Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

PT Link Net Umumkan Bongkar Manajemen dalam RUPSLB 2025

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 30 January 2025 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
PT Link Net Umumkan Bongkar Manajemen dalam RUPSLB 2025

KABARBURSA.COM - PT Link Net Tbk. (LINK) resmi menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 Januari 2025, dengan agenda utama perombakan jajaran manajemen.

Rapat ini memenuhi kuorum dengan dihadiri pemegang saham yang mewakili 2.709.627.577 saham atau 98,47{2a565caeab28c282df0e8f428de5af42551b82d45b88a9d70ea7f2338465ba6b} dari seluruh saham dengan hak suara yang sah, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan regulasi yang berlaku.

Manajemen Link Net mengonfirmasi bahwa RUPSLB menerima pengunduran diri Shridhir Sariputta Hansa Wijayasuriya dari jabatannya sebagai Presiden Komisaris, serta Jonathan Limbong Parapak sebagai Komisaris Independen. Keduanya resmi mengakhiri masa tugasnya setelah rapat ditutup. Seperti dalam keterangannya di Jakarta, Kamis 30 Januari 2025.

Sebagai penggantinya, RUPSLB menyetujui pengangkatan Nik Rizal Kamil Nik Ibrahim Kamil sebagai Komisaris, serta Willem Lucas Timmermans sebagai Komisaris Independen. Sementara itu, Vivek Sood, yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris, ditunjuk sebagai Presiden Komisaris. Masa jabatan mereka berlaku hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2026.

Dengan keputusan ini, susunan Dewan Komisaris Link Net terbaru adalah:

Dewan Komisaris:

  • Presiden Komisaris: Vivek Sood
  • Komisaris: Nik Rizal Kamil Nik Ibrahim Kamil
  • Komisaris: Thomas Hundt
  • Komisaris: Dian Siswarini
  • Komisaris Independen: Alexander S. Rusli
  • Komisaris Independen: Willem Lucas Timmermans

Selain perubahan di jajaran komisaris, RUPSLB juga menerima dan mengesahkan pengunduran diri Edward Sanusi dari jabatannya sebagai Direktur, yang efektif berlaku sejak 30 Desember 2024.

Sebagai bagian dari restrukturisasi, RUPSLB menunjuk Kanishka Gayan Wickrama sebagai Presiden Direktur, menggantikan perannya sebelumnya sebagai Direktur. Masa jabatan barunya berlaku hingga RUPST 2025.

Dengan demikian, susunan Direksi Link Net kini sebagai berikut:

Direksi:

  • Presiden Direktur: Kanishka Gayan Wickrama
  • Direktur: Yosafat Marhasak Hutagalung

Pembiayaan Rantai Pasokan

Diberitakan sebelumnya, LINK telah mendapatkan fasilitas pinjaman senilai Rp1,2 triliun. Pinjaman ini terdiri dari perjanjian kredit sebesar Rp1,1 triliun dan perjanjian layanan pembayaran pembiayaan rantai pasokan senilai Rp100 miliar.

Dalam perjanjian kredit, terdapat fasilitas term loan senilai Rp1 triliun dengan jangka waktu lima tahun serta fasilitas pembiayaan faktur impor (import invoice financing) senilai Rp100 miliar dengan durasi satu tahun.

Sementara itu, perjanjian layanan pembayaran pembiayaan rantai pasok berupa supplier financing senilai Rp100 miliar memiliki masa berlaku satu tahun.

Fasilitas pinjaman ini diberikan oleh Bank UOB Indonesia.

“Penandatanganan transaksi antara perseroan dan Bank UOB Indonesia telah dilakukan pada 18 Desember 2024,” ungkap Rininta Agustina Widya Pratika, Corporate Secretary Link Net dalam keterbukaan informasi, Sabtu, 21 Desember 2024.

Rininta juga memastikan bahwa transaksi tersebut tidak berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha perusahaan. “Pinjaman ini bertujuan untuk mendukung pembiayaan kebutuhan umum perseroan,” jelasnya.

Kolaborasi LINK dan Weave 

LINK resmi menggandeng PT Integrasi Jaringan Ekosistem (WEAVE) untuk menjalin kerja sama strategis dalam pengembangan solusi Information, Communication & Technology (ICT) di seluruh wilayah Indonesia.

Berdasarkan kesepakatan, Link Net akan menyediakan infrastruktur jaringan berbasis teknologi GPON yang meliputi backbone, feeder, last mile network, perangkat aktif seperti OLT, serta perangkat pasif seperti ODC, FDT, FAT, dan CPE.

Sementara itu, WEAVE akan memanfaatkan infrastruktur tersebut untuk menyediakan layanan internet kepada pelanggan, termasuk melakukan penjualan, pemasangan, dan pemeliharaan perangkat.

Hal tersebut diharapkan dapat mempercepat penetrasi layanan internet berkualitas tinggi di wilayah-wilayah strategis tanah air.

Pembagian Tugas

PT Link Net Tbk Bertanggung jawab atas penyediaan, pengelolaan, dan pemeliharaan infrastruktur jaringan, termasuk memberikan dukungan teknis sebagai second-layer support.

Sementara, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (WEAVE) bertanggung jawab atas penyediaan access layanan internet, bandwidth internet, melakukan pemasaran dan pemeliharaan pelanggan, brand ownership, serta memberikan dukungan teknis langsung kepada pelanggan sebagai first-layer support.

Chief Commercial Officer Link Net Johannes, mengatakan kerja sama ini merupakan tonggak penting bagi Link Net dalam mendorong pengembangan infrastruktur digital yang lebih inklusif di Indonesia.

“Dengan menggandeng WEAVE, kami optimistis dapat memberikan solusi ICT yang tangguh dan menghadirkan pengalaman digital terbaik bagi masyarakat,” kata dia dalam keterangan resmi dikutip, Sabtu, 30 November 2024.

Lebih lanjut, Johannes memandang kolaborasi ini mencerminkan komitmen kami untuk memperluas cakupan layanan hingga ke seluruh pelosok negeri.

Sementara itu Hermansjah Haryono, President Director WEAVE, menambahkan, pihaknya sangat antusias untuk bekerja sama dengan Link Net dalam inisiatif strategis ini.

Kerja sama ini, kata dia, adalah wujud nyata dari upaya WEAVE  untuk mempercepat penetrasi layanan internet berkualitas tinggi di Indonesia, sekaligus mendukung agenda transformasi digital nasional.

“Kami percaya bahwa sinergi ini akan memberikan manfaat besar tidak hanya bagi pelanggan kami tetapi juga bagi ekosistem digital yang lebih luas,” pungkasnya.(*)