KABARBURSA.COM - Pergerakan saham PT Barito Pacifik Tbk atau BRPT, menarik untuk diperhatikan. Saham tampak bergerak kuat usai Komisaris Utamanya, Prajogo Pangestu, melakukan aksi borong saham sebanyak 30,9 juta lembar.
Berdasarkan keterangan resmi yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Selasa, 4 Februari 2025, tujuan pembelian saham adalah untuk meningkatkan kepemilikan. transaksi dilakukan pada 30 januarti 2025 dengan harga rata-rata pembelian sebesar Rp923,77 per saham. Total dana yang dikeluarkan Prajogo untuk pembelian saham ini mencapai Rp28,54 miliar.
Dengan pembelian tersebut, kepemilikan Prajogo Pangestu di BRPT kini bertambah menjadi 71,35 persen atau setara dengan 66.885.506.765 lembar saham. Sebelumnya, dia menguasai 66.854.606.765 lembar saham, yang setara dengan 71,31 persen.
Meskipun transaksi ini hanya melibatkan sedikit perubahan dalam persentase kepemilikan, hal ini menegaskan niat Prajogo untuk mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham pengendali perusahaan, sekaligus menunjukkan komitmennya terhadap perkembangan jangka panjang BRPT.
Saham BRPT sendiri mencatatkan kenaikan harga yang cukup positif pasca-transaksi. Harga saham terpantau naik 2,7 persen, mencapai level Rp950 pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, setelah sebelumnya berada di harga Rp925.
Namun, jika dilihat dalam rentang waktu yang lebih panjang, saham BRPT mengalami sedikit tekanan, dengan penurunan harga sebesar 3,06 persen dalam sebulan terakhir dan koreksi sebesar 7,77 persen dalam setahun terakhir.
Koreksi harga saham ini mungkin mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mempertahankan kinerjanya di tengah dinamika pasar dan kondisi ekonomi makro yang berubah.
Prajogo Pangestu, sebagai pengendali utama, memainkan peran penting dalam arah dan kebijakan strategis BRPT. Meskipun saham BRPT mengalami fluktuasi harga, keputusan untuk memperbesar kepemilikan saham ini memberikan sinyal positif kepada pasar, yang mengindikasikan kepercayaan yang kuat terhadap prospek masa depan perusahaan.
Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan hari ini, dengan harga saham tercatat menguat 2,7 persen, mencapai Rp950. Kenaikan ini mengikuti harga pembukaan yang lebih tinggi di level Rp960, setelah sebelumnya ditutup pada Rp925.
Dalam transaksi hari ini, saham BRPT diperdagangkan dengan volume mencapai 1,299 juta lot, dengan total nilai transaksi mencapai sekitar Rp124,3 miliar. Harga tertinggi yang tercatat pada sesi ini adalah Rp980, sementara harga terendah berada di level Rp940.
Meskipun harga saham BRPT menunjukkan tren positif dalam jangka pendek, pencapaian satu minggu terakhir memperlihatkan kinerja yang cukup baik, dengan return harga saham meningkat sekitar 4,42 persen.
Namun, dalam rentang waktu yang lebih panjang, perusahaan menghadapi sedikit tantangan. Dalam periode tiga bulan terakhir, saham BRPT mencatatkan penurunan sebesar 2,07 persen, sementara dalam enam bulan terakhir, sahamnya terkoreksi lebih dalam lagi, dengan penurunan mencapai 6,90 persen.
Bahkan, dalam periode satu tahun terakhir, saham BRPT tercatat mengalami penurunan sebesar 8,11 persen.
Namun demikian, kinerja jangka panjang saham BRPT menunjukkan angka yang sangat impresif. Dalam periode sepuluh tahun terakhir, saham ini mencatatkan kenaikan luar biasa sebesar 4.226,92 persen, yang menggambarkan pertumbuhan yang signifikan dalam jangka panjang.
Meskipun menghadapi koreksi harga dalam beberapa tahun terakhir, pergerakan harga saham BRPT tetap memperlihatkan potensi besar dalam perspektif jangka panjang, meskipun terdapat fluktuasi harga dalam periode yang lebih singkat.
Tahun ini, BRPT juga berencana untuk melunasu utang. Untuk itu, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2020 Seri B dengan peringkat idA+ senilai Rp136,0 miliar dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022 Seri A dengan peringkat idA+ senilai Rp185,6 miliar, akan mencapai jatuh tempo pada 1 April 2025.
BRPT berencana memanfaatkan dana hasil penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2023 yang bernilai Rp1 triliun. Di samping itu, BRPT juga mencatatkan posisi kas dan setara kas yang tercatat sebesar USD1,6 miliar per 30 September 2024. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat 13 Desember 2024.
Didirikan pada 1979, BRPT merupakan perusahaan induk yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu, dengan fokus pada dua sektor utama, yakni petrokimia dan energi terbarukan. Perusahaan ini memiliki kendali mayoritas atas PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN).
Hingga 30 September 2024, struktur pemegang saham BRPT terdiri dari Prajogo Pangestu (71,32 persen), PT Barito Pacific Lumber (0,69 persen), PT Tunggal Setia Pratama (0,34 persen ), dan pemegang saham lainnya (27,60 persen).(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.