KABARBURSA.COM - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), emiten pengelola Taman Impian Jaya Ancol, resmi mengumumkan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), kedua rapat tersebut akan digelar pada Selasa, 25 Februari 2025. Acara ini akan berlangsung mulai pukul 09.30 WIB di Candi Bentar, Putri Duyung Ancol, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara.
Corporate Secretary PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Agung Praptono, menyampaikan bahwa seluruh mata acara yang dibahas dalam RUPST dan RUPSLB merupakan bagian dari kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
"Pemegang saham diharapkan hadir secara fisik dengan pembatasan jumlah atau mengikuti jalannya rapat secara elektronik melalui aplikasi eASY.KSEI," terangnya di Jakarta, Senin, 3 Februari 2025.
Dalam RUPST, sejumlah agenda penting akan dibahas, termasuk persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan, Laporan Direksi, dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024. Laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain itu, pemegang saham juga akan diminta menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2024, penetapan tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris atas kinerja tahun buku 2024, serta penghasilan mereka untuk tahun 2025.
Agenda lain mencakup penunjukan Akuntan Publik Independen untuk mengaudit buku-buku Perseroan tahun buku 2025, dan pelaporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan III Jaya Ancol Tahap I tahun 2024.
RUPSLB akan difokuskan pada persetujuan penyesuaian Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan terkait maksud, tujuan, dan kegiatan usaha. Perubahan ini bertujuan menyesuaikan ketentuan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
PJAA menyampaikan laporan resmi terkait penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan III Jaya Ancol Tahap I Tahun 2024.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan PJAA Agung Praptono menyampaikan, laporan ini bertujuan memberikan transparansi kepada publik serta memastikan bahwa dana yang dihimpun digunakan sesuai dengan rencana yang telah dipaparkan dalam prospektus. Penawaran umum ini telah mendapatkan pernyataan efektif pada 28 Juni 2024.
“Dengan pernyataan efektif yang diterima pada 28 Juni 2024, perusahaan berhasil menghimpun dana sebesar Rp503,06 miliar. Setelah dikurangi biaya penawaran umum sebesar Rp1,37 miliar, total realisasi bersih mencapai Rp501,69 miliar, yang sepenuhnya dialokasikan sesuai dengan rencana dalam prospektus,” ujarnya, Kamis, 2 Januari 2025.
Dana hasil penawaran ini digunakan untuk mendukung berbagai program pengembangan Pembangunan Jaya Ancol, termasuk ekspansi fasilitas rekreasi, pengembangan infrastruktur pendukung, dan peningkatan layanan pengunjung. Penggunaan dana ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional dan memperkuat posisi Jaya Ancol sebagai destinasi rekreasi utama di Indonesia.
Agung menyatakan bahwa pelaporan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk menjalankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
“Kami memastikan bahwa seluruh dana yang dihimpun digunakan secara tepat dan transparan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam prospektus,” ujarnya.
Sebagai pengelola kawasan Ancol, perusahaan ini terus berinovasi dalam menawarkan pengalaman wisata, mulai dari taman hiburan, hotel, hingga kawasan bisnis. Laporan ini menjadi bukti keberhasilan PJAA dalam menjaga kepercayaan publik dan berkontribusi pada pertumbuhan sektor hiburan di Tanah Air.
PJAA berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerjanya melalui berbagai upaya di tahun 2025. Hingga September 2024, kinerja perseroan mengalami penurunan, dengan laba yang dibukukan anjlok sebesar 41 persen menjadi Rp100,59 miliar.
Direktur Utama PJAA, Winarto, menjelaskan bahwa manajemen akan melakukan berbagai inovasi di tahun 2025, termasuk renovasi cottage, penerapan sistem sentral parkir, penyediaan depo MRT, serta strategi dynamic pricing.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kondisi keuangan perseroan dapat pulih, dengan perolehan laba bersih yang meningkat pada tahun depan.
“Kami juga telah menyiapkan alat produksi baru berupa robot yang didatangkan dari Amerika dan China,” kata Winarto dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu, 25 Desember 2025.
Dalam laporannya, Winarto menyebutkan bahwa hingga September 2024, terjadi peningkatan jumlah pengunjung di wahana favorit, seperti pantai yang mencatat jumlah pengunjung sebesar 7,5 juta orang, diikuti oleh Dufan dengan 1,6 juta pengunjung.
Konten baru, seperti satwa Alpaca, diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, khususnya di Samudra Ancol.
Untuk proyek MRT, perusahaan telah menjalin kerja sama terkait pembuangan tanah galian. PJAA menyediakan tempat pembuangan, sementara pihak MRT bertanggung jawab atas proses penggalian dan pengangkutan tanah hingga ke lokasi yang telah disediakan. (*)