Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

INET Atur Strategi Usai Masuk Indeks Kompas100 BEI

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 29 January 2025 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
INET Atur Strategi Usai Masuk Indeks Kompas100 BEI

KABARBURSA.COM - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) berhasil masuk ke dalam jajaran indeks kompas100 Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan pun menyatakan telah memiliki strategi usai masuk indeks ini.

Perlu diketahui, INET merupakan emiten pendatang baru dari sektor infrastruktur teknologi dan telekomunikasi dengan bobot 0,01 persen kepada indeks.

Sementara emiten penghuni lama di  sektor infrastruktur teknologi dan telekomunikasi lainnya diisi oleh EMTK, EXCL, ISAT, TLKM, TOWR hingga WIFI.

Dalam keterangan resmi, manajemen INET menyampaikan jika Perseroan memiliki strategi yaitu memperkuat positioning sebagai penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi yang terkemuka dengan memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh mitra yang menggunakan jasa Perseroan.

"Dalam jangka panjang, strategi tersebut diharapkan dapat terus mempertahankan eksistensi Perseroan dan juga terus meningkatkan kinerja keuangan Perseroan," tulis manajemen INET di Jakarta, dikutip Rabu, 29 Januari 2025.

Strategi lain yang akan dijalankan Perseroan dalam meraih pangsa pasar yang lebih luas, lanjut manajemen, yaitu menambah point of presence (POP) karena hal ini sangat efektif di mana Perseroan akan menjadi solusi bagi para mitra yang membutuhkan koneksi internet berbasis fixed broadband di seluruh pelosok negeri.

"Dengan meningkatkan skala ekonomi seperti itu, Perseroan akan mendapatkan citra yang positif dan semakin menambah kepercayaan dari para mitra yang menggunakan jasa Perseroan,"  tulis manajemen.

Adapun secara fundamental, pada kuartal ketiga tahun 2024 INET mencatatkan kenaikan pendapatan bersih sebesar 18 persen, mencapai Rp23,28 miliar dan laba bersih melonjak 37 persen untuk periode ini.

Dari sisi neraca, total aset INET Rp 231,5 miliar pada akhir kuartal ketiga 2024, naik dibanding akhir tahun 2023 sebesar Rp223.91. Sedangkan, ekuitas perusahaan juga meningkat dari Rp 214,5 miliar menjadi Rp 216,6 miliar, mencerminkan fundamental keuangan yang kuat dan stabil.

Direktur Utama INET Muhammad Arief dalam paparan kinerja pada 16 Desember 2024 menyampaikan sikap optimisme terkait  target pendapatan untuk Q4 2024 adalah sebesar Rp35,02 miliar dan untuk target laba bersih sebesar Rp2,5 miliar.

Sementara proyeksi pendapatan untuk tahun depan adalah sebesar Rp42,02 miliar, hal ini didukung oleh meningkatnya jumlah pelanggan Perseroan dan Entitas.

Perseroan tetap optimis dengan keunggulan kompetitif yang dimiliki, termasuk segmentasi pasar yang berbeda, seperti urban area dengan kebutuhan bandwidth tinggi, solusi korporasi, atau layanan berbasis teknologi 5G.

"Selain itu, Perseroan juga melihat peluang kolaborasi dengan penyedia layanan satelit untuk melengkapi jaringan yang sudah ada," ujar Arif saat itu.

Sebagaimana diketahui, Kompas100 merupakan suatu indeks saham dari 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Indeks Kompas100 secara resmi diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia  pada 10 Agustus 2007 silam. Saham-saham yang masuk ke dalam indeks Kompas100 ini  memiliki likuiditas yang tinggi.

Selain itu, saham-saham di dalam indeks ini juga memiliki nilai kapitalisasi pasar yang besar, juga merupakan saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik.

Perluas Jaringan Serat Optik 

Sebelumnya diberitakan, INET melalui anak usahanya PT Pusat Fiber Indonesia (PFI), berencana memperluas jaringan serat optik sepanjang 430 kilometer di lokasi-lokasi strategis seputar Jabodetabek.

Direktur Utama INET Muhammad Arif, mengungkapkan bahwa perusahaan akan menambah jaringan serat optik sepanjang 430 km pada tahun 2025. Fokus utama adalah memenuhi kebutuhan ratusan klien baru yang berasal dari berbagai sektor, mulai dari penyedia layanan internet (ISP) hingga pusat data (data center).

“Melalui berbagai infrastruktur yang telah kami miliki, kami yakin dapat memperkuat ekosistem digital yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat,” kata Arif dalam pernyataan resminya di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024.

Arif menegaskan bahwa perusahaan akan terus berperan aktif dalam merespons lonjakan permintaan akan konektivitas internet, dengan memperluas jangkauan pasar serta meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan.

“Jika dua dekade lalu kebutuhan pokok rumah tangga yang harus dibayar setiap bulan meliputi air, listrik, dan telepon, kini internet atau konektivitas telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Tanpa itu, rasanya sulit untuk beraktivitas," lanjut dia.

Dengan tambahan jaringan serat optik ini, Arif menyatakan keyakinannya dalam menghadapi tahun 2025. Perseroan siap melanjutkan ekspansi yang menjadi prioritas, yang diyakini akan mempercepat perkembangan dan kemajuan perusahaan.

Pengguna internet di Indonesia terus mengalami lonjakan signifikan dalam sepuluh tahun terakhir. Jumlah pengguna internet Indonesia tercatat melonjak tiga kali lipat, dari 70,5 juta pada 2013 menjadi 213 juta pengguna pada akhir 2023.(*)