tersendiri, mengingat perusahaan tetap konsisten dalam membagikan dividen yang cukup besar kepada pemegang saham.

Selama setahun terakhir, saham GEMS telah bergerak dalam rentang yang cukup lebar. Harga tertinggi dalam 52 minggu terakhir tercatat di Rp18.800, sedangkan harga terendahnya berada di Rp5.700. Pergerakan ini menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi, dengan potensi keuntungan yang besar bagi investor yang mampu membaca tren pasar dengan baik.

Dengan prospek harga batu bara yang masih menjadi faktor utama dalam pergerakan sahamnya, investor akan terus mencermati kebijakan ekspor, permintaan global, serta strategi bisnis GEMS dalam mempertahankan kinerja keuangan yang stabil. Ke depannya, jika perusahaan mampu menjaga efisiensi operasional dan mempertahankan daya saingnya di pasar global, saham GEMS berpotensi melanjutkan tren positifnya.

Peluang Bagi-bagi Dividen 

GEMS dikenal sebagai perusahaan yang royal kepada para investornya. Mereka selalu rutin memberikan imbal hasil atau dividen. Namun, dengan penyusutan laba yang signifikan, peluang bagi-bagi dividen ini menjadi pertanyaan besar.

PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) memang selalu menunjukkan komitmennya dalam memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dengan kebijakan dividen yang konsisten sepanjang 2024. Perusahaan telah mengumumkan tiga kali pembagian dividen interim dengan jumlah yang signifikan, mencerminkan stabilitas keuangan dan strategi manajemen dalam mengalokasikan laba bagi investor.

Dividen interim pertama pada tahun ini dibagikan pada 25 Juni 2024 dengan nilai Rp410,42 per lembar saham. Ini menjadi sinyal positif bagi investor bahwa GEMS tetap mempertahankan kebijakan dividen yang menarik di tengah kondisi pasar yang dinamis. Selanjutnya, pada 13 September 2024, perusahaan kembali membagikan dividen interim sebesar Rp397,27 per saham. 

Meskipun mengalami sedikit penurunan dari pembagian sebelumnya, angka ini tetap mencerminkan kinerja keuangan yang solid dan daya tarik investasi yang tinggi.

Memasuki akhir tahun, GEMS kembali mengumumkan dividen interim ketiga yang akan dibayarkan pada 17 Desember 2024 sebesar Rp243,73 per saham. Penurunan nilai dividen ini dapat mencerminkan strategi perusahaan dalam mengelola kas serta mempertimbangkan faktor eksternal seperti fluktuasi harga batu bara dan kondisi ekonomi global.

Dengan total dividen interim yang sudah dibagikan sepanjang 2024 mencapai lebih dari Rp1.000 per saham, GEMS menunjukkan daya tarik yang kuat bagi investor yang mencari saham dengan imbal hasil tinggi. Kebijakan ini juga mencerminkan efisiensi operasional perusahaan serta kemampuannya dalam menghasilkan laba yang stabil. 

Ke depan, investor akan terus mencermati apakah GEMS akan melanjutkan tren positif ini dengan membagikan dividen final yang lebih besar atau mempertahankan strategi konservatif dalam menghadapi tantangan industri batu bara.(*)