Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Strategi AUTO Fokus ke Pasar Internasional dan Diversifikasi Bisnis

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 13 February 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Strategi AUTO Fokus ke Pasar Internasional dan Diversifikasi Bisnis

KABARBURSA.COM - PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), bagian dari Grup Astra, semakin fokus pada peningkatan kinerja ekspor untuk mendorong pertumbuhan bisnisnya di tengah pelemahan pasar otomotif domestik.

Direktur Astra Otoparts Sophie Handili, menjelaskan bahwa perusahaan terus berinovasi dengan memaksimalkan potensi pasar internasional. Produk-produk Astra Otoparts kini telah dipasarkan di lebih dari 50 negara, termasuk kawasan Timur Tengah, Asia-Pasifik, Afrika, Eropa, dan Amerika Selatan.

Dengan menjajaki pasar baru dan melakukan penetrasi yang lebih dalam ke negara-negara potensial, terutama di Asia dan Afrika, Astra Otoparts berharap dapat terus memperluas jangkauan bisnisnya.

Strategi ekspor ini penting mengingat penurunan pasar otomotif di Indonesia, yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk penyesuaian PPN yang menjadi 12 persen. Namun, meskipun ada penurunan minat konsumen untuk membeli kendaraan baru, Sophie optimis kinerja ekspor Astra Otoparts tidak akan terpengaruh secara signifikan.

Perusahaan ini juga berfokus untuk menjaga daya saing dengan meningkatkan efisiensi operasional di lini bisnis manufaktur dan perdagangan, sambil terus menawarkan produk berkualitas dengan harga yang kompetitif.

Tak hanya mengandalkan produk otomotif, Astra Otoparts juga melakukan diversifikasi bisnis untuk memastikan kelangsungan jangka panjang perusahaan. Salah satu langkah diversifikasi yang diambil adalah merambah pasar komponen non-otomotif, terutama di sektor alat kesehatan.

Melalui merek GRIN, Astra Otoparts sudah meluncurkan berbagai produk kesehatan seperti digital coloumn scale, baby incubator, blood pressure monitor lite, electrocardiography, dan infant warmer. Diversifikasi ini tak hanya terbatas pada sektor kesehatan, namun juga mencakup produk-produk non-otomotif lainnya, termasuk komponen untuk heavy equipment dan kereta api.

Dengan berbagai langkah strategis ini, Astra Otoparts berupaya tidak hanya menjaga kelangsungan bisnisnya, tetapi juga memperkuat posisinya di pasar global dan berbagai industri yang terus berkembang. Fokus pada inovasi dan efisiensi operasional menjadi kunci untuk meraih kesuksesan jangka panjang di tengah tantangan ekonomi yang ada.

Pedekate dengan BYD

PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) sempat menjajaki kemungkinan kolaborasi dengan BYD, produsen kendaraan listrik asal China, untuk memasuki segmen kendaraan listrik (xEV) di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan tren meningkatnya permintaan untuk kendaraan listrik dan kepatuhan terhadap peraturan pemerintah mengenai kandungan lokal.

Menurut RHB Sekuritas, pendapatan Astra Otoparts diperkirakan tetap solid pada kuartal III-2024, dengan rata-rata pendapatan bulanan dari perdagangan mencapai sekitar Rp800 miliar pada Juli dan Agustus 2024. Ini menunjukkan pertumbuhan sekitar 10-15 persen dibandingkan rata-rata pendapatan bulanan pada 2023 yang sebesar Rp700 miliar. Untuk periode Januari hingga September 2024, pendapatan diperkirakan mencapai Rp6,9 triliun, meningkat 8,4 persen year-over-year (yoy), yang setara dengan 82 persen dari proyeksi tahunan.

Neraca keuangan Astra Otoparts diperkirakan tetap kuat, dengan proyeksi net cash pada 2024-2025, mendukung kemungkinan pembayaran dividen.

RHB Sekuritas mempertahankan rekomendasi “buy” untuk saham AUTO dengan target harga Rp2.800. Target harga ini mencerminkan potensi dividend yield 2025 sebesar 5 persen dan P/E 2025 sebesar 7 kali, yang sesuai dengan rata-rata 3 tahun. Saat ini, saham AUTO diperdagangkan pada P/E 2024-2025 sebesar 5,9-5,6 kali, yang berada di bawah rata-rata 3 tahun.

Namun, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, seperti kemungkinan volume penjualan mobil domestik yang lebih rendah dari perkiraan, kenaikan biaya bahan baku, dan perubahan regulasi pemerintah yang dapat mempengaruhi kinerja dan biaya. Kolaborasi dengan BYD dan proyek-proyek terkait diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi posisi Astra Otoparts di pasar xEV dan kinerja keuangan perusahaan di masa depan.

Pergerakan Saham AUTO

Pada perdagangan saham Rabu, 12 Februari 2025, harga saham AUTO menunjukkan pergerakan yang cukup dinamis. Dibuka pada level Rp2.010, saham sempat menyentuh titik tertinggi Rp2.030 sebelum akhirnya turun ke level terendah Rp1.990 sepanjang sesi perdagangan.

Rasio harga terhadap laba (P/E ratio) berada pada 4,68, mencerminkan valuasi yang relatif rendah dibandingkan dengan rata-rata pasar.

Salah satu aspek menarik dari saham ini adalah dividen yield yang mencapai 9,45 persen, yang tergolong tinggi dan menarik bagi investor yang mencari pendapatan pasif dari dividen. Dengan tingkat imbal hasil seperti ini, saham ini bisa menjadi pilihan menarik bagi investor yang mengutamakan distribusi dividen dalam strategi investasinya.

Jika melihat pergerakan harga dalam satu tahun terakhir, saham ini sempat mencapai level tertinggi di Rp2.620 dan menyentuh titik terendah di Rp1.795. Ini menunjukkan adanya volatilitas yang cukup signifikan, yang dapat memberikan peluang bagi trader yang ingin memanfaatkan fluktuasi harga.

Namun, bagi investor jangka panjang, penting untuk mempertimbangkan faktor fundamental yang lebih mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.

Dengan posisi harga saham saat ini yang masih berada di bawah level tertinggi tahunannya, ada potensi kenaikan jika kondisi pasar mendukung dan fundamental perusahaan tetap kuat. Namun, faktor eksternal seperti kondisi ekonomi global dan kebijakan suku bunga juga bisa memengaruhi pergerakan saham ke depan.(*)