KABARBURSA.COM – Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil Survei Konsumen Januari 2025, yang menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tetap berada di zona optimis di level 127,2, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan Desember 2024 yang tercatat 127,7.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso menjelaskan bahwa keyakinan konsumen yang masih kuat ini didukung oleh Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE). IEK mengalami peningkatan menjadi 140,8 dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 139,5, sedangkan IKE masih berada dalam kategori optimis di 113,5, meskipun turun dari Desember 2024 yang tercatat 116,0.
Keyakinan konsumen tetap kuat di seluruh kelompok pengeluaran, dengan IKK tertinggi tercatat pada kelompok pengeluaran Rp4,1 - 5 juta per bulan (131,8), diikuti oleh pengeluaran di atas Rp5 juta (131,0), serta Rp2,1 - 3 juta (126,6). Dari segi kelompok usia, responden berusia 20 - 30 tahun mencatatkan IKK tertinggi sebesar 133,5, disusul kelompok usia 31 - 40 tahun (126,9) dan 51 - 60 tahun (125,6).
Secara spasial, peningkatan IKK tertinggi terjadi di Banjarmasin (17,0 poin), Medan (8,5 poin), dan Mataram (8,0 poin).
Persepsi Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Saat Ini
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) pada Januari 2025 tercatat sebesar 113,5, mencerminkan optimisme yang tetap kuat, meskipun lebih rendah dibandingkan Desember 2024 sebesar 116,0. Indeks Penghasilan Saat Ini berada di 122,6, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja di 107,7, dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (Durable Goods) di 110,3.
“Secara spasial, peningkatan IKE terbesar terjadi di Banjarmasin (15,3 poin), Padang (6,7 poin), dan Banten (6,7 poin),” ungkap Ramdan dalam keterangan resminya, Selasa 11 Februari 2025.
Ia menambahkan bahwa optimisme responden terhadap penghasilan saat ini tetap kuat di seluruh kategori pengeluaran dan usia. Indeks tertinggi tercatat pada responden dengan pengeluaran di atas Rp5 juta per bulan (130,5) dan kelompok usia 20 - 30 tahun (131,9).
Persepsi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja juga menunjukkan peningkatan, terutama pada responden dengan tingkat pendidikan pascasarjana yang mencatat indeks 118,2. Dari sisi usia, indeks tertinggi tercatat pada kelompok 20 - 30 tahun dan 51 - 60 tahun, masing-masing sebesar 113,8 dan 110,3.
Ekspektasi Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Enam Bulan ke Depan
Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi di enam bulan mendatang menunjukkan peningkatan, tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang naik menjadi 140,8, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat 139,5. Peningkatan ini terutama didorong oleh ekspektasi terhadap penghasilan dan kegiatan usaha, yang masing-masing meningkat dari 143,3 dan 137,4 pada Desember 2024 menjadi 144,8 dan 140,7 pada Januari 2025.
Ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja tetap berada di zona optimis di level 137,0, meskipun sedikit lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat 137,6. Kota dengan peningkatan ekspektasi konsumen tertinggi adalah Banjarmasin (18,8 poin), Mataram (12,2 poin), dan Medan (11,2 poin).
Dari sisi pengeluaran, ekspektasi penghasilan ke depan tertinggi tercatat pada kelompok dengan pengeluaran Rp2,1 - 3 juta (141,4) dan Rp3,1 - 4 juta (148,1). Berdasarkan usia, indeks ekspektasi penghasilan tertinggi berada pada kelompok usia 20 - 30 tahun dengan 147,0.
Untuk ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dalam enam bulan mendatang, tingkat optimisme tertinggi berada pada responden dengan pendidikan sarjana yang mencatat indeks 141,9. Sementara itu, ekspektasi terhadap perkembangan kegiatan usaha meningkat signifikan pada kelompok pengeluaran Rp2,1 - 3 juta dengan indeks 138,8.
Pada Januari 2025, rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) tercatat sebesar 73,6 persen, sedikit menurun dari bulan sebelumnya yang berada di level 74,1 persen. Sementara itu, proporsi pendapatan yang disimpan (saving to income ratio) turun tipis menjadi 15,3 persen dari sebelumnya 15,5 persen.
Di sisi lain, proporsi pembayaran cicilan atau utang meningkat menjadi 11,1 persen dari sebelumnya 10,5 persen pada Desember 2024. Penurunan konsumsi terhadap pendapatan terutama terjadi pada kelompok pengeluaran Rp3,1 - 4 juta, yang turun menjadi 70,9 persen dari sebelumnya 72,8 persen.
Optimisme Konsumen Terjaga di Tengah Dinamika Ekonomi
Bank Indonesia menilai bahwa Indeks Keyakinan Konsumen yang tetap tinggi mencerminkan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini dan di masa depan. BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna menjaga stabilitas ekonomi, meningkatkan ketersediaan lapangan kerja, serta mendorong pertumbuhan konsumsi domestik yang berkelanjutan.