Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Langkah Terjal Sektor Properti di 2025, Bagaimana Peluang BKSL?

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 05 February 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Langkah Terjal Sektor Properti di 2025, Bagaimana Peluang BKSL?

KABARBURSA.COM - Tidak seperti yang banyak diperkirakan, di mana sektor properti pada tahun ini diprediksi akan tersengat sentimen positif dari program pembangunan 3 juta rumah, justru sektor ini disarankan bergerak hati-hati.

Niko Pandowo dari Sucor Sekuritas, dalam paparannya Rabu, 5 Februari 2025, melihat adanya kekhawatiran terkait tekanan pembiayaan, permintaan, dan daya tarik yield yang mempengaruhi sentimen investor.

Menurut Niko, penjualan pemasaran yang sangat kuat pasca-COVID, yang mencatatkan rekor tertinggi, mungkin tidak akan dapat dipertahankan di tahun 2025. Salah satu faktor utama yang mendorong sikap berhati-hati ini adalah tekanan pada pembiayaan, karena suku bunga KPR kemungkinan tidak akan turun dan dapat meningkat lebih lanjut seiring dengan kenaikan imbal hasil obligasi.

Selain itu, tren meningkatnya non-performing loan (NPL) KPR serta ketatnya likuiditas akibat pertumbuhan M2 yang lesu dapat semakin menghambat momentum pasar.

Di sisi permintaan, terdapat tantangan yang berasal dari lemahnya daya beli, yang dipengaruhi oleh kelangkaan pekerjaan dengan gaji tinggi dan depresiasi rupiah. Faktor-faktor ini menciptakan lingkungan yang penuh tantangan untuk penjualan properti, dengan konsumen yang menghadapi kendala keuangan yang semakin meningkat.

Selain itu, kurangnya daya tarik yield di sektor properti semakin memperburuk kekhawatiran ini. Meskipun empat pengembang besar (Big-4) telah mencatatkan penjualan pemasaran yang mengesankan, rata-rata imbal hasil dividen mereka sekitar 2,14 persen yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan imbal hasil obligasi satu tahun sebesar 6,96 persen.

Hal ini menunjukkan bahwa daya tarik sektor ini bagi investor pencari pendapatan semakin menurun.

Selain tantangan fundamental ini, ketidakpastian seputar insentif PPNDTP (Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Tanah dan Bangunan) menambah risiko lain. Regulasi dari Kementerian Keuangan terkait kelayakan penyerahan dalam insentif ini dapat menyebabkan keterlambatan pembelian properti oleh konsumen dan penundaan serah terima oleh pengembang, yang dapat berdampak negatif pada kinerja sektor properti di awal tahun 2025.

Keterlambatan ini dapat meredam kinerja pada kuartal pertama tahun depan, menambah ketidakpastian secara keseluruhan di pasar.

Dengan adanya berbagai risiko ini, Sucor Sekuritas menurunkan peringkat sektoralnya menjadi Netral, meskipun masih mempertahankan outlook positif terhadap PT Sentul City Tbk (BKSL), sebagai saham pilihan utama.

Kinerja BKSL yang lebih baik dari ekspektasi di tahun 2024 dan pipeline proyek yang berkembang pesat di Sentul City menjadi faktor pendukung bagi pertumbuhannya yang terus berlanjut, meskipun sektor properti secara umum menghadapi tantangan yang lebih besar.

Meskipun demikian, pandangan keseluruhan terhadap pasar properti di tahun 2025 adalah penuh kehati-hatian, dengan pengembang dan investor yang perlu menghadapi berbagai hambatan, mulai dari pembiayaan yang ketat hingga permintaan yang lebih lemah serta ketidakpastian regulasi.

Kinerja Positif BKSL Modal di 2025

Dalam kinerja keuangannya, pengembang properti terkemuka yang beroperasi di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, berhasil mencatatkan pencapaian finansial yang solid pada laporan keuangan untuk kuartal ketiga tahun 2024.

Perusahaan ini melaporkan pendapatan bersih sebesar Rp426 miliar, dengan laba kotor sebesar Rp231 miliar, serta laba bersih mencapai Rp26 miliar. Pencapaian ini menunjukkan kekuatan perusahaan dalam menjaga kinerja positif meskipun tantangan pasar properti tetap ada.

Sebagai pengembang yang berfokus pada pengembangan kawasan seluas 3.150 hektar di Sentul, PT Sentul City Tbk telah mengembangkan dan melanjutkan proyek kluster residensial dan komersial dengan total unit yang telah terbangun mencapai 1.889 unit.

Pencapaian marketing sales perusahaan di tahun 2024 juga mencatatkan hasil yang menggembirakan, yakni lebih dari Rp3,4 triliun, sebuah prestasi yang memperlihatkan keberhasilan dalam menarik minat konsumen.

Selain kinerja finansial yang positif, PT Sentul City Tbk juga mendapatkan pengakuan dari berbagai institusi atas prestasi yang diraih sepanjang tahun 2024. Salah satu pencapaian yang signifikan adalah penghargaan yang diraih oleh proyek Spring Residence di kawasan Spring City, Sentul City.

Proyek tersebut berhasil meraih gelar Best Affordable Housing Development (Greater Jakarta) (Winner) serta Best Smart Home Development - Highly Commended (Silver) dalam ajang Indonesia Property Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Property Guru.

Tak hanya itu, PT Sentul City Tbk juga dianugerahi Indonesia Most Acclaimed Company 2024 dalam kategori Property and Construction Industry pada acara Indonesia Most Acclaimed Companies 2024: Advancing Resilience with Continuous Innovation.

Penghargaan ini diberikan atas upaya perusahaan dalam mengembangkan kota modern dan independen. Perusahaan juga meraih penghargaan sebagai Living Legend Company in Developing Modern Eco-City Concept to Provide Product Excellence, yang menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan konsep kota ramah lingkungan dengan keunggulan produk yang tak diragukan lagi.

Dengan pencapaian luar biasa ini, PT Sentul City Tbk semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pengembang terkemuka di Indonesia yang terus berinovasi dan berkembang untuk memenuhi kebutuhan pasar properti yang semakin beragam.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.