Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Gerak Saham TOWR dan DATA Jelang Akuisisi, Malah Melorot?

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 31 January 2025 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
Gerak Saham TOWR dan DATA Jelang Akuisisi, Malah Melorot?

KABARBURSA.COM - PT Iforte Solusi Infotek (iForte), anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), akan mengakuisisi 40 persen saham PT Remala Abadi Tbk (DATA), perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan layanan internet.

Proses ini sudah dimulai sejak 23 Desember 2024 dalam bentuk penandatanganan perjanjian pengikatan jual beli sebagai dasar untuk negosiasi lebih lanjut.

TOWR, yang merupakan emiten Grup Djarum, akan mengambil alih saham dari Komisaris Utama DATA Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka, dengan nominal transaksi yang belum diumumkan.

"Tujuan akuisisi saham ini adalah pengembangan usaha dan memperkuat posisi grup di bidang infrastruktur telekomunikasi. Selain itu TOWR akan menjadi pengendali baru Remala Abadi," ujar Sekretaris Perusahaan Sarana Menara Nusantara Monalisa Irawan dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat, 31 Januari 2025.

Sayangnya, gerak saham TOWR dan DATA malah melorot. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Jumat, 31 Januari 2025, saham TOWR ditutup di level 635, turun 35 poin atau 5,22 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di level 670. Saham ini sempat menyentuh level tertinggi di 675 sebelum akhirnya tertekan hingga level terendah 635.

Dengan total volume perdagangan mencapai 41,67 juta saham dan nilai transaksi sebesar Rp26,9 miliar, tekanan jual asing terlihat dominan dengan foreign sell sebesar Rp24,0 miliar, jauh lebih besar dibandingkan foreign buy yang hanya mencapai Rp10,1 miliar.

Sepanjang pekan ini, saham TOWR tercatat mengalami pelemahan sebesar 3,79 persen dengan volume perdagangan yang masih cukup tinggi di angka 41,67 juta saham. Secara year to fate (ytd), saham ini telah terkoreksi 0,78 persen.

Lebih dalam, saham DATA mengalami penurunan yang lebih tajam dengan koreksi 195 poin atau 16,74 persen, ditutup di level 970 dari posisi sebelumnya di 1.165. Saham ini sempat menyentuh level tertinggi di 1.165 sebelum jatuh ke level terendah 905. Volume perdagangan mencapai 141,65 juta saham, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata volume perdagangan harian yang hanya 11,19 juta saham. Nilai transaksi saham ini mencapai Rp139,3 miliar dengan tekanan jual asing yang cukup besar, tercermin dari foreign sell sebesar Rp13,0 miliar dibanding foreign buy yang hanya Rp4,1 miliar.

Dalam sepekan terakhir, saham DATA mencatat penurunan drastis sebesar 41,92 persen, menandakan adanya tekanan jual yang luar biasa tinggi.

DATA Bidik Peningkatan Penjualan

Padahal, Direktur Utama DATA, Agus Setiono mengatakan sinergi dengan Grup Djarum akan memanfaatkan kekuatan masing-masing pihak. Menurutnya, Grup Djarum memiliki jaringan inter-island yang luas, sementara kami memiliki jalur inter-city.

Oleh karena itu, DATA menargetkan pemasangan 500 ribu jaringan internet home connect melalui produk unggulannya, NetHome.id. Langkah ini diharapkan mampu mendongkrak penjualan sekaligus laba bersih hingga dua kali lipat pada 2025. Kolaborasi ini memungkinkan efisiensi pembangunan infrastruktur jaringan, termasuk pemanfaatan tiang dan jalur fiber yang sudah ada.

“Strategi ini akan mempercepat perluasan jaringan, termasuk untuk segmen bisnis ke bisnis (B2B). Kami telah memulai pembangunan jaringan dengan target 500 ribu home connect di tahun 2025, naik signifikan dari 180 ribu jaringan pada awal tahun ini,” ujar dia dalam keterangannya, Sabtu, 25 Januari 2025.

Agus menuturkan target tersebut memerlukan investasi sekitar Rp200 -Rp250 miliar yang akan didanai melalui kombinasi hasil akuisisi dan modal internal.

DATA berencana mengubah fokus bisnisnya dari dominasi segmen B2B ke segmen ritel dalam ekspansi ini. Agus bilang, saat ini pendapatan masih didominasi B2B, sekitar 70-80 persen.

Produk NetHome.id dirancang untuk menyasar segmen masyarakat menengah ke bawah yang belum terjangkau layanan internet berkualitas. Dengan harga mulai Rp200 ribu per bulan untuk kecepatan hingga 100 Mbps, DATA menawarkan layanan yang kompetitif namun tetap terjangkau.

“Strategi ini bukan sekadar perang harga, kami tidak masuk ke segmen yang sudah dikuasai pemain lain. Fokus kami adalah melayani masyarakat yang belum banyak disentuh, dengan teknologi yang lebih sederhana, efisien, dan cepat,” jelas Agus.

Adapun DATA menerapkan pendekatan efisiensi dengan model home connect dalam membangun jaringan. Perseroan, kata Agus, membangun jaringan langsung ke rumah pelanggan dan memberikan layanan gratis di bulan pertama agar pelanggan bisa mencoba langsung. Dengan teknologi berbeda, DATA yakin dapat bersaing dalam hal kualitas dan kecepatan.

Selain itu, DATA juga berencana mendukung area yang sulit dijangkau fiber dengan menggandeng mitra lokal. Perseroan melihat peluang besar untuk memperluas penetrasi internet ke wilayah-wilayah yang selama ini belum terlayani, sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan akses internet nasional hingga di atas 80 persen.

Dengan potensi pasar yang besar dan dukungan penuh dari Grup Djarum, DATA optimistis mampu mencetak pertumbuhan signifikan.

“Target kami tidak hanya meningkatkan pendapatan, tapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas dengan akses internet berkualitas,” pungkas Agus.

DATA Geber Jaringan Fiber to the Home

Di samping itu, Remala Abadi terus melakukan penggelaran jaringan dan ekspansi usahanya. Yang terbaru adalah Remala bekerja sama dengan PT Cikarang International City (Cinity) menggelar jaringan FTTH (Fiber to the Home) di cluster yang dibangunnya.

Cinity nantinya juga akan mendapatkan benefit berupa revenue share yang adil dengan menganut prinsip transparansi. Richard menambahkan, jika ada pengembang lainnya atau masyarakat yang ingin bermitra dalam penyediaan layanan FTTH, DATA terbuka untuk bekerja sama dengan konsep revenue sharing yang saling menguntungkan.

Untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen Cinity, Remala juga akan menyediakan CCTV yang terpasang baik di cluster maupun di jalan raya. Di tahap awal, kata Richard, DATA berencana menyediakan jaringan FTTH di seluruh unit yang dibangun oleh Cinity.

Jumlah homepass yang akan dibangun oleh DATA di seluruh cluster yang dibangun Cinity mencapai 13.000. Nantinya tak menutup kemungkinan DATA dapat membangun dan menyediakan jaringan broadband di tempat-tempat komersial yang dibangun oleh PT Pertiwi Sejati Estate sebagai holding Cinity seperti di wilayah Bekasi, Kabupaten Karawang dan Subang. (*)