Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Axiata dan Sinar Mas Tandatangani MoU, Apa Isinya?

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 29 January 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Axiata dan Sinar Mas Tandatangani MoU, Apa Isinya?

KABARBURSA.COM - Pada 29 Januari 2025, Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Malaysia, Dato' Seri Anwar Ibrahim, menyaksikan penandatanganan dua Nota Kesepahaman (MoU) antara Axiata Group Berhad dan Sinar Mas terkait rencana merger tiga perusahaan telekomunikasi besar di Indonesia—PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telcom (SmartTel).

Penandatanganan MoU ini juga dihadiri oleh para eksekutif dari kedua perusahaan dan sejumlah pemangku kepentingan di bidang teknologi dan telekomunikasi.

Kerja sama ini bukan hanya mencakup aspek merger perusahaan tetapi juga mencerminkan komitmen kedua belah pihak untuk mempercepat transformasi digital di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia. Penandatanganan MoU pertama bertujuan untuk memperdalam sinergi antara Axiata dan Sinar Mas melalui ekosistem telekomunikasi yang mereka miliki.

Salah satu area utama dari kerja sama ini adalah implementasi jaringan 5G yang diyakini dapat menjadi pendorong bagi layanan bisnis, infrastruktur digital, serta inovasi teknologi finansial (fintech).

Group CEO Axiata Vivek Sood, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan transformasi digital berikutnya di Asia Tenggara. Menurutnya, keberhasilan inisiatif ini akan sangat bergantung pada dukungan dari pemerintah kedua negara, yang sudah memfasilitasi kebijakan yang mendukung konektivitas dan inklusivitas.

Axiata dan Sinar Mas akan mengeksplorasi pasar di kawasan ini untuk menggali peluang dan menentukan model operasi yang efisien, serta mengembangkan solusi yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui akses teknologi yang lebih baik.

MoU kedua berkaitan dengan merger EXCL, FREN, dan SmartTel untuk membentuk sebuah entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) yang diproyeksikan akan menciptakan nilai gabungan perusahaan lebih dari Rp104 triliun dengan estimasi pendapatan proforma sekitar Rp45,4 triliun. Kerja sama ini akan memperkokoh posisi XLSmart di pasar Indonesia, dengan fokus pada pemanfaatan sinergi yang tercipta dari penggabungan ketiga perusahaan tersebut.

Walaupun demikian, proses merger ini masih memerlukan persetujuan dari pemerintah sebagai regulator serta pemegang saham, dan diharapkan akan selesai pada paruh pertama 2025. Penggabungan ini menunjukkan upaya kedua perusahaan untuk meningkatkan kapabilitas mereka di pasar Indonesia yang sangat kompetitif, serta memberikan kontribusi signifikan pada ekonomi digital yang berkembang pesat di kawasan ini.

Langkah ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi dan teknologi di Asia Tenggara. Dengan komitmen yang kuat terhadap peningkatan konektivitas digital, kedua perusahaan optimistis bahwa mereka dapat mencapai tujuan bersama untuk mendorong inklusi digital yang lebih besar dan mempercepat inovasi yang akan berdampak positif bagi masyarakat dan sektor bisnis di kawasan tersebut.

Merger XL Axiata dan Smartfren 

Terkait merger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dinilai membawa sejumlah dampak positif.

Pengamat pasar modal Wahyu Laksono menilai peningkatan kualitas layanan bagi pelanggan tentu menjadi hal pertama usah aksi merger itu terjadi.

“Peningkatan kualitas layanan yang diterima pelanggan karena XLSmart bakal memiliki site yang lebih banyak,” ujarnya kepada Kabarbursa.com, Sabtu, 14 Desember 2024.

"Selain itu, coverage yang lebih luas, serta kapasitas yang besar berkat spektrum yang digunakan jauh lebih tinggi,” imbuhnya.

Wahyu memandang secara komersial, pelanggan XL, Smartfren, dan Smartfren akan diberi paket yang lebih inovatif dengan pilihan yang lebih luas.

Sementara untuk bisnis B2B, dilanjutkan dia, portofolio yang lebih kaya akan bisa melayani market dengan lebih baik, mulai dari small medium enterprise (SME) hingga large enterprise.

“Pasca-merger, ketiga produk tersebut masih beroperasi dengan pasarnya masing-masing,” ungkap dia.

Adapun kesepakatan definitif dalam merger ini mencapai lebih dari Rp104 triliun. Menurut Wahyu, nilai ini merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah industri telekomunikasi Indonesia.

Dia menuturkan, valuasi tersebut mencerminkan optimisme pasar terhadap potensi pertumbuhan XLSmart di masa depan. “Potensi saham bagi emiten merger tersebut juga menarik untuk jangka panjang,” tutur dia.

Wahyu menilai telekomunikasi termasuk sektor yang sangat potensial jangka panjang. Apalagi, lanjutnya, teknologi informasi dan komunikasi serta digital makin meluas dan menguat.

Sebelumnya diberitakan, XL Axiata, Smartfren, dan Smart Telcom telah mengumumkan tercapainya kesepakatan definitif untuk melakukan merger dengan nilai gabungan pra-sinergi yang mencapai lebih dari Rp104 triliun. Penggabungan ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart), yang diharapkan menjadi kekuatan baru dalam industri telekomunikasi di Indonesia.

Merger ini mengintegrasikan dua entitas yang saling melengkapi untuk melayani pasar telekomunikasi Indonesia dengan lebih baik. XLSmart akan memiliki skala operasi yang lebih besar, kekuatan finansial yang solid, serta keahlian teknis yang mumpuni.

Hal ini memungkinkan investasi yang lebih signifikan dalam infrastruktur digital, perluasan jangkauan layanan, dan pengembangan inovasi baru untuk pelanggan. Selain itu, merger ini juga bertujuan menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif.(*)