Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Gurihnya Cuan Sektor Perunggasan, Intip Peluang CPIN dan JPFA

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 29 January 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Gurihnya Cuan Sektor Perunggasan, Intip Peluang CPIN dan JPFA

KABARBURSA.COM - Sektor perunggasan masih menawarkan peluang investasi menarik di tahun 2025. Meski harga ayam pedaging (broiler) dan anak ayam usia sehari (day old chicks/DOC) sempat mengalami kontraksi, prospek saham-saham unggulan di industri ini tetap menjanjikan.

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menjadi dua saham utama yang mendapat rekomendasi beli dari analis, didorong oleh potensi pemulihan daya beli dan dampak program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai berjalan.

Pada Desember 2024, harga pasar DOC di Jawa Barat turun 17,1 persen secara bulanan menjadi Rp5.724 per ekor, menandai penurunan bulanan keempat sepanjang tahun. Sementara itu, harga ayam pedaging mengalami koreksi tipis 1,6 persen menjadi Rp19.862 per kilogram.

Pergerakan harga bahan baku utama seperti jagung dan bungkil kedelai (soybean meal/SBM) relatif stabil. Harga jagung domestik tercatat Rp6.107 per kilogram, turun 0,1 peraen. Sedangkan harga SBM turun 0,7 persen menjadi USD290 per ton.

Namun, secara kuartalan dan tahunan, harga DOC dan ayam pedaging menunjukkan tren pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan harga bahan baku. Rata-rata harga DOC pada kuartal IV-2024 naik 13,6 persen secara kuartalan dan 64,1 persen secara tahunan menjadi Rp6.144 per ekor.

Harga ayam pedaging pun meningkat 10 petsen secara kuartalan dan 10,4 persen secara tahunan menjadi Rp20.174 per kilogram.

Sebagai perbandingan, harga jagung hanya naik 5,9 persen secara kuartalan dan turun 13,8 persen secara tahunan menjadi Rp6.074 per kilogram. Harga SBM juga mengalami penurunan signifikan sebesar 10,1 persen secara kuartalan dan 28,8 persen secara tahunan menjadi USD300 per ton.

Mirae Asset Sekuritas tetap optimistis terhadap industri perunggasan dan mempertahankan peringkat overweight untuk sektor ini. Pemulihan daya beli masyarakat serta implementasi program MBG yang diharapkan meningkatkan konsumsi protein hewani menjadi faktor utama yang mendorong prospek positif.

Rekomendasi beli diberikan kepada saham CPIN dan JPFA dengan target harga masing-masing Rp6.250 dan Rp2.400. Dengan harga saat ini, CPIN memiliki potensi keuntungan sekitar 31,5 persen, sedangkan JPFA berpotensi memberikan return sebesar 18,8 persen.

Meski begitu, investor tetap perlu mencermati risiko, seperti harga DOC dan ayam pedaging yang berpotensi lebih rendah dari ekspektasi, pemulihan daya beli yang lebih lambat, kenaikan biaya produksi, serta dampak program MBG yang mungkin lebih kecil dari perkiraan.

Dengan prospek cerah dan dukungan dari kebijakan pemerintah, industri perunggasan tetap menjadi sektor menarik bagi investor yang mencari peluang pertumbuhan di pasar saham Indonesia.

Berharap pada Makan Bergizi Gratis

Pemerintahan telah meluncurkan program makan siang bergizi gratis dengan anggaran sebesar Rp71 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Program ini menjadi salah satu prioritas utama pemerintah dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi kelompok yang membutuhkan akses makanan bergizi.

Analis dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo, menilai kebijakan ini berpotensi meningkatkan harga Day Old Chick (DOC) dan ayam hidup (livebird). Kenaikan permintaan akibat program tersebut diperkirakan akan mendorong stabilisasi harga, memberikan keuntungan bagi peternak serta emiten di sektor perunggasan. Selain itu, program ini juga berpotensi menciptakan rantai pasok yang lebih sehat dengan permintaan yang seimbang terhadap pasokan.

Sementara itu, analis dari BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dan Wilastita Muthia Sofi, menilai program makan siang gratis dapat mendukung kinerja emiten unggas seiring dengan penurunan harga pakan ternak, seperti jagung dan soybean meal (SBM).

Pada kuartal III 2024, harga jagung lokal turun menjadi Rp4.867 per kilogram dari Rp5.789 per kilogram pada tahun sebelumnya. Harga tepung kedelai juga mengalami penurunan dari USD420 per ton menjadi USD334 per ton.

Di sisi lain, harga ayam dan DOC masing-masing tercatat turun sebesar 10 oersen dan 23 persen. Penurunan harga bahan baku ini mendukung efisiensi biaya produksi, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap peningkatan laba bersih emiten sektor perunggasan.

Dengan potensi kenaikan permintaan dan efisiensi biaya produksi, program makan siang gratis diharapkan memberikan dampak positif terhadap industri unggas di Indonesia. Namun, efektivitasnya dalam jangka panjang masih bergantung pada stabilitas harga serta keberlanjutan program tersebut dalam RAPBN tahun-tahun mendatang.

Jelas sekali ada banyak emiten yang tersulut oleh program Makan Bergizi Gratis ini. Yang utama terlihat adalah dari sektor perunggasan. Beberapa sahan, seperti CPIN dan JPFA, terus bergerak ke arah yang positif. (*)