KABARBURSA.COM - PT Bahana TCW Investment Management resmi meluncurkan produk Reksa Dana Indeks Bahana ETF Pefindo I-Grade pada Rabu, 5 Maret 2025.
Produk investasi Exchange Traded Fund (ETF) berbasis indeks PEFINDO Investment Grade (PEFINDO i-Grade) ini hadir sebagai solusi investasi yang menawarkan keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan dengan risiko yang lebih terkendali.
Direktur Bahana TCW Danica Adhitama mengatakan produk ini cocok bagi investor yang menginginkan eksposur ke saham-saham dengan fundamental yang kuat, dengan volatilitas yang cenderung lebih terkontrol dibandingkan indeks pasar saham umum.
“Dengan metode seleksi yang dilakukan PEFINDO, akan memberikan benchmark bagi investor atas tingkat kemampuan sebuah perusahaan dalam membayar kewajiban serta prospek pertumbuhan, profitabilitasnya di masa mendatang," kata Danica dalam acara peluncuran di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Rabu, 5 Maret 2025.
Dengan demikian, lanjut dia, investor dapat memperoleh manfaat dari saham-saham dengan fundamental baik dan potensi risiko gagal bayar (default risk) yang terukur serta lebih resistant terhadap dinamika ekonomi.
Nantinya, Bahana TCW menawarkan kesempatan bagi investor untuk memperoleh eksposur terhadap 30 saham unggulan yang terdaftar dalam indeks PEFINDO i-Grade.
Indeks PEFINDO i-Grade ini mencakup emiten-emiten saham yang memiliki peringkat investment grade (dalam rentang idAAA hingga idBBB) dari PEFINDO.
Indeks ini diseleksi berdasarkan kriteria dan metode yang mempertimbangkan fundamental perusahaan, peringkat kredit, kapitalisasi pasar, aspek likuiditas, dan aspek legal guna memastikan bahwa saham yang masuk memiliki stabilitas keuangan yang baik dan risiko gagal bayar (default risk) yang terukur.
Sementara yang perlu diketahui, Bahana ETF Pefindo I-Grade adalah reksa dana yang dapat ditransaksikan di bursa (ETF). Unit baru ETF dapat dibentuk dan dibeli melalui dealer partisipan sebagai pasar primer, atau dibeli langsung di seluruh sekuritas di pasar sekunder untuk jumlah transaksi yang lebih terbatas.
Kinerja Unggul Indeks PEFINDO
Sejak pertama kali diluncurkan pada Desember 2017, indeks PEFINDO i-Grade telah menunjukkan kinerja yang lebih unggul dibandingkan dengan indeks acuan sejenis lainnya seperti IHSG, LQ45, dan IDX30.
Data historis menunjukan bahwa dalam jangka panjang return indeks ini lebih tinggi dengan risiko yang lebih terkendali, menjadikannya pilihan yang menarik bagi investor yang mengincar investasi jangka panjang yang berkelanjutan.
Direktur Utama PEFINDO Irmawati Amran, menyatakan bahwa perusahaan dengan kategori investment grade menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki bisnis yang berpotensi untuk terus berkembang dan kinerja keuangan yang terjaga untuk mendukung pengembangan bisnis.
"Selain masuk kategori investment grade, kriteria seleksi emiten untuk dapat masuk indeks i-Grade adalah likuiditas dan kapitalisasi pasar, serta faktor legal," ujar Irmawati.
Pencatatan ETF Kedua di Tahun 2025
Adapun Bahana TCW merupakan perusahaan kedua yang tercatat di ETF pada 2025 dan menjadi ETF ke- 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sebelumnya, ada PT Indo Premier Investment Management (IPIM) yang resmi mencatatkan produk terbarunya yakni Reksa Dana Indeks Premier ETF IDX-PEFINDO Prime Bank (XIPB), di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 28 Februari 2025.
Produk itu diharapkan dapat memperkuat ekosistem Exchange Traded Fund (ETF) yang dikelola IPIM nantinya. Dengan peluncuran ETF IDX-PEFINDO ini, IPIM menegaskan komitmen perusahaannya sebagai pelopor industri ETF di pasar modal Indonesia.
Peluncuran ini sebagai ETF ke-15 yang dikelola oleh IPIM dan ETF ke-44 yang tercatat di BEI, XIPB berfokus pada saham sektor perbankan yang memiliki peringkat investment grade, likuiditas tinggi, serta kinerja keuangan solid.
Dengan indeks acuan IDX-PEFINDO Prime Bank, produk reksa dana ini menawarkan peluang investasi berbasis perbankan dengan strategi pasif.
Direktur Indo Premier Investment Management Suwito Haryatno, mengatakan bahwa kehadiran XIPB menjadi solusi bagi investor yang ingin berinvestasi pada sektor perbankan dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan efisien.
"Metodologi pemilihan konstituen XIPB mempertimbangkan faktor peringkat kredit, kapasitas bersaing, kapitalisasi pasar, likuiditas, serta valuasi saham. Ini menjadikannya pilihan utama bagi investor yang ingin mendapatkan manfaat dari pertumbuhan sektor perbankan Indonesia," ujar Suwito dalam acara peluncuran reksa dana di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta pada Jumat, 28 Februari 2025.
Lebih lanjut, Suwito menjelaskan backtesting kinerja XIPB menunjukkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan indeks sektor keuangan, termasuk Indeks Infobank15 dan IHSG sejak tanggal dasar 3 Januari 2017.
Suwito menyebut ETF ini dapat digunakan dalam strategi investasi tactical asset allocation maupun buy and hold strategy.(*)