KABARBURSA.COM – Senior Technical Analyst Panin Sekuritas, Mayang Anggita, mengungkapkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah mengalami fase akumulasi setelah berhasil bertahan di level support kuat 6.485. Ia memprediksi bahwa dalam pekan depan, indeks ini akan bergerak dalam pola konsolidasi.
Artinya, dalam indeks tidak menunjukkan kenaikan atau penurunan signifikan, melainkan bergerak sideways di antara level support dan resistance tertentu.
"Saat ini IHSG berada di titik support penting, yaitu 6.485, yang merupakan level terendah sejak November 2021. Dengan tekanan jual yang mulai berkurang, ada potensi bagi indeks untuk memasuki tahap akumulasi," ujar Mayang dalam wawancara di program Kabar Bursa Hari Ini pada Jumat, 14 Februari 2025.
Ia memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran support 6.485 hingga 6.500, dengan resistance di level MA5 (Moving Average 5-day) atau rata-rata pergerakan harga saham atau indeks dalam 5 hari terakhir, sekitar 6.661 hingga 6.700.
Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengumumkan rencana peluncuran Badan Pengelola Daya Anagata Nusantara atau Danantara yang akan digelar 24 Februari 2025 mendatang. Statmen itu dia berikan saat berpidato melalui tayangan video di Governments Summit 2025.
Terkait dengan peluncuran Danantara yang diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto, Mayang menilai kebijakan ini bisa menjadi katalis positif bagi saham BUMN. "Dengan adanya Danantara, saham-saham BUMN berpotensi menjadi lebih kompetitif dan memiliki daya saing yang lebih kuat. Dari sisi likuiditas, investor kemungkinan akan lebih percaya diri karena ada potensi peningkatan imbal hasil," ucap dia.
Namun, ia menekankan bahwa regulasi yang jelas tetap menjadi faktor penting dalam keberhasilan kebijakan ini. "Keberlanjutan program ini sangat bergantung pada bagaimana aturan dan regulasi yang mendukungnya diterapkan," tambahnya.
Dari sisi sentimen global, Mayang juga menyoroti kebijakan tarif resiprokal yang akan mulai berlaku pada 1 April mendatang di bawah pemerintahan Presiden AS, Donald Trump. Menurutnya, kebijakan ini bisa memberi tekanan pada sektor ekspor Indonesia, khususnya komoditas utama seperti minyak dan batu bara.
"Sektor yang perlu diwaspadai adalah yang memiliki eksposur tinggi terhadap ekspor ke AS. Jika kebijakan ini berdampak negatif, saham-saham di sektor ini berisiko mengalami tekanan tambahan," ungkapnya.
Mengenai kebijakan moneter, Mayang menilai bahwa inflasi domestik yang masih dalam kisaran target Bank Indonesia perlu dicermati lebih lanjut. "Inflasi yang terjaga memang memberikan stabilitas, tetapi ini juga mengindikasikan daya beli masyarakat yang masih perlu diperkuat. Kita tunggu bagaimana langkah Bank Indonesia selanjutnya, apakah ada peluang pelonggaran kebijakan moneter dalam waktu dekat," jelasnya.
Menjelang pekan depan, Mayang menyarankan investor tetap berhati-hati dan mengadopsi strategi konservatif. "IHSG masih dalam fase konsolidasi dan akumulasi, sehingga perlu pendekatan yang lebih selektif. Saham blue chip bisa dibeli bertahap, sementara peluang trading lebih optimal di saham second-liner atau third-liner," katanya.
Dengan volatilitas yang masih cukup tinggi, ia menegaskan pentingnya mempertimbangkan fundamental perusahaan dan sentimen pasar dalam memilih saham yang tepat.
IHSG dibuka menguat naik 26,56 poin atau 0,40 persen ke level 6.640,13 pada perdagangan Jumat, 14 Februari 2025, pukul 09.00 WIB.
Meski menguat, level IHSG pagi ini masih tergolong rendah lantaran dampak tekanan dari sentimen global. Fluktuasi IHSG saat ini belum bisa diprediksi terutama setelah sebelumnya sempat menyentuh level 6.500-an dan kembali rebound. Namun kenaikannya juga tidak signifikan.
Sepanjang sesi awal, IHSG bergerak dalam rentang 6.613,57 sebagai level terendah dan 6.640,13 sebagai level tertinggi.
Aktivitas perdagangan di semua pasar mencatatkan volume transaksi sebesar 1,45 juta lot dengan nilai transaksi mencapai Rp230,18 miliar dan frekuensi sebanyak 9.560 kali. Ada sebanyak 149 saham mengalami penguatan, 36 saham melemah dan 256 saham mengalami stagnan.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 32.210 poin atau turun -0.48 persen ke level 6.613 pada perdagangan Kamis, 13 Februari 2025.
Berdasarkan data RTI Business, pada hari ini IHSG bergerak bervariasi di kisaran 6.648 dan 6.656. Meski IHSG melemah, sebanyak 307 saham menguat, 251 saham melemah, dan 232 saham stagnan. Adapun volume perdagangan hari ini sebesar Rp14.311 miliar dengan transaksi Rp11.198 triliun dengan frekuensi perdangan senilai 1,020,009. (*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
https://www.youtube.com/watch?v=6zvB5a7s3hw