Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Dibuka Lesu, Turun 0,60 Persen ke Level 6.701

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 10 February 2025 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
IHSG Dibuka Lesu, Turun 0,60 Persen ke Level 6.701

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah sebesar 40 poin atau turun 0,60 persen ke level 6.701 pada perdagangan Senin, 10 Februari 2025. Pada pembukaan pagi ini, sebanyak 138 saham terpantau menguat, 84 saham melemah, dan 295 saham stagnan.

Merujuk data perdagangan Stockbit, saham MPOW (10.68 persen) berada di posisi teratas top gainer. Sedangkan untuk peringkat kedua ada BUVA (10.59 persen), diikuti OBAT (8.47 persen), ISAP (8.33 persen), dan PPRI (6.67 persen).

Adapun saham-saham yang mengalami koreksi paling dalam yakni SONA (-24.78 persen), CUAN (-14.57 persen), NAYZ (-9.90 persen), OLIV (-9.09 persen), dan GRPM (-5.00 persen).

Di sisi lain, Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak pada kisaran support pada level 6,653 dan resistance pada level 6,826 dengan kecenderungan melemah.

"Secara teknikal, candle IHSG berbentuk bearish harami, serta indikator Stochastic dan MACD dead cross. Ini mengartikan IHSG berpeluang besar melanjutkan penurunannya," tulis Reliance dalam risetnya.

Sementara itu Analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG bakal terkoreksi agresif 1,93 persen ke level 6.742 disertai munculnya tekanan jual.

“Kami perkirakan posisi IHSG sudah berada di akhir wave (iii) dan wave [c], sehingga koreksinya akan relatif terbatas dan berpeluang menguat untuk membentuk wave (iv) ke rentang area 6,767-6,891 sekaligus menutup area gap yang ada,” tulis tim analis MNC Sekuritas dalam keterangannya, Senin, 10 Februari 2025.

MNC Sekuritas mengungkapkan, level support pada perdagangan pagi ini adalah 6,639, 6,542. Sedangkan untuk resistance berada di level 6,830, 6,931.

Adapun beberapa saham yang direkomendasikan oleh tim MNC sekuritas pada perdagangan pagi ini, antara lain: BBRI, ITMG, MIKA, dan TOBA.

IHSG Tertekan 5,16 Persen Selama Sepekan

IHSG kembali mencatatkan pelemahan sepanjang pekan ini. Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan IHSG mengalami koreksi sebesar 5,16 persen ke level 6.752, dibandingkan posisi pekan lalu yang masih bertengger di 7.109,196.

Sekretaris Perusahaan BEI, I Gusti Alit Nityaryana, mengatakan penurunan IHSG juga berdampak pada kapitalisasi pasar bursa. “Kapitalisasi pasar Bursa pekan ini mengalami perubahan sebesar 5,87 persen menjadi Rp11.595 triliun dari Rp12.319 triliun pada sepekan sebelumnya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu, 8 Februari 2025.

Tak hanya itu, aksi jual investor asing turut menekan pasar saham. Gusti mencatat, pada perdagangan Jumat, 7 Februari 2025, investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp513,87 miliar. Sementara, secara year-to-date, nilai jual bersih investor asing telah mencapai Rp7,52 triliun.

Namun, di tengah koreksi IHSG, beberapa indikator perdagangan justru mengalami kenaikan. Gusti menyebutkan rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini meningkat 26,60 persen, dari sebelumnya 16,39 miliar lembar saham menjadi 20,75 miliar lembar saham.

Kenaikan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian, yang naik 13,06 persen menjadi 1,31 juta kali transaksi, dari 1,16 juta kali transaksi di pekan sebelumnya.

“Selama sepekan, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami kenaikan sebesar 7,22 persen menjadi Rp12,08 triliun dari Rp11,27 triliun pada pekan sebelumnya,” kata Gusti.

Ada Peluang di Balik Pelemahan IHSG

Senior Technical Analyst Panin Sekuritas, Mayang Anggita, mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG yang anjlok signifikan pada penutupan Jumat, 7 Februari 2025, bisa menjadi peluang bagi para investor.

Mayang melihat bahwa IHSG saat ini sedang menguji area support di level 6.700 sampai 6.750. Dengan pola hammer candle, terdapat peluang untuk rebound ke level 6.830.

“Tapi di sisi lain, stochastic-nya ini arahnya masih ke bawah, artinya masih ada kemungkinan untuk melanjutkan kelemahan. Support-nya itu sebenarnya enggak terlalu jauh, ada di sekitar 6.600,” kata Mayang dalam segmen Dialog Analis Kabar Bursa Hari Ini di kanal YouTube KabarBursaCom pada Jumat, 7 Februari 2025.

Menurut dia, IHSG mengalami tekanan jual yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Kendati demikian, kondisi itu bisa menjadi peluang bagi investor untuk mendapatkan saham-saham berkualitas dengan harga miring.

Contohnya saham di sektor keuangan, meski sempat terjun tajam. Pada perdagangan hari ini berpotensi menjadi titik balik untuk rebound dalam waktu dekat.

“Kalau saya melihat indeks sektor finansial, posisi saat ini masih ada di sekitar area support. Justru, dengan kondisi IHSG yang turun cukup dalam, ini sebetulnya sebuah peluang. Di mana kita bisa mendapatkan saham-saham bagus dengan kondisi yang sudah terdiskon cukup dalam,” ujar dia.

Mayang membeberkan beberapa saham perbankan utama seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) pada Jumat, 7 Februari 2025 malah mulai menunjukkan tanda-tanda rebound setelah mengalami pelemahan dalam sepekan terakhir.

“BBRI naik 1,51 persen, BMRI juga sudah rebound 0,98 persen, dan BBCA naik lebih tinggi lagi, yaitu 4,47 persen. Untuk BBCA, posisinya cukup baik karena ada bullish divergence,” ucap dia.

Mayang menyarankan investor untuk melakukan pembelian bertahap alias buy on weakness, alih-alih langsung mengalokasikan seluruh modalnya dalam sekali transaksi. Namun tetap memperhatikan kinerja keuangannya.

Sementara untuk sektor energi, bahan baku, dan infrastruktur mengalami koreksi tajam, yang menurut Mayang disebabkan oleh aksi ambil untung setelah mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Mayang memilih untuk menunggu keputusan resmi sebelum memberikan spekulasi lebih lanjut untuk melihat apakah fluktuasi harga saham salah satunya karena kebijakan Bank Indonesia dalam menetapkan suku bunga. (*)