KABARBURSA.COM - PT Multipolar Technology Tbk atau dalam kode saham MLPT menggelar Public Expose sebagai respons permintaan Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah saham perseroan mengalami kenaikan signifikan yang tergolong sebagai Unusual Market Activity (UMA).
Presiden Direktur MLPT, Wahyudi Chandra, mengklarifikasi kenapa saham perusahaan mengalami kenaikan yang signifikan. Dia memaparkan kinerja terkini, strategi pertumbuhan, serta prospek bisnis perusahaan ke depan.
“Perseroan menyampaikan bahwa tidak ada informasi material sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangar No. 31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik, yang belum diungkap kepada publik,” kata Wahyudi dalam agenda public expose secara daring pada Rabu, 12 Februari 2025.
Sebelumnya, BEI mengeluarkan surat penghentian sementara perdagangan saham MLPT pada 6 Februari 2025 sebagai langkah cooling down akibat lonjakan harga yang tidak biasa. Menindaklanjuti hal ini, MLPT menyelenggarakan public expose untuk klarifikasi kepada para pemegang saham dan investor.
Wahyudi menjelaskan terkait peningkatan harga kumulatif saham perseroan di awal Februari 2025, berdasarkan pengamatan perseroan disebabkan oleh mekanisme pasar.
Selain itu Wahyudi memastikan jika terdapat informasi atau fakta material. Perseroan akan sesegera mungkin menyampaikan keterbukaan informasi kepada otoritas terkait dan publik, sesuai dengan peraturan pasar modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam paparannya, Wahyudi menyampaikan bahwa hingga September 2024, MLPT mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 4,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Segmen jasa teknologi dan IT outsourcing menjadi pendorong utama pertumbuhan, masing-masing meningkat sebesar 24,33 persen dan 31,44 persen.
Di sisi lain, pendapatan dari perangkat keras mengalami penurunan sebesar 21,94 persen, yang menurut Wahyudi disebabkan oleh pergeseran permintaan ke solusi berbasis digital dan layanan cloud.
MLPT berkomitmen untuk memperkuat transformasi digital di Indonesia melalui empat pilar utama, yaitu hybrid infrastructure, data & AI, digital & automation, serta security. Dalam upayanya, MLPT terus berinovasi dengan solusi berbasis kecerdasan buatan, keamanan siber, serta layanan digital yang lebih fleksibel.
Selain itu, MLPT akan terus memperluas basis pelanggan di berbagai sektor, termasuk perbankan, telekomunikasi, manufaktur, serta sektor publik. Dengan meningkatnya kebutuhan akan solusi digital, perusahaan optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan.
Wahyudi menjelaskan, dalam dua tahun terakhir, MLPT konsisten memberikan dividen kepada pemegang saham. Untuk tahun buku 2024, perseroan telah menetapkan pembayaran dividen interim sebesar Rp110 per saham dengan total pembayaran mencapai Rp206,25 miliar.
Hal ini dilakukan untuk menjaga kepercayaan pemegang saham dengan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham melalui pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan manajemen keuangan yang sehat.
MLPT saat ini telah menjalin kemitraan dengan berbagai perusahaan teknologi global terkemuka, termasuk Cisco, Cloudera, Dell, F5, Fortinet, Google, HPE, Huawei, IBM, Lenovo, Microsoft, NCR, Nutanix, Oracle, Palo Alto, Red Hat,VMware dan lainnya.
MLPT juga memiliki basis pelanggan yang luas dan beragam, mencakup sektor perbankan dan keuangan, sektor publik, telekomunikasi, layanan kesehatan, pendidikan, migas, ritel, distribusi, dan manufaktur.
Melalui Public Expose Insidentil, MLPT menegaskan komitmennya untuk menjaga transparansi dan tata kelola perusahaan yang baik.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pekan lalu Jumat, 7 Februari 2025 dibuka turun drastis sebesar 126,57 poin atau 1,84 persen, berada di level 6.748,96.
Pergerakan pasar melemah, pada sesi intraday, IHSG sempat menyentuh level terendah di 6.744,67, dengan nilai transaksi yang mencapai Rp596,05 miliar dan frekuensi perdagangan yang tercatat sebanyak 27.780 kali.
Ada sebanyak 142 Saham menguat, 120 saham melemah dan 214 saham stagnan pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Meski IHSG mengalami pelemahan, sejumlah saham mencatatkan kenaikan signifikan, memasuki daftar top gainers.
Saham Suryamas Dutamakmur Tbk atau dalam kode saham SMDM mencatatkan lonjakan harga saham sebesar 25 persen pada level Rp1,425 per lembar saham, dengan kenaikan 285 poin.
Multipolar Technology Tbk atau dalam kode saham MLPT juga mengalami lonjakan yang luar biasa, naik sebesar 20 persen di level Rp37,650 per lembar saham setelah melonjak 6,275 poin.
Kinerja positif ini menunjukkan masih ada antusiasme investor terhadap saham-saham di Indonesia. Sehingga terjadi lonjakan harga akibat banyaknya pembelian.
Selain saham-saham yang mengalami kenaikan, sejumlah saham-saham malah mengalami penurunan signifikan.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.