Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Dibuka Menguat Tipis di Level 6.796, DWGL dan DCII Top Gainers

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 20 February 2025 | Penulis: Desty Luthfiani | Editor: Redaksi
IHSG Dibuka Menguat Tipis di Level 6.796, DWGL dan DCII Top Gainers

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis pada perdagangan hari ini, Kamis, 20 Februari 2025. IHSG naik 1,80 poin atau 0,03 persen ke level 6.796,67 pada Kamis, 20 Februari 2025. Sepanjang sesi, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 6.808,42 sebelum terkoreksi hingga level terendah 6.792,42.

Total volume transaksi mencapai 1,52 miliar lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp184,67 triliun dari 11.960 transaksi.

Pada perdagangan hari ini, sejumlah saham mencatatkan kenaikan signifikan, dengan saham Dwi Guna Laksana Tbk atau dalam kode saham DWGL memimpin daftar top gainers setelah melonjak 25 persen ke level Rp270 per saham.

Di posisi kedua, saham DCI Indonesia Tbk atau dalam kode saham DCII melesat 14,23 persen ke level Rp64.000 per saham.

Sementara itu, saham Indointernet Tbk atau dalam kode saham EDGE juga mencatatkan penguatan signifikan, naik 11,86 persen ke level Rp5.000 per saham.

Saham Chemstar Indonesia Tbk atau dalam kode saham CHEM turut mencatatkan kenaikan tajam, naik 10,34 persen ke level Rp64 per saham.

Terakhir, saham Estee Gold Feet Tbk atau dalam kode saham EURO juga mengalami kenaikan kuat, menguat 9,55 persen ke level Rp172 per saham.

Di sisi lain, sejumlah saham mengalami pelemahan. Saham Manggung Polahraya Tbk atau dalam kode saham MANG memimpin daftar top losers setelah merosot 9,84 persen ke level Rp55 per saham.

Di posisi kedua, saham Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk atau dalam kode saham PACK melemah 9,83 persen ke level Rp1.605 per saham.

Sementara itu, saham Lupromax Pelumas Indonesia Tbk atau dalam kode saham LMAX juga mencatatkan pelemahan cukup dalam, turun 6,45 persen ke level Rp29 per saham.

Saham Megapolitan Developments Tbk atau dalam kode saham EMDE turut mengalami tekanan jual, turun 5,60 persen ke level Rp118 per saham.

Terakhir, saham Lavender Bina Cendikia Tbk atau dalam kode saham BMBL terkoreksi 5,56 persen ke level Rp17 per saham.

Pada perdagangan pagi hari ini ada sejumlah 237 saham menguat, 147 saham melemah dan 189 saham mengalami stagnan.

Ada Potensi Koreksi

Secara teknikal, pada perdagangan hari ini, Kamis, 20 Februari 2025, MNC Sekuritas melihat posisi IHSG masih berada dalam fase wave B dari wave (Y) pada skenario hitam. Dalam jangka pendek, ada potensi koreksi lanjutan untuk menguji kisaran 6.723-6.759 sebelum kembali mencari momentum penguatan.

Level support utama berada di 6.679 dan 6.509, sementara level resistance terdekat berada di 6.933 dan 7.046.

Di tengah pergerakan IHSG yang cenderung melemah, beberapa saham tetap menarik untuk diperhatikan dengan strategi buy on weakness.

PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) mengalami kenaikan 1,59 persen ke level 640 dan masih didominasi oleh aksi beli. Saat ini, ARNA diperkirakan berada dalam fase wave (iii) dari wave [i] dari wave 3, yang memberikan indikasi bahwa saham ini masih berpotensi melanjutkan tren kenaikannya.

Dengan mempertimbangkan pola pergerakan harga, peluang pembelian dapat dilakukan pada kisaran 610-630 dengan target harga pada 660 hingga 680. Namun, jika harga turun di bawah 590, maka perlu dilakukan langkah antisipasi dengan menetapkan batasan risiko.

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) terkoreksi sebesar 2,40 persen ke level 8.150. Meskipun mengalami penurunan, saham ini menunjukkan adanya akumulasi pembelian yang menandakan potensi pemulihan. Secara teknikal, CUAN diperkirakan sedang berada di awal wave (B), yang dapat membuka peluang penguatan kembali. Kisaran harga pembelian ideal berada di 7.450-7.950 dengan target harga menuju 9.250 hingga 10.075.

Jika harga turun melewati batas bawah 7.050, disarankan untuk melakukan cut loss guna menghindari risiko lebih lanjut.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mengalami kenaikan sebesar 1,08 persen ke level 11.650, namun masih disertai dengan tekanan jual. Selama harga saham ini bertahan di atas level 11.000, ICBP masih memiliki potensi penguatan lebih lanjut.

Dari sisi teknikal, saham ini diperkirakan berada di awal wave (iii) dari wave [iii], yang membuka ruang bagi pergerakan naik ke depan. Peluang pembelian dapat dilakukan pada kisaran 11.275-11.450 dengan target harga di 11.850 hingga 12.150. Apabila harga turun di bawah 11.000, strategi perlindungan modal perlu diterapkan.

PT Timah Tbk (TINS) mengalami koreksi sebesar 1,92 persen ke level 1.020, masih dibayangi oleh tekanan jual yang cukup kuat. Namun, berdasarkan analisis teknikal, posisi TINS saat ini diperkirakan berada dalam awal wave [b], yang berarti koreksi yang terjadi kemungkinan relatif terbatas sebelum saham ini kembali mencoba menguat.

Peluang pembelian terbaik berada di kisaran 990-1.020 dengan target harga di 1.075 hingga 1.095. Jika harga turun di bawah 975, perlu dilakukan langkah antisipasi dengan menetapkan batasan risiko.(*)