KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi 2,14 persen ke level 6.380 pada perdagangan Selasa, 4 Maret 2025. Tekanan jual yang meningkat membuat indeks semakin mendekati titik support krusial. Namun, selama IHSG masih bertahan di atas 6.297, koreksi ini diperkirakan terbatas dengan potensi rebound untuk menguji level 6.315.
“Jika IHSG tetap bertahan di atas 6.297, maka ada peluang untuk kembali menguat. Namun, waspadai skenario merah, jika IHSG menembus 6.203, maka indeks bisa turun lebih dalam hingga ke area 6.122,” ujar Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, dalam analisis hariannya, Rabu, 5 Maret 2025.
Saat ini, IHSG masih menghadapi tekanan global akibat sentimen dari pelemahan bursa dunia serta aksi jual investor di beberapa sektor utama. Adapun level resistance IHSG berada di 6.639 dan 6.698, yang menjadi batas atas untuk tren bullish dalam jangka pendek.
Beberapa saham menarik untuk dicermati pergerakannya hari ini, mengingat tren teknikal yang masih berkembang:
1. PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN)
Saham ini terkoreksi 2,84 persen ke Rp855, dengan tekanan jual yang cukup tinggi. Secara teknikal, saham ini berada di area wave (v) dari wave [v], yang berarti masih berpotensi melanjutkan koreksi sebelum kembali stabil.
2. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA)
Emiten rumah sakit ini mencatat kenaikan 0,42 persen ke Rp2.410, dengan peningkatan volume beli. Meski demikian, penguatannya masih tertahan di level Moving Average 60 (MA60).
3. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS)
Saham energi ini masih bergerak stagnan di Rp1.520, tetapi menunjukkan adanya volume pembelian yang berpotensi menopang penguatan.
4. PT Panin Financial Tbk. (PNLF)
Emiten asuransi dan investasi ini mengalami koreksi 1,85 persen ke Rp318, dengan kecenderungan masih dalam tren downtrend.
Mengingat volatilitas pasar yang tinggi, investor disarankan untuk tetap memperhatikan level support dan resistance sebelum mengambil keputusan investasi.
Sentimen Pasar dan Prospek IHSG
IHSG masih dalam tekanan, namun potensi rebound tetap terbuka jika mampu bertahan di level support kunci. Fokus investor hari ini kemungkinan akan tertuju pada data ekonomi global serta pergerakan pasar Asia dan Eropa. Jika tekanan jual mereda, maka peluang IHSG untuk kembali menguat akan semakin besar.
Namun, tetap perlu diwaspadai risiko penurunan lebih lanjut ke area 6.203 - 6.122 jika tekanan jual masih mendominasi. Dengan dinamika yang terjadi saat ini, pasar akan terus bergerak dinamis mengikuti sentimen domestik maupun global.
Lagi-lagi Melemah
IHSG lagi-lagi melemah pada penutupan perdagangan kemarin. Indeksnya turun 139,26 poin atau 2,14 persen ke level 6.380,40.
Sepanjang sesi, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 6.528,97 sebelum terkoreksi hingga level terendah 6.361,40.
Total volume transaksi mencapai 205,22 juta lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp13,12 triliun dari 1,17 juta transaksi.
Di tengah hancurnya IHSG. Sejumlah saham malah mencatatkan penguatan. Pada perdagangan hari ini, saham Pradiksi Gunatama Tbk atau dalam kode saham PGUN yang bergerak di sektor barang konsumsi non-siklikal memimpin daftar top gainers setelah melonjak 24,80 persen ke level Rp780 per saham.
Di posisi kedua, saham Perdana Bangun Pusaka Tbk atau dalam kode saham KONI yang beroperasi di sektor industri dasar dan kimia melesat 24,69 persen ke level Rp1.515 per saham.
Sementara itu, saham Andalan Sakti Primaindo Tbk atau dalam kode saham ASPI yang bergerak di sektor barang konsumsi non-siklikal juga mencatatkan penguatan signifikan, naik 21,85 persen ke level Rp145 per saham.
Saham Geoprima Solusi Tbk atau dalam kode saham GPSO yang beroperasi di sektor teknologi turut mengalami kenaikan kuat, menguat 11,85 persen ke level Rp472 per saham.
Terakhir, saham Estee Gold Feet Tbk atau dalam kode saham EURO yang bergerak di sektor industri dasar dan kimia naik 9,43 persen ke level Rp174 per saham.
Di sisi lain, sejumlah saham mengalami tekanan jual. Saham Elitery Data Sinergitama Jaya Tbk atau dalam kode saham ELIT yang bergerak di sektor teknologi memimpin daftar top losers setelah merosot 22,31 persen ke level Rp188 per saham.
Di posisi kedua, saham Rukun Raharja Tbk atau dalam kode saham RAJA yang beroperasi di sektor energi turun 19,87 persen ke level Rp2.500 per saham.
Sementara itu, saham Fortune Mate Indonesia Tbk atau dalam kode saham FMII yang bergerak di sektor properti dan real estat juga mencatatkan pelemahan signifikan, turun 18,97 persen ke level Rp376 per saham.
Saham Raharja Energi Cepu Tbk atau dalam kode saham RATU yang beroperasi di sektor energi turut mengalami tekanan jual, turun 18,75 persen ke level Rp5.850 per saham.
Terakhir, saham Solusi Sinergi Digital Tbk atau dalam kode saham WIFI yang bergerak di sektor teknologi terkoreksi 17,53 persen ke level Rp2.070 per saham. (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.