KABARBURSA.COM - PT Bundamedik Tbk (BMHS) resmi mengumumkan akuisisi mayoritas saham PT Morula Sarana Buana (MSB) dalam transaksi afiliasi senilai Rp38,99 miliar. Transaksi ini melibatkan pembelian 8.778 lembar saham MSB dari PT Morula Indonesia (MI), yang setara dengan 99,99 persen dari total saham MSB.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Direktur Utama PT Bundamedik Tbk, Agus Heru Darjono, menyatakan bahwa nilai transaksi sebesar Rp38.995.557.581 dibayarkan secara tunai oleh PT Bundamedik Tbk kepada PT Morula Indonesia.
Menurut Agus, akuisisi ini bertujuan memperkuat integrasi layanan penunjang kesehatan serta memperluas pangsa pasar MSB. "Perseroan berharap langkah ini akan menciptakan sinergi yang lebih kuat, meningkatkan daya saing di sektor kesehatan, dan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan konsolidasian BMHS," terangnya melalui keterbukaan informasi, Senin, 3 Februari 2025.
Selain itu, transaksi ini tergolong sebagai transaksi afiliasi karena PT Morula Indonesia adalah pemegang saham mayoritas di PT Bundamedik Tbk dengan kepemilikan 99,99 persen. Selain itu, MSB merupakan anak perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung dikendalikan oleh Bundamedik Healthcare System (BMHS).
"Manajemen BMHS menegaskan bahwa transaksi ini tidak berdampak signifikan terhadap kondisi keuangan perusahaan. Perseroan memiliki kecukupan dana internal untuk membiayai transaksi ini," jelas dia.
“Kami memastikan bahwa tidak ada benturan kepentingan dalam transaksi ini. Semua prosedur telah dilakukan sesuai dengan praktik bisnis yang berlaku umum, dan seluruh informasi yang kami sampaikan akurat serta transparan,” ujar Agus.
Lebih lanjut, manajemen menegaskan bahwa tidak ada informasi material yang dihilangkan atau tidak diungkapkan dalam keterbukaan informasi ini, yang dapat menyebabkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan.
MESOP Bundamedik
Sebelumnya diberitakan, BMHS mengumumkan rencana pelaksanaan tahap baru dari program MESOP atau Management and Employee Stock Option Program (MESOP).
Agus, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan tentang pelaksanaan MESOP yang akan digelar melalui dua tahapan, yaitu Tahap I Window Exercise II dan Tahap II Window Exercise I. Kedua tahap ini dijadwalkan akan berlangsung selama 30 hari bursa, dimulai dari 1 November hingga 12 Desember 2024.
“Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam kepemilikan saham perusahaan dengan harga yang kompetitif, sambil memperkuat struktur ekuitas Bundamedik dan menciptakan dampak positif pada motivasi karyawan,” jelasnya, Senin, 28 Oktober 2024.
Agus menerangkan, masing-masing tahap menawarkan harga pelaksanaan yang berbeda, yaitu Rp863 per lembar untuk Tahap I dan Rp363 per lembar untuk Tahap II. “Harga pelaksanaan yang lebih rendah pada Tahap II memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendapatkan saham dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga dapat mendorong partisipasi yang lebih luas,” tuturnya.
Jumlah hak opsi yang tersedia, sambung Presiden Direktur BMHS itu, juga bervariasi pada setiap tahap. Tahap I memberikan hak opsi untuk maksimal 22,5 juta saham, sementara Tahap II memberikan hak opsi untuk hingga 2,5 juta saham. Hak opsi yang tidak dikonversi selama periode ini masih bisa digunakan pada periode pelaksanaan berikutnya, memberikan fleksibilitas bagi karyawan dalam memanfaatkan kesempatan ini.
Adapun, penerbitan saham baru melalui konversi hak opsi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perusahaan, namun juga membawa potensi dilusi bagi pemegang saham yang ada. Dengan asumsi seluruh hak opsi dikonversi, total jumlah saham beredar akan meningkat sebesar 25 juta lembar. Meski peningkatan ini berpotensi menekan harga saham secara temporer akibat dilusi, langkah ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk memperkuat basis ekuitasnya.
Program MESOP ini, ujar Agus, diharapkan tidak hanya membantu meningkatkan struktur modal perusahaan, tetapi juga berdampak positif pada loyalitas karyawan. Dengan memberikan akses kepemilikan saham kepada karyawan, PT Bundamedik dapat memperkuat keterikatan mereka terhadap perusahaan. “Hal ini diharapkan mampu meningkatkan semangat kerja dan kinerja karyawan, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan,” tutup Agus melalui keterbukaan informasi itu.
Selain memperkuat struktur ekuitas, pelaksanaan MESOP ini juga dipandang sebagai langkah penting dalam mendukung likuiditas perusahaan. Dana yang diperoleh dari konversi hak opsi ini dapat dialokasikan untuk berbagai kebutuhan perusahaan, termasuk investasi dalam pengembangan fasilitas atau program kesehatan yang lebih baik. Skema ini juga memungkinkan Bundamedik untuk menjaga kesehatan arus kas tanpa harus bergantung pada pinjaman eksternal atau utang.
Program MESOP ini juga menunjukkan komitmen Bundamedik terhadap transparansi dan kepatuhan terhadap ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mewajibkan perusahaan untuk mengumumkan informasi material kepada publik. Langkah ini membantu membangun kepercayaan pemegang saham dan investor, memperkuat posisi Bundamedik sebagai institusi keuangan yang patuh dan memiliki integritas tinggi.
Penawaran MESOP ini mendapat sambutan positif dari pasar, terutama dari kalangan investor yang melihat program ini sebagai peluang bagi karyawan untuk memiliki keterlibatan lebih dalam perusahaan. Harga pelaksanaan yang kompetitif menjadi daya tarik tersendiri bagi karyawan yang ingin memperluas portofolio investasi mereka sambil turut serta dalam mendorong pertumbuhan Bundamedik.
Dengan struktur penawaran dan tenor yang fleksibel, program ini diharapkan dapat memberikan hasil stabil bagi karyawan sekaligus mendukung target pertumbuhan dan ekspansi perusahaan ke depan.
Langkah strategis ini juga mencerminkan visi PT Bundamedik Tbk untuk tidak hanya membangun perusahaan yang kuat secara finansial, tetapi juga berkelanjutan, melalui pendekatan yang melibatkan karyawan dalam pencapaian tujuan jangka panjang. (*)
Disclaimer
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi,
atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham
sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak
bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat
penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab
investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan
cermat sebelum mengambil keputusan investasi.