Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Dolar Menguat, BI Klaim Rupiah Tetap Stabil

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 02 February 2025 | Penulis: Deden Muhammad Rojani | Editor: Redaksi
Dolar Menguat, BI Klaim Rupiah Tetap Stabil

KABARBURSA.COM – Bank Indonesia (BI) merilis perkembangan terbaru indikator stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah dinamika perekonomian global dan domestik.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso mengatakan, Rupiah mengalami pelemahan tipis pada akhir Januari 2025. Sementara aliran modal asing menunjukkan pola campuran di berbagai instrumen keuangan.

Ramdan mengungkapkan, Rupiah ditutup pada level Rp16.255 per dolar AS pada Kamis, 30 Januari 2025. Menurutnya, pelemahan rupiah ini terjadi seiring dengan penguatan dolar global.

“Yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun tercatat turun ke 6,96 persen, menunjukkan adanya peningkatan permintaan investor terhadap instrumen utang pemerintah,” ujar Ramdan dalam siaran persnya dikutip Minggu, 2 Februari 2025.

Di pasar global, Indeks Dolar AS (DXY) menguat ke level 107,80, sementara yield US Treasury (UST) Note 10 tahun turun ke 4,516 persen.

Pada Jumat pagi, 31 Januari 2025, Rupiah dibuka di level Rp16.260 per dolar AS, dengan yield SBN 10 tahun stabil di 6,96 persen. Ia mengklaim, stabilitas ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia meskipun ada tekanan eksternal.

Aliran Modal Asing: Pola Campuran di Berbagai Instrumen

Aliran modal asing pada pekan terakhir Januari 2025 menunjukkan pola yang bervariasi. Premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 30 Januari 2025 tercatat sebesar 74,74 basis poin (bps), naik dibandingkan  dengan 72,93 bps pada 24 Januari 2025. Kenaikan ini menandakan peningkatan risiko pasar yang dipengaruhi oleh ketidakpastian global.

Berdasarkan data transaksi 30 Januari 2025, Nonresiden mencatatkan jual neto sebesar Rp0,82 triliun, yang terdiri dari:

• Jual neto Rp0,40 triliun di pasar saham.

• Jual neto Rp0,43 triliun di pasar SBN.

• Beli neto Rp5 miliar di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Sementara itu, selama tahun 2025 hingga 30 Januari 2025, aliran modal asing menunjukkan tren yang lebih positif di pasar SBN dan SRBI:

• Jual neto Rp1,72 triliun di pasar saham.

• Beli neto Rp2,11 triliun di pasar SBN.

• Beli neto Rp12,93 triliun di SRBI.

Koordinasi Kebijakan untuk Jaga Stabilitas Eksternal

Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna menjaga stabilitas eksternal perekonomian Indonesia.

“BI terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. Kami memantau ketat perkembangan pasar keuangan global dan domestik untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah,” kata Ramdan.

Langkah-langkah yang diambil oleh BI mencakup intervensi di pasar valuta asing, pengelolaan likuiditas yang prudent, serta menjaga daya tarik instrumen keuangan domestik bagi investor global.

Sebelumnya, isu Dolar AS di Google menjadi Rp8.170,65 sempat menjadi perbincangan, namun Bank Indonesia (BI) angkat bicara mengenai penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di level Rp8.170,65 per USD itu.

Ramdan mengatakan, level nilai tukar kurs rupiah sebesar 8.100-an tersebut bukanlah level seharusnya. “Data Bank Indonesia mencatat, kurs Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini BI sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut. Hal ini diperlukan untuk dapat melakukan koreksi yang diperlukan.

Sebelumnya diberitakan, Google menampilkan nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di level Rp8.170,65 per USD pada Sabtu, 1 Februari 2025.

Layanan Google Finance, salah satu fitur milik Google sempat memperlihatkan nilai dolar AS mendadak anjlok sekitar 50 persen terhadap mata uang Garuda.

Selain dolar, ketika mencoba kembali mengonversi rupiah terhadap mata uang Eropa atau Euro, tampak satu Euro menjadi Rp8.348,50.

Performa Rupiah dalam Sepekan

Sepanjang pekan terakhir Januari 2025, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah spot melemah sebesar 0,82 persen dalam sepekan, ditutup di level Rp16.305 per USD dibandingkan posisi awal pekan yang berada di Rp16.172 per USD.

Pada perdagangan Jumat, rupiah juga tercatat melemah 0,30 persen. Sementara itu, nilai tukar rupiah berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dirilis Bank Indonesia (BI), juga turun 0,69 persen selama sepekan, berakhir di posisi Rp16.312 per USD.

Di kawasan Asia, sebagian besar mata uang juga mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia mencatatkan penurunan terbesar, yakni 1,21 persen, diikuti oleh won Korea yang melemah 0,57 persen, serta yen Jepang yang turun 0,28 persen.

Dolar Singapura melemah 0,14 persen, peso Filipina turun 0,09 persen, sementara dolar Hong Kong dan rupee India masing-masing melemah 0,02 persen dan 0,002 persen. Hanya dolar Taiwan dan baht Thailand yang mencatatkan penguatan, masing-masing sebesar 0,29 persen dan 0,12 persen.

Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) mengalami kenaikan 0,29 persen pada hari Jumat, mencapai level 108,50, yang semakin menekan nilai tukar mata uang lainnya terhadap USD. (*)