KABARBURSA.COM - Lembaga pemeringkat Pefindo menetapkan peringkat idA+ bagi sejumlah surat utang PT Merdeka Copper Gold Tbk yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat.
Perseroan berencana melunasi surat utang tersebut melalui kombinasi dana internal dan eksternal. Hingga akhir Desember 2024, perusahaan mencatatkan posisi kas sebesar USD206,9 juta. Selain itu, terdapat Obligasi Berkelanjutan VI yang belum diterbitkan dengan nilai Rp14 triliun, serta fasilitas kredit bergulir yang belum dimanfaatkan senilai USD120 juta. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu 12 Februari 2025. Berikut rinciannya.
Keberlanjutan Kegiatan Eksplorasi
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melaporkan keberlanjutan kegiatan eksplorasinya di empat lokasi strategis di Indonesia selama triwulan keempat 2024.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis MDKA, lokasi eksplorasi meliputi Tujuh Bukit dan Damai Suksesindo (DSI) di Jawa Timur, Pulau Wetar di Maluku Barat Daya, serta Pani di Gorontalo, dengan total pengeluaran mencapai Rp144,95 miliar atau setara dengan USD9,15 juta.
Di Proyek Tujuh Bukit yang berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur, total biaya eksplorasi mencapai Rp104,58 miliar (USD6,56 juta). Fokus kegiatan meliputi pengeboran definisi sumber daya umur tambang dan eksplorasi regional.
Menggunakan metode pengeboran permukaan, pemetaan regional, pengambilan sampel, dan survei geofisika, MDKA melaporkan hasil yakni sebanyak 212 lubang bor dengan total kedalaman 36.703,1 meter berhasil diselesaikan menggunakan dua rig Reverse Circulation (RC) dan delapan rig Diamond Drill (DD).
Eksplorasi akan diteruskan dengan enam rig DD dan satu rig RC untuk mendukung pengeboran definisi sumber daya di Tujuh Bukit serta eksplorasi regional di Gua Macan dan Candrian.
Sementara itu, tambang tembaga Wetar di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya, mencatat biaya eksplorasi sebesar Rp31,24 miliar (USD1,97 juta). Kegiatan eksplorasi ini melibatkan survei geokimia, geofisika, dan pengeboran.
Hasilnya, sebanyak 100 lubang bor inti dengan total kedalaman 6.877,15 meter diselesaikan di Lerokis, Kali Kuning Barat, dan Karkopang. Rinciannya adalah DD di Lerokis: 98 lubang bor (6.671,85 meter) dan DD di Kali Kuning Barat dan Karkopang: 2 lubang bor (205,3 meter).
Selanjutnya, MDKA akan fokus eksplorasi berikutnya mencakup pembaruan sumber daya mineral di Lerokis, pengeboran di sekitar Pit Kali Kuning, dan survei geofisika regional dalam wilayah izin usaha pertambangan (IUP).
Selanjutnya adalah eksplorasi di Proyek Damai Suksesindo (DSI), Jawa Timur. Aktivitas ini memakan biaya Rp0,93 miliar (USD0,06 juta).
Selama kuartal IV 2024, MDKA melaporkan, kegiatan eksplorasi melibatkan pemetaan geologi regional dan pengambilan sampel batuan di area Poncomoyo seluas 3 hektare. Kegiatan eksplorasi lapangan dihentikan sementara sejak 10 Oktober 2024. Selama penangguhan satu tahun, studi desktop terkait data geologi dan reinterpretasi data geofisika akan dilanjutkan.
Di samping itu semua, eksplorasi Merdeka Copper Gold di Proyek Emas Pani, Gorontalo, mencatat pengeluaran sebesar Rp8,2 miliar (USD0,52 juta). Fokus kegiatan mencakup pemetaan geologi, pengeboran, dan analisis mineral ubahan.
Rincian kegiatannya adalah MDKA menggunakan metode kombinasi pengeboran dan analisis mineral dengan metode XRF dan ASD, dengan pihak terkait PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM), PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), dan PT Merdeka Mining Servis.
Sebelumnya diberitakan Kabarbursa.com, Merdeka Copper Gold membuat sebuah gebrakan dengan memperkenalkan Pani Gold Project (PGP). Proyek ini adalah salah satu proyek tambang emas terbesar yang dimiliki oleh MDKA.
Dalam pengerjaannya, MDKA melibatkan sejumlah anak perusahaan, yaitu PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM), PT Pani Bersama Tambang (PBT), dan PT Mentari Alam Persada (MAP).
Terletak di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, proyek ini menawarkan potensi luar biasa bagi sektor pertambangan emas Indonesia, baik dari sisi sumber daya mineral maupun kontribusi ekonominya.
Pani Gold Project mencatatkan keberadaan sumber daya mineral sebesar lebih dari 6,9 juta ounces emas, menjadikannya sebagai salah satu tambang emas dengan cadangan terbesar di kawasan ini. Dengan kapasitas produksi bijih mencapai 19 juta ton per tahun, tambang ini diproyeksikan mampu menghasilkan hingga 500.000 ounces emas per tahun pada puncak operasionalnya.
Studi kelayakan (Feasibility Study) yang dilakukan untuk proyek ini mengungkapkan sejumlah keunggulan. Pani Gold Project diproyeksikan memiliki masa operasional yang panjang, biaya produksi yang kompetitif, dan potensi keuangan yang signifikan. Selama 10 tahun pertama operasionalnya, tambang ini diperkirakan menghasilkan EBITDA mencapai USD7,4 miliar, menjadikannya salah satu aset strategis bagi MDKA dalam mengokohkan posisinya di sektor pertambangan emas global.
Namun, keberadaan Pani Gold Project tidak hanya mencakup manfaat ekonomi bagi perusahaan. MDKA secara aktif berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar proyek, khususnya di Kabupaten Pohuwato.
Sejumlah program pemberdayaan masyarakat telah diluncurkan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan warga. Inisiatif ini mencakup berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan pelatihan keterampilan kerja, yang dirancang untuk menciptakan dampak jangka panjang yang berkelanjutan. (*)