Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Usai Melepas Rp38 Triliun, Investor Asing Mulai Berburu Saham BBRI

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 09 February 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Usai Melepas Rp38 Triliun, Investor Asing Mulai Berburu Saham BBRI

KABARBURSA.COM - Pada awal tahun 2025, investor asing menunjukkan pergeseran yang signifikan dalam strategi investasi mereka. Hal ini tercermin dalam perubahan arah aliran dana pada saham-saham perbankan besar di Indonesia, khususnya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Setelah mencatatkan capital outflow yang besar di tahun sebelumnya, mencapai Rp38 triliun, saham BBRI mulai menarik perhatian investor asing, yang kini berbalik arah dengan mencatatkan capital inflow sebesar Rp750 miliar pada 6 Februari 2025.

Sebaliknya, BMRI, yang sempat menjadi primadona bagi investor asing selama pandemi COVID-19, justru mengalami tekanan. Pada tanggal yang sama, saham BMRI mengalami penurunan tajam sebesar 7 persen , diikuti dengan aksi jual masif yang mencatatkan net sell asing sebesar Rp 1,4 triliun.

Hal ini menyebabkan akumulasi capital inflow saham BMRI sejak pandemi turun menjadi Rp5,4 triliun, yang sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Jika tren ini berlanjut, BMRI berisiko terus kehilangan minat dari investor asing.

Sementara itu, saham BBRI kembali mencatatkan performa yang mengesankan, meskipun harga sahamnya kini kembali ke level 2021, menghapus sebagian besar gain yang diperoleh selama dua tahun sebelumnya. Meskipun demikian, return tahunan yang dicatatkan selama 2022-2023 tetap menunjukkan angka yang solid, dengan total return asing mencapai 36 persen dalam periode tersebut.

Bahkan, pada siklus sebelumnya antara 2016 dan 2018, investor asing berhasil meraih gain yang signifikan, mencapai 58 persen dengan return tahunan sebesar 29 persen.

Pergeseran ini menandakan adanya perubahan dalam preferensi investor asing yang kini mulai memutar dana mereka dari BMRI ke BBRI.

Analis Sinarmas Sekuritas, yang memantau pergerakan ini, memberikan rekomendasi beli untuk saham BBRI dengan target harga yang lebih tinggi, yakni Rp 4.850, sebagai respons terhadap prospek positif yang dimiliki bank dengan saham yang lebih terjangkau dan potensi kinerja yang terus berkembang.

Perubahan ini memberikan sinyal positif bagi BBRI yang kini diperkirakan dapat menarik lebih banyak investor asing dalam waktu dekat, mengingat perubahan aliran dana yang sedang terjadi. Bagi para investor, hal ini menawarkan peluang untuk memanfaatkan momentum pergerakan saham BBRI yang dapat berpotensi memberikan hasil investasi yang menarik di masa mendatang.

Rencana Buyback Saham

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham senilai maksimal Rp3 triliun. Buyback ini akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 29 Tahun 2023 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan Oleh Perusahaan Terbuka.

Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Minggu, 2 Februari 2025, manajemen BRI menyatakan bahwa aksi korporasi ini akan dilakukan baik melalui Bursa Efek Indonesia maupun di luar bursa, dengan metode bertahap maupun sekaligus. Pelaksanaan buyback akan diselesaikan paling lambat 12 bulan setelah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang dijadwalkan berlangsung pada 11 Maret 2025.

Dana buyback akan bersumber dari kas internal perusahaan, dengan tetap mempertimbangkan kondisi likuiditas dan permodalan agar tidak mengganggu stabilitas keuangan BRI. Manajemen juga memastikan bahwa langkah ini akan mematuhi seluruh ketentuan peraturan yang berlaku.

Sejalan dengan rencana buyback, harga saham BRI pada perdagangan 31 Januari 2025 mengalami kenaikan 2,43 perseb, ditutup di level Rp4.220. Hal ini mencerminkan respons positif pasar terhadap kebijakan perusahaan.

Jika disetujui dalam RUPST, pelaksanaan buyback akan dimulai pada 12 Maret 2025 dan berlangsung hingga 11 Maret 2026.

Langkah buyback ini dapat meningkatkan nilai bagi pemegang saham dengan mengurangi jumlah saham yang beredar, sekaligus mencerminkan keyakinan manajemen terhadap prospek bisnis BRI ke depan. Dengan fundamental yang solid dan strategi yang jelas, aksi korporasi ini berpotensi memberikan dampak positif bagi perusahaan maupun para investor.

Rekomendasi Saham

Pergerakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI saat ini tengah menjadi perhatian pasar lantaran adanya tanda-tanda awal potensi reversal bullish, meskipun tren jangka panjangnya masih cenderung bearish.

Dalam riset yang dilakukan Rita Efendy dari Indonesia Investment Education, dikutip Senin, 3 Februari 2025, untuk memastikan arah pergerakan BBRI selanjutnya, investor perlu memperhatikan level kunci dan konfirmasi breakout di atas level psikologis 4.300.

Jika breakout tersebut terjadi, ini bisa menjadi sinyal kuat untuk membuka posisi buy, dengan target harga (TP) yang menarik di kisaran 4.470 dan 4.700. Namun, manajemen risiko tetap menjadi kunci, dengan stop loss (SL) yang disarankan di level 4.150 dan 4.000.

Salah satu indikator teknis yang patut diperhatikan adalah pergerakan harga relatif terhadap Moving Average (MA). Saat ini, harga BBRI sedang mencoba melakukan breakout di atas MA 50 (garis merah), yang bisa dianggap sebagai sinyal awal bullish.

Namun, untuk mengonfirmasi kekuatan sinyal ini, harga perlu menembus dan bertahan di atas level tersebut. Di sisi lain, harga masih berada di bawah MA 100 (garis biru) dan MA 200 (garis hijau), yang menunjukkan bahwa tren jangka panjang masih cenderung bearish.

Oleh karena itu, meskipun ada potensi reversal, investor perlu bersabar menunggu konfirmasi lebih lanjut sebelum mengambil keputusan.

Level 4.300 menjadi kunci utama dalam analisis ini. Jika harga berhasil menembus dan menutup di atas level tersebut, ini bisa menjadi sinyal kuat untuk membuka posisi buy. Target harga pertama berada di 4.470, dan jika momentum bullish terus berlanjut, target berikutnya adalah 4.700.

Kedua level ini menjadi area potensial untuk mengambil profit, tergantung pada kekuatan pergerakan harga. Namun, penting untuk selalu mempertimbangkan manajemen risiko. Stop loss disarankan di level 4.150 dan 4.000, yang berfungsi sebagai batas aman jika pergerakan harga tidak sesuai dengan harapan.

Meskipun sinyal teknis menunjukkan potensi reversal, investor juga perlu mempertimbangkan faktor fundamental dan kondisi makroekonomi yang dapat memengaruhi pergerakan saham BBRI.(*)