Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Pasar Eropa Diprediksi Menguat, Investor Menanti Kebijakan ECB

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 30 January 2025 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Pasar Eropa Diprediksi Menguat, Investor Menanti Kebijakan ECB

KABARBURSA.COM - Pasar saham Eropa diperkirakan akan dibuka lebih tinggi pada Kamis 30 Januari 2025 seiring dengan meningkatnya antisipasi investor terhadap laporan keuangan utama, data ekonomi terbaru, serta keputusan kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa (ECB).

Indeks utama Eropa menunjukkan tren optimis menjelang pembukaan perdagangan. FTSE 100 Inggris diprediksi turun tipis 2 poin ke level 8.555, sementara DAX Jerman naik 24 poin ke 21.649, CAC 40 Prancis menguat 25 poin ke 7.892, dan FTSE MIB Italia melonjak 72 poin ke 36.627, menurut data dari IG Group. Seperti dikutip cnbc di Jakarta, Kamis 30 Januari 2025.

ECB diperkirakan akan memulai tahun 2025 dengan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan pertamanya tahun ini. Jika keputusan ini diambil, maka suku bunga fasilitas simpanan semalam akan turun menjadi 2,75 persen, menandai pemotongan kelima sejak bank sentral mulai melonggarkan kebijakan moneter pada Juni 2024.

Namun, meskipun inflasi zona euro menunjukkan kenaikan dalam beberapa bulan terakhir, tekanan ekonomi masih terlihat di berbagai sektor. Aktivitas di industri manufaktur dan jasa tetap lesu, sementara kepercayaan konsumen berada di bawah rata-rata historisnya, sebagaimana diungkap dalam laporan terbaru Komisi Eropa.

Di tengah ketidakpastian ini, para pelaku pasar akan mencermati sejumlah indikator ekonomi penting, termasuk data pertumbuhan ekonomi Prancis, Jerman, dan zona euro, serta laporan terbaru terkait tingkat pengangguran, sentimen ekonomi, dan kepercayaan konsumen di kawasan tersebut.

Sementara itu, beberapa raksasa korporasi dijadwalkan merilis laporan keuangan mereka pada hari ini. Di antaranya Nokia, ABB, Roche, Deutsche Bank, H&M, Shell, BT Group, serta Sage Group.

Catatan Kinerja Impresif

Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, 29 Januari 2025, pasar ekuitas Eropa mencetak rekor tertinggi setelah lonjakan signifikan di sektor teknologi, dipimpin oleh perusahaan ASML yang bergerak di bidang pembuatan peralatan chip.

Indeks STOXX 600 yang mencakup saham-saham Eropa, ditutup naik 0,5 perseb atau 2,66 poin ke level 534,26, mencatatkan lonjakan terbesar dalam lebih dari seminggu. Sektor teknologi menjadi pendorong utama dengan kenaikan 2,5 persen, yang merupakan kenaikan harian tertinggi dalam tiga minggu.

ASML, yang berbasis di Belanda, mencatatkan kinerja impresif setelah melaporkan pemesanan kuartal keempat yang melampaui ekspektasi dengan angka 7,09 miliar euro (sekitar USD 7,39 miliar), lonjakan sebesar 5,6 persen.

Laba yang dilaporkan perusahaan ini turut meyakinkan investor bahwa prospek chip AI (kecerdasan buatan) masih sangat kuat, meskipun terjadi aksi jual pada awal minggu ini akibat peluncuran model DeepSeek dari China yang lebih efisien dalam penggunaan daya komputasi. ASML menjadi sorotan di tengah reli saham semikonduktor lainnya seperti STMicroelectronics, BE Semiconductor, dan ASM International, yang juga naik antara 0,8 persen hingga 3,1 persen.

Di luar sektor semikonduktor, saham lain yang terhubung dengan AI, seperti Schneider Electric dan Siemens Energy, kembali menguat setelah mengalami penurunan pada awal minggu, naik masing-masing 4,7 persen dan 4,9 persen.

Fokus pasar pun bergeser kepada keputusan kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan pada hari Rabu, dengan ekspektasi bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga untuk sementara waktu.

Investor akan memperhatikan secara seksama komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell mengenai prospek suku bunga di tahun 2025. Sementara itu, perhatian juga tertuju pada Bank Sentral Eropa (ECB) yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Kamis, menambahkan dinamika pergerakan pasar dengan adanya peran politik yang semakin kompleks.

Ketidakpastian Politik Global

Analis J.P. Morgan, Neil Hutchison, juga mencatat pentingnya konferensi pers Presiden ECB Christine Lagarde yang akan menjadi ajang penting di tengah ketidakpastian politik global.

Di bursa saham Jerman, DAX mencatat rekor baru dengan kenaikan 0,97 persen atau 206,95 poin, menjadi 21.637,53, didorong oleh lonjakan saham Deutsche Telekom yang naik 4,5 persen. Selain itu, perusahaan truk Swedia Volvo mengalami lonjakan 7,7 persen setelah melaporkan pesanan solid untuk kuartal keempat, turut memberikan dorongan positif pada pasar.

Namun, tidak semua saham mencatatkan kinerja positif. LVMH, raksasa barang mewah Prancis, turun 4,9 persen setelah laporan penjualannya untuk kuartal ini gagal memenuhi ekspektasi investor, terutama di tengah kinerja positif dari pesaingnya. Saham Kering dan Christian Dior juga merosot sekitar 5 persen. Sementara itu, bursa saham Prancis, CAC 40, menjadi satu-satunya yang tertekan, turun 0,32 persen atau 24,89 poin menjadi 7.872,48.

Di pasar Inggris, indeks FTSE 100 mencatatkan kenaikan tipis 0,28 persen atau 23,94 poin menjadi 8.557,81, dengan kenaikan moderat di berbagai sektor.

Tantangan bagi perusahaan Swedia SEB juga terasa, karena sahamnya anjlok 4,2 persen setelah hasil kuartalannya yang hampir gagal memenuhi ekspektasi pasar, bersamaan dengan pengumuman dividen yang lebih rendah dari perkiraan.

Secara keseluruhan, meski sejumlah saham unggulan mencatatkan kinerja gemilang, pasar ekuitas Eropa menunjukkan adanya ketegangan dalam menghadapi keputusan-keputusan besar terkait kebijakan moneter dan dinamika ekonomi yang terus berkembang.(*)