Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Pefindo Pertahankan Peringkat idA TBS Energi Utama: Tetap Negatif

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 07 February 2025 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Pefindo Pertahankan Peringkat idA TBS Energi Utama: Tetap Negatif

KABARBURAS.COM - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) kembali menegaskan peringkat idA bagi PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) serta Obligasi I Tahun 2023 yang telah diterbitkan. Prospek negatif tetap dipertahankan, mengingat potensi keterlambatan atau bahkan kegagalan rencana akuisisi yang berisiko melemahkan profil kredit perusahaan, terutama jika divestasi yang direncanakan tetap berjalan.

Saat ini, TBS tengah dalam proses akuisisi penuh terhadap Sembcorp Environment Pte Ltd (SEPL), perusahaan pengelolaan limbah berbasis di Singapura. Akuisisi ini dijadwalkan rampung pada semester pertama 2025, bersamaan dengan divestasi PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP). Seperti dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 7 Februari 2025.

Peringkat yang diberikan mencerminkan portofolio bisnis TBS yang beragam, struktur permodalan yang konservatif, serta fundamental bisnis yang solid dari lini usaha barunya. Namun, peringkat tersebut tetap dibayangi oleh risiko pengembangan proyek-proyek baru serta eksposur terhadap volatilitas harga komoditas.

Peringkat dapat diturunkan jika TBS gagal menuntaskan akuisisi SEPL tanpa adanya kompensasi dari akuisisi entitas lain yang mampu menjaga stabilitas profil bisnis dan keuangan, terutama setelah divestasi MCL dan GLP. Sebaliknya, prospek dapat kembali ke stabil jika akuisisi SEPL berhasil direalisasikan dalam waktu dekat tanpa kendala berarti.

Didirikan pada 2008, TBS memiliki sejumlah anak usaha di sektor energi dan infrastruktur. Bisnisnya mencakup pertambangan batu bara di Kalimantan Timur, pembangkit listrik tenaga uap di Gorontalo dan Sulawesi Utara, pengelolaan limbah di Singapura dan Indonesia, pembangkit listrik tenaga minihidro di Lampung, serta pembangkit listrik tenaga surya terapung di Batam. Perusahaan juga telah memasuki sektor kendaraan listrik.

TBS berencana memperluas investasinya ke energi terbarukan dalam jangka pendek hingga menengah. Per 30 September 2024, struktur kepemilikan sahamnya terdiri dari Highland Strategic Holdings Pte., Ltd (61,017 persen), PT Toba Sejahtra (8,869 persen), PT Bara Makmur Abadi (5,472 persen), dan pemegang saham publik (24,642 persen).

Kapasitas Pengelolaan Limbah

PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) mengumumkan mereka akan mengakuisisi Sembcorp Environment Pte Ltd (SembEnviro), sebuah perusahaan terkemuka di Singapura yang bergerak di bidang pengelolaan limbah.

Akuisisi ini dilakukan melalui anak perusahaan TBS, SBT Investment 2 Pte Ltd, dan telah mendapat persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada 20 Desember 2024.

Proses transaksi ini diperkirakan akan selesai setelah memperoleh persetujuan dari otoritas regulator terkait.

Direktur TBS Juli Oktarina menjelaskan bahwa SembEnviro memiliki rekam jejak yang sangat baik sebagai pemimpin dalam industri pengelolaan limbah di Singapura.

Katanya, perusahaan ini dikenal dengan platform pengelolaan limbah yang terintegrasi dengan produksi energi dari limbah, sebuah solusi yang mendukung penerapan prinsip ekonomi sirkular dan keberlanjutan.

“SembEnviro merupakan pemimpin industri pengelolaan limbah dengan rekam jejak yang sangat baik di Singapura. SembEnviro memiliki platform pengelolaan limbah yang terintegrasi dengan produksi energi dari limbah, yang mendukung penerapan prinsip ekonomi sirkular dan keberlanjutan,” kata Juli dalam keterangannya, Jumat, 20 Desember 2024.

Akuisisi ini menjadi bagian dari strategi TBS untuk mendukung aspirasi keberlanjutan jangka panjang perusahaan. Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengelolaan limbah di Indonesia, terutama melalui transfer teknologi dan inovasi yang akan diterapkan oleh TBS.

Langkah ini juga merupakan kelanjutan dari ekspansi sebelumnya yang dilakukan TBS, yaitu integrasi Asia Medical Enviro Services Pte Ltd di Singapura dan ARAH Environmental Group di Indonesia. Dengan akuisisi SembEnviro, TBS semakin memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri pengelolaan limbah di kawasan Asia Tenggara.

Wakil Direktur Utama TBS Pandu Sjahrir menyatakan bahwa akuisisi ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi TBS pada 2030 untuk mencapai netralitas karbon.

“Akuisisi ini merupakan salah satu langkah strategis dalam mewujudkan ambisi TBS 2030 untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2030,” jelas Pandu.

Ia juga menegaskan bahwa TBS berkomitmen untuk mengoptimalkan kapabilitas SembEnviro sebagai platform yang tidak hanya mendorong inovasi berkelanjutan, tetapi juga memberikan dampak positif yang nyata bagi komunitas yang dilayani.

Pandu Sjahrir juga menambahkan bahwa setelah seluruh proses transaksi selesai, aksi korporasi ini akan mempercepat realisasi visi TBS dalam membangun platform pengelolaan limbah regional yang terpadu di Asia Tenggara.

“Kami ingin membangun sebuah platform pengelolaan limbah yang terintegrasi di kawasan Asia Tenggara, dengan menghadirkan solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan,” ujar Pandu.

Secara keseluruhan, akuisisi ini akan memperkuat jaringan pengelolaan limbah TBS, yang saat ini mencakup berbagai jenis limbah, mulai dari limbah medis, industri, hingga domestik.(*)