Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Dharma Polimetal (DRMA) Bidik Penjualan ke AS Capai Dua Digit

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 08 February 2025 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
Dharma Polimetal (DRMA) Bidik Penjualan ke AS Capai Dua Digit

KABARBURSA.COM - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) memiliki target fantastis dalam aktivitas penjualan komponen otomotif ke Amerika Serikat (AS) di tahun 2025.

Seperti diketahui, Dharma merupakan perusahaan asal Indonesia yang kini tengah fokus mengekspor komponen otomotif ke Negeri Paman Sam.

Presiden Direktur Dharma, Irianto Santoso mengatakan hingga September 2024, melalui PT Dharma Kyungshin Indonesia (DKI), perusahaan mencatatkan ekspor ke AS sekitar USD10 juta.

"Dengan potensi pasar yang masih luas, nilai ekspor ini diproyeksikan akan terus meningkat pada tahun 2025," ujar dia saat dihubungi Kabarbursa.com di Jakarta dikutip pada Sabtu, 8 Februari 2025.

Untuk tahun 2025, kata Irianto, Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan ekspor yang mencapai dua digit melalui DKI. Meski begitu, dia tidak menyebutkan secara detail terkait jumlah yang dimaksud.

"Target ini juga didukung karena peningkatan kapasitas produksi yang akan terjadi setelah pabrik baru DKI mulai beroperasi," katanya.

Irianto juga menyampaikan jika Dharma saat ini sedang membangun pabrik baru di Cirebon. Dia menyebut pendirian pabrik ini bertujuan untuk memperluas kapasitas produksi.

“Pabrik baru tersebut akan memiliki luas 1,5 kali lebih besar dibandingkan pabrik yang ada saat ini dan ditargetkan rampung pada tahun 2025,” ujarnya.

Tarif Impor Trump Buka Peluang bagi DRMA Ekspansi di AS

Di sisi lain, Dharma telah memberi komentar  kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, terkait pengenaan tarif ke sejumlah negara.

Seperti diketahui, Presiden Donald Trump akan mengenakan tarif baru ke beberapa negara seperti China, Meksiko, dan Kanada.

Irianto memandang kebijakan tarif impor tersebut bisa membuka peluang bagi perusahaan untuk berekspansi di pasar Amerika Serikat  karena harga jual produk  menjadi lebih kompetitif.

“Saat ini, ekspor kami menggantikan pasokan dari Meksiko. Dengan adanya kenaikan tarif impor dari Meksiko, peluang DRMA untuk meningkatkan suplai ke pasar Amerika semakin terbuka,” ujar dia saat dihubungi Kabarbursa.com di Jakarta, dikutip pada Jumat, 7 Februari 2025.

Peluang berikutnya yang bisa didapatkan Dharma adalah bisa melakukan persaingan dengan kompetitif. Irianto mengatakan, saat ini fokus perusahaan adalah berupaya mencapai excellence performance dengan menghadirkan produk-produk yang mampu bersaing sesuai standar internasional.

“Sekaligus mengoptimalkan efisiensi biaya agar lebih kompetitif. Perseroan melihat  bahwa dampak dari tarif ini akan membuat harga jual produk kami menjadi lebih kompetitif, dimana hal ini memperbesar kesempatan kami untuk meningkatkan market share di pasar international,” jelasnya.

Kinerja Saham DRMA

Sementara itu saham DRMA menunjukan kinerja keuangan yang solid dengan sejumlah indikator keuangan yang menunjukkan posisi keuangan yang sehat dan profitabilitas yang tinggi.

Merujuk data perdagangan Stockbit, Sabtu, 8 Februari 2025, DRMA mencatat rasio solvabilitas yang kuat, dengan Current Ratio sebesar 1,65 dan Quick Ratio di angka 1,18. Rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Selain itu, Debt to Equity Ratio sebesar 0,23 menandakan bahwa DRMA memiliki struktur modal yang sehat dengan tingkat utang yang rendah dibandingkan ekuitasnya.

Dari sisi profitabilitas, DRMA menunjukkan kinerja yang mengesankan. Return on Assets (ROA) tercatat sebesar 13,65 persen, sementara Return on Equity (ROE) mencapai 23,53 persen, yang mencerminkan efektivitas perusahaan dalam mengelola aset dan ekuitasnya untuk menghasilkan keuntungan.

Selain itu, Gross Profit Margin sebesar 19,16 persen, Operating Profit Margin di angka 15,62 persen, serta Net Profit Margin sebesar 11,93 persen menunjukkan efisiensi operasional yang tinggi dalam menghasilkan laba bersih.

Dharma Kembangkan Infrastruktur EV

Beberapa waktu lalu, Dharma Polimetal  semakin gencar dalam membuat inovasi infrastruktur kendaraan listrik dengan ekosistem “Dharma Connect”. Inovasi ini sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk mencapai 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit motor listrik pada 2030.

“Dharma Connect yang sedang kami kembangkan ini merupakan suatu ekosistem kolaboratif yang lengkap dan bisa mendorong pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia,” kata President Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2024.

Perlu diketahui, Dharma Connect terdiri dari lima macam ekosistem, yakni DC Battery (battery pack, energy storage system & Auxiliary Battery), DC Power (slow & fast charging station), DC Motor (BLDC Hub & Mid Drive Motor), DC Solar, dan DC Cross (2W & 4W EV Conversion).

Pada segmen kendaraan listrik, DRMA telah  menggarap battery pack dan BLDC motor serta mengembangkan charging station dan komponen lain yang mendukung aturan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).

Di sisi lain, DRMA sudah dilengkapi dengan workshop untuk melakukan konversi sepeda motor berbahan bakar bensin (2W ICE) menjadi kendaraan listrik (EV).

Keberadaan workshop konversi kendaraan tersebut juga merupakan langkah Perseroan untuk membantu mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia.

“Semua langkah dan pencapaian ini mempertegas komitmen kami dalam mendukung pengembangan infrastruktur dan ekosistem kendaraan listrik di tanah air,” pungkas Irianto. (*)