KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa naik 0,62 persen ke level 7.073, meski diiringi dengan munculnya volume penjualan. Namun, analis masih mewaspadai potensi tekanan jual lanjutan jika IHSG menembus support di 6.931. Jika itu terjadi, koreksi bisa berlanjut ke 6.742-6.853. Sebaliknya, jika IHSG mampu bertahan di atas support tersebut, indeks berpeluang menguji resistance di 7.130-7.176.
Menurut Herditya Wicaksana, analis MNC Sekuritas, IHSG saat ini berada di titik krusial. “Waspadai, apabila IHSG menembus area support 6.931, maka skenario merah akan berjalan, di mana IHSG akan melanjutkan koreksinya untuk menguji 6.742-6.853,” ujarnya dalam analisis hariannya yang diterima KabarBursa.com, Rabu, 5 Februari 2025.
Menurut Herditya, sejumlah saham yang menarik untuk dipantau hari ini mencakup sektor ritel, tambang, dan perbankan.
1. ACES (PT Ace Hardware Indonesia Tbk)
2. ANTM (PT Aneka Tambang Tbk)
3. CBDK (PT Bank Capital Indonesia Tbk)
4. DAAZ (PT Darma Henwa Tbk)
IHSG saat ini masih berada dalam fase yang cukup rentan. Jika mampu bertahan di atas 6.931, peluang menguji resistance 7.130-7.176 masih terbuka. Namun, jika tekanan jual makin besar, IHSG bisa melanjutkan koreksi ke 6.742-6.853.
Menurut Herditya Wicaksana, volatilitas pasar masih tinggi dan pelaku pasar perlu mencermati level-level kunci. “Namun sebaliknya, apabila masih mampu bertahan di atas area supportnya, maka IHSG berpeluang menguji resistance terdekat di 7.130-7.176,” katanya.
IHSG sebelumnya menutup perdagangan Selasa, 4 Februari 2025, dengan kenaikan sebesar 43 poin atau 0,62 persen ke level 7.073. Sepanjang sesi, IHSG bergerak stabil di zona hijau dengan rentang pergerakan antara 7.037 hingga 7.125.
Berdasarkan data RTI Business, volume perdagangan mencapai 26,97 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp10,45 triliun. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.325.259 kali. Secara keseluruhan, 321 saham mengalami kenaikan, 257 saham melemah, dan 221 saham stagnan.
Di sisi lain, indeks LQ45 justru melemah 0,18 persen. Saham dengan koreksi terdalam dalam indeks ini adalah PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) yang turun 3,70 persen, serta PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang melemah 3,52 persen.
Saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi atau top gainer pada perdagangan hari ini adalah PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) dan PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR), yang sama-sama melonjak 34,62 persen. Selanjutnya, PT Golden Flower Tbk (POLU) naik 25 persen, PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) menguat 24,83 persen, dan PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRA) naik 24,79 persen.
Sementara itu, saham dengan koreksi terdalam atau top loser dipimpin oleh PT Ifishdeco Tbk (IFSH) yang anjlok 25 persen. Kemudian, PT Lucas Djaja Group Tbk (OBAT) turun 24,75 persen, PT Lionmesh Prima Tbk (LION) terkoreksi 24,71 persen, PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) melemah 15,45 persen, dan PT Vastland Indonesia Tbk (VAST) turun 9,64 persen.
Dari sisi sektoral, mayoritas sektor mencatatkan penguatan. Namun, sektor keuangan menjadi satu-satunya yang mengalami pelemahan dengan koreksi 0,44 persen.
IHSG sempat diprediksi rebound setelah mengalami pelemahan pada perdangan Senin, 3 Februari 2025. Hari itu, IHSG ditutup melemah dengan penurunan 79,14 poin atau -1,11 persen ke level 7.030,06. Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan pelemahan IHSG tersebut dipicu oleh sentimen global dan domestik yang melemahkan kepercayaan investor.
Salah satu sentimennya ialah kebijakan perdagangan agresif Donald Trump yang kembali memanaskan tensi global setelah menaikkan tarif impor 25 persen untuk Kanada dan Meksiko, 10 persen untuk China, serta pajak tambahan 10 persen untuk impor minyak dari Kanada.
“Kebijakan ini langsung dibalas dengan tarif serupa dari negara-negara yang terdampak, memperburuk ketidakpastian pasar,” kata Hendra dalam keterangannya kepada Kabarbursa.com.
Disclaimer
Artikel ini bukan merupakan rekomendasi investasi. Segala keputusan perdagangan merupakan tanggung jawab masing-masing investor.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.