KABARBURSA.COM - Total kredit PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bersama entitas anak mengalami pertumbuhan 13,8 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp922 triliun per Desember 2024. Kenaikan jumlah total kredit ini turut mendorong kenaikan laba bersih sebesar 12,7 persen atau mencapai Rp54,8 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyampaikan, peningkatan tersebut mencerminkan kepercayaan nasabah dan efektivitas strategi perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi domestik maupun global.
Dia juga mengapresiasi dukungan pemerintah, otoritas, dan nasabah yang memungkinkan BCA mencatatkan kinerja solid sepanjang 2024.
“BCA berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan pemerintah dan otoritas, sehingga perusahaan mampu melewati 2024 dengan solid dan menorehkan kinerja positif. Kami melihat perekonomian domestik mampu bertumbuh di tengah berbagai tantangan serta perubahan lanskap geopolitik global," kata Jahja.
Lanjut dia, BCA berkomitmen mendukung perekonomian nasional dan hal itu akan diwujudkan dalam penyelenggaraan berbagai acara strategis, di antaranya BCA Expo, BCA UMKM Fest 2024, BCA Wealth Summit 2024, dan Gebyar Hadiah BCA. Hal ini disampaikan Jahja dalam siaran persnya, dikutip Senin, 3 Februari 2025.
Menurutnya, pertumbuhan kredit BCA ditopang oleh berbagai segmen pembiayaan. Kredit korporasi mencatatkan kenaikan 15,7 persen YoY menjadi Rp426,8 triliun, sementara kredit komersial tumbuh 8,9 persen YoY mencapai Rp137,9 triliun.
Kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) meningkat 14,8 persen menjadi Rp123,8 triliun.
Sementara itu, portofolio kredit konsumer naik 12,4 persen YoY menjadi Rp223,7 triliun, didorong oleh pertumbuhan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) sebesar 14,8 persen menjadi Rp65,3 triliun dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang naik 11,2 persen menjadi Rp135,5 triliun.
Outstanding pinjaman konsumer lainnya, mayoritas dari kartu kredit, juga mencatat pertumbuhan 12,8 persen YoYmenjadi Rp22,9 triliun.
Di sektor pembiayaan berkelanjutan, BCA menunjukkan komitmen dengan menyalurkan kredit ke sektor-sektor hijau yang tumbuh 12,5 persen YoY menjadi Rp229 triliun, yang berkontribusi 24,8 persen terhadap total portofolio pembiayaan.
Peningkatan signifikan terlihat pada kredit kendaraan bermotor listrik yang melonjak 84,2 persen YoY mencapai Rp2,3 triliun. Selain itu, BCA menyalurkan Sustainability Linked Loan (SLL) sebesar Rp1 triliun, meningkat tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
“Komitmen BCA menerapkan nilai-nilai Environmental, Social, and Governance (ESG) terus diperkuat salah satunya melalui perhitungan jejak karbon yang dihasilkan dari seluruh kegiatan operasional sepanjang tahun," ujar dia.
Pada 2024, BCA diestimasikan mengurangi emisi sekitar 4.216 ton CO2melalui pengolahan 593 ton limbah operasional, digital banking, hingga implementasi gedung ramah lingkungan.
"Komitmen BCA dalam mengimplementasikan gedung ramah lingkungan terbukti dari perolehan sertifikat Green Mark Super Low Energy oleh Wisma BCA Foresta yang diberikan oleh Building and Construction Authority Singapore,” lanjutnya.
Dari sisi pendapatan, Net Interest Income (NII) BCA tumbuh 9,5 persen YoY menjadi Rp82,3 triliun, sementara pendapatan selain bunga naik 10,2 persen YoY menjadi Rp25,2 triliun. Total pendapatan operasional BCA mencapai Rp107,4 triliun, meningkat 9,7 persen YoY.
Untuk Rasio Non-Performing Loan (NPL) BCA tetap terjaga di angka 1,8 persen, menunjukkan kualitas aset yang solid.
Di sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 82 persen dari total Dana Pihak Ketiga (DPK), tumbuh 4,4 persen mencapai Rp924 triliun. BCA mencatat rekor frekuensi transaksi yang mencapai 36 miliar, naik 21 persen YoY, dengan mobile banking dan internet banking menyumbang 31,6 miliar transaksi, meningkat 24 persen YoY.
Jumlah rekening nasabah per Desember 2024 mencapai lebih dari 41 juta, tumbuh dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.
BCA terus berinovasi melalui aplikasi myBCA yang pada 2024 dilengkapi dengan berbagai fitur baru, seperti QRIS Transfer, QRIS Crossborder, fitur pembelian asuransi ‘Proteksi’, ‘Poket Valas’ dengan opsi 16 mata uang asing, serta akses dari 180 negara.
Dua fitur terbaru adalah ‘Lifestyle’ untuk pembelian voucer secara praktis dan pengajuan kartu kredit langsung melalui aplikasi.
BCA juga berhasil menorehkan sejumlah prestasi, diantaranya BCA dinobatkan sebagai No. 1 World’s Most Trustworthy Companies 2024 in Banking Sector oleh Newsweek dan STATISTA, serta World’s Best Bank in Indonesia oleh Forbes. Selain itu, Brand Finance memberikan penghargaan World’s Strongest Banking Brand 2024.
Selain itu, Jahja menuturkan bahwa BCA juga berperan aktif dalam kegiatan sosial melalui program Bakti BCA, dengan penyaluran beasiswa untuk 700 pelajar, operasi katarak gratis untuk 1.000 pasien, dan pendanaan sebesar US$1 juta untuk program penurunan stunting bersama BKKBN dan USAID.
“Di sektor lingkungan, Bakti BCA menanam lebih dari 51.500 pohon, melepaskan 15.000 tukik, dan memperbaiki 4 pulau buatan untuk orang utan di Kalimantan,” tutupnya.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.