Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Tembus USD2.800

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 01 February 2025 | Penulis: Moh. Alpin Pulungan | Editor: Redaksi
Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Tembus USD2.800

KABARBURSA.COM - Harga emas dunia dunia mencetak rekor tertinggi dalam sejarah dengan menembus level psikologis USD2.800 per ons troi pada Jumat, 31 Januari 2025. Kenaikan ini dipicu kepanikan pasar setelah Presiden AS Donald Trump kembali menggertak dunia dengan ancaman tarif impor baru yang akhirnya memperburuk ketidakpastian ekonomi global.

Berdasarkan data Reuters yang dikutip di Jakarta, Sabtu, 1 Februari 2025, harga emas spot melonjak ke USD2.801,29 (sekitar Rp44,82 juta dengan kurs Rp16.000) per ons troi pada pukul 01:41 siang ET (1841 GMT), setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di USD2.817,23 (sekitar Rp45,08 juta). Kemudian emas berjangka AS juga bergerak liar di USD2.835 (sekitar Rp45,36 juta), semakin menegaskan status emas sebagai aset safe haven utama saat ini.

Sementara itu, berdasarkan data TradingView yang dilihat pukul 05.49 WIB, harga emas berjangka Gold Futures di bursa COMEX ditutup di level USD2.835 per ons troi (sekitar Rp45,36 juta) pada perdagangan terakhir. Meskipun mengalami koreksi tipis 0,36 persen atau turun USD10,2, harga emas sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di USD2.817,23 sebelum akhirnya terkoreksi.

[caption id="attachment_117034" align="alignnone" width="1115"] Grafik harga emas XAU/USD pada TradingView menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 8,83 persen dalam periode tertentu dengan harga mencapai USD2.812,3. Level tertinggi terlihat berada di USD2.814,260, sementara harga bid tercatat di USD2.813,840. Grafik juga memperlihatkan adanya koreksi minor sebesar 1,39 persen, setara dengan USD3,583. Pergerakan harga ini mencerminkan tren bullish yang kuat, seiring meningkatnya permintaan terhadap emas di tengah ketidakpastian ekonomi global. Sumber: Tradingview[/caption]

Dari segi volume perdagangan, TradingView mencatat aktivitas transaksi emas berjangka mencapai 155,74 ribu kontrak, yang menunjukkan tingginya minat investor terhadap aset safe haven ini. Ukuran kontrak yang diperdagangkan adalah 100 APZ, dengan kode kontrak untuk bulan depan GCJ2025.

Indikator teknikal yang tersedia di TradingView menunjukkan bahwa sentimen pasar saat ini berada di zona “Pembelian”, dengan kecenderungan investor untuk tetap menambah posisi di emas. Grafik analisis menunjukkan dominasi permintaan terhadap emas di tengah volatilitas pasar global.

Trump Panaskan Pasar, Investor Berburu Emas

[caption id="attachment_114580" align="alignnone" width="700"] Presiden Donald Trump mengangkat sebuah perintah eksekutif setelah menandatanganinya dalam acara parade pelantikan presiden yang digelar di dalam ruangan di Washington, Senin, 20 Januari 2025. (Foto: AP/Matt Rourke).[/caption]

Lonjakan harga emas ini tidak lepas dari ketidakpastian yang ditimbulkan Trump. Ia berencana memberlakukan tarif 25 persen pada impor dari Kanada dan Meksiko mulai Sabtu hari ini, dan masih mempertimbangkan langkah serupa terhadap barang-barang asal China.

“Banyak ketidakpastian saat ini, dan pasar benar-benar dalam mode ‘wait and see’ terhadap kebijakan tarif Trump,” ujar analis senior di RJO Futures, Bob Haberkorn.

Dengan situasi global yang semakin panas, emas mencatat kenaikan hampir 7 persen sepanjang bulan ini—menjadikannya bulan terbaik sejak Maret 2024. Ketidakpastian ekonomi dan inflasi yang terus mengintai membuat investor berbondong-bondong mengamankan dananya di logam mulia ini.

Selain Trump, kebijakan suku bunga AS juga memainkan peran besar dalam reli emas ini. Haberkorn menyoroti perbedaan pandangan antara Trump dan The Fed, di mana Trump ingin menurunkan suku bunga, sementara The Fed masih enggan mengambil langkah tersebut. “Perbedaan ini semakin memperkeruh keadaan dan memicu volatilitas pasar,” katanya.

Logam mulia lainnya juga ikut bergerak liar. Harga perak spot turun 0,8 persen ke USD31,42 (sekitar Rp502.720) per ons setelah menyentuh level tertinggi dalam sebulan. Platinum naik 1 persen ke USD975,80 (sekitar Rp15,61 juta), dan palladium melesat 2,2 persen ke USD1.011 (sekitar Rp16,18 juta).

Tren Kenaikan Emas Dunia

Harga emas dunia sebelumnya telah mengalami kenaikan sebesar 1,4 persen ke level USD2.796 per troy ounce pada Kamis, 30 Januari 2025. Lonjakan harga ini didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik dan ancaman tarif Trump.

Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, Phillip Streible, mengatakan ada kekhawatiran bahwa beberapa pertumbuhan ekonomi mungkin melambat karena kebijakan dan tarif yang ingin diterapkan oleh pemerintahan saat ini.

“Ketika inflasi lebih tinggi dan pertumbuhan lebih rendah, stagflasi menjadi tema ekonomi. Emas cenderung berkinerja sangat baik dalam lingkungan seperti itu,” kata Streible.

Rencana tarif yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump dipandang sebagai potensi penyebab inflasi dan risiko perang dagang, yang dapat meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Logam mulia ini telah lama dipandang sebagai lindung nilai terhadap tekanan harga dan ketidakpastian geopolitik.

Analis pasar senior di RJO Futures Bob Haberkorn, juga mengungkapkan pandangannya tentang prospek emas.

“Saya bisa melihat emas mencoba mencapai level USD2.900 pada suatu saat di kuartal pertama; setelah menembus level itu, kita akan menetapkan level baru,” kata Haberkorn. Ia menambahkan bahwa pada suatu titik tahun ini, emas bisa diperdagangkan di atas USD3.000.(*)