Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Dibuka Menguat Tipis di Level 6.750: IMAS dan ATIC Pimpin Top Gainers

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 25 February 2025 | Penulis: Desty Luthfiani | Editor: Redaksi
IHSG Dibuka Menguat Tipis di Level 6.750: IMAS dan ATIC Pimpin Top Gainers

KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis pada perdagangan hari ini, naik 0,78 poin atau 0,01 persen ke level 6.750,38 pada Selasa, 25 Februari 2025.

Sepanjang sesi, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 6.758,29 sebelum terkoreksi hingga level terendah 6.745,27.

Total volume transaksi mencapai 2,89 miliar lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp230,07 triliun dari 19.820 transaksi.

Pada perdagangan hari ini, sejumlah saham juga mencatatkan kenaikan signifikan mereka masuk ke jajaran top gainers. Peringkat saham pertama diduduki oleh emiten Indomobil Sukses Internasional Tbk atau dalam kode saham IMAS memimpin daftar top gainers setelah melonjak 19,69 persen ke level Rp1.155 per saham. Perusahaan ini bergerak di sektor otomotif, khususnya distribusi kendaraan dan layanan purna jual.

Di posisi kedua, saham Anabatic Technologies Tbk atau dalam kode saham ATIC melesat 19,40 persen ke level Rp800 per saham. ATIC merupakan perusahaan di sektor teknologi, dengan fokus pada solusi IT dan layanan digital.

Sementara itu, saham Dwi Guna Laksana Tbk atau dalam kode saham DWGL mencatatkan penguatan sebesar 12,86 persen ke level Rp474 per saham. Perusahaan ini bergerak di sektor pertambangan, khususnya batubara.

Saham Menn Teknologi Indonesia Tbk atau dalam kode saham MENN turut mengalami kenaikan kuat, menguat 10,00 persen ke level Rp66 per saham. MENN merupakan perusahaan di sektor teknologi, yang bergerak di bidang solusi perangkat lunak dan layanan IT.

Terakhir, saham Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk atau dalam kode saham PACK juga mencatatkan kenaikan signifikan, naik 9,75 persen ke level Rp2.590 per saham. Perusahaan ini beroperasi di sektor industri kemasan dan investasi hijau.

Di sisi lain, selain saham-saham yang mengalami peningkatan. Ada sejumlah saham yang malah mengalami pelemahan atau masuk jajaran terkoreksi.

Saham Manggung Polahraya Tbk atau dalam kode saham MANG memimpin daftar top losers setelah merosot 8,89 persen ke level Rp41 per saham. MANG bergerak di sektor perkebunan dan pertanian.

Di posisi kedua, saham Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk atau dalam kode saham OLIV melemah 8,00 persen ke level Rp23 per saham. Perusahaan ini beroperasi di sektor ritel furnitur dan peralatan rumah tangga.

Sementara itu, saham Elitery Data Sinergitama Jaya Tbk atau dalam kode saham ELIT juga mencatatkan pelemahan sebesar 5,56 persen ke level Rp238 per saham. ELIT bergerak di sektor pusat data dan layanan cloud.

Saham Atlas Resources Tbk atau dalam kode saham ARII turut mengalami tekanan jual, turun 3,33 persen ke level Rp232 per saham. ARII adalah perusahaan di sektor pertambangan batubara.

Terakhir, saham Geoprima Solusi Tbk atau dalam kode saham GPSO terkoreksi 3,12 persen ke level Rp372 per saham. GPSO beroperasi di sektor teknologi geospasial dan survei.

Penurunan Saham AS

Saham-saham Asia dibuka melemah pada Selasa, 25 Februari 2025, setelah langkah Presiden AS Donald Trump untuk membatasi investasi China dan melanjutkan tarif terhadap Kanada dan Meksiko mendorong investor untuk mengurangi posisi mereka. Penurunan saham AS pada akhir perdagangan juga memperburuk sentimen pasar.

Saham di Australia dan Jepang dibuka lebih rendah, sementara kontrak berjangka menunjukkan penurunan 2 persen di Hong Kong. Indeks saham China di AS mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari empat bulan setelah American Depositary Receipts (ADR) Alibaba Group Holding Ltd. ditutup turun 10 persen, penurunan terbesar sejak Oktober 2022. Imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun turun 1 basis poin menjadi 4,4 persen dalam perdagangan awal Asia, sementara harga emas mencapai rekor tertinggi pada Senin.

Sentimen pasar semakin memburuk setelah Trump mengeluarkan memorandum yang menginstruksikan komite pemerintah utama untuk membatasi pengeluaran China di sektor teknologi, energi, dan sektor strategis lainnya di AS. Langkah ini berisiko membalikkan reli saham teknologi China yang sebelumnya naik berkat optimisme terkait DeepSeek dan pertemuan Presiden Xi Jinping dengan para pemimpin perusahaan, termasuk Jack Ma dari Alibaba, yang mendorong indeks utama ke level tertinggi dalam tiga tahun.

“Instruksi Trump untuk membatasi investasi China di sektor-sektor strategis AS telah memicu pengurangan posisi beli yang sudah berlebihan, dan ini akan berdampak pada pembukaan pasar saham di Hong Kong,” tulis Chris Weston, kepala riset di Pepperstone Group Ltd., dalam sebuah catatan. “Faktor kuncinya kemudian adalah bagaimana para pedagang berbasis di China dan Asia bereaksi setelah melemahnya pasar pada awal perdagangan.”

Penurunan sebagian besar saham berkapitalisasi besar di AS menekan perdagangan menjelang penutupan, dengan S&P 500 turun 0,5 persen, Nasdaq 100 turun lebih dari 1 persen, dan Dow Jones Industrial Average bergerak tidak menentu. Beberapa hari menjelang laporan keuangan Nvidia Corp., eksposur bersih hedge fund terhadap saham “Magnificent Seven” mencapai level terendah sejak April 2023. Saham produsen chip tersebut turun 3,1 persen.

Trump mengumumkan rencananya dalam sebuah memorandum keamanan nasional yang ditandatangani pada Jumat, yang menegaskan bahwa AS akan menggunakan “semua instrumen hukum yang diperlukan” untuk melarang afiliasi China berinvestasi di sektor teknologi, infrastruktur penting, layanan kesehatan, pertanian, energi, bahan mentah, dan industri lainnya di AS. Arahan ini membuka jalan bagi penggunaan yang lebih agresif dari Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS), panel rahasia yang mengkaji proposal entitas asing untuk membeli perusahaan atau properti AS, guna mencegah investasi China.

Trump juga memperdalam perpecahan Washington dengan sekutunya terkait Ukraina, dengan menarik kembali kecaman AS terhadap invasi Rusia pada 2022 di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan di antara negara-negara Kelompok Tujuh (G7), seiring upayanya untuk mengakhiri perang dengan persyaratan yang menguntungkan Moskow.

Presiden AS itu juga mengatakan bahwa tarif yang dijadwalkan untuk dikenakan terhadap Kanada dan Meksiko bulan depan akan tetap berjalan sesuai jadwal dan berkembang dengan cepat setelah sebelumnya ditunda.

“Minggu ini bisa menjadi momen penting bagi pasar saham yang sebagian besar telah bergerak sideways selama lebih dari dua bulan,” kata Chris Larkin dari E*Trade Morgan Stanley.(*)