Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Budi Arie Blak-Blakan Bandingkan Koperasi RI dan Luar Negeri!

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 28 January 2025 | Penulis: Ayyubi Kholid | Editor: Redaksi
Budi Arie Blak-Blakan Bandingkan Koperasi RI dan Luar Negeri!

KABARBURSA.COM - Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi blak-blakan soal kondisi koperasi di Indonesia yang menurutnya jauh tertinggal dibanding negara-negara lain. Dia tak segan menyebut koperasi di luar negeri sebagai contoh nyata bagaimana sistem ini bisa menjadi tulang punggung ekonomi.

“Di Belanda ada Rabobank, salah satu bank terbesar. Itu koperasi. Di Prancis ada Crédit Agricole, juga koperasi. Nippon Life, asuransi terbesar di Jepang, koperasi juga. Bahkan klub sepak bola Barcelona, koperasi,” ujar Budi Arie katanya dalam acara bertajuk 3 Bulan Pertama Prabowo-Gibran Memimpin Indonesia, Selasa 28 Januari 2025.

Budi Arie mendorong masyarakat untuk belajar dari kesuksesan koperasi di luar negeri. Menurutnya, di Indonesia koperasi masih sering dipandang sebagai tempat berutang atau usaha kecil, sementara di luar negeri koperasi telah menjadi motor penggerak ekonomi besar.

“Kalau di kita, koperasi sering dikira cuma tempat ngutang atau usaha kecil-kecilan. Padahal, di luar negeri koperasi itu penggerak ekonomi besar. Kenapa kita nggak bisa?” tanyanya.

Ia menilai bahwa ironi ini terjadi karena koperasi di Indonesia belum ditangani secara serius. Padalah menurutnya jelas-jelas koperasi adalah satu-satunya bentuk organisasi ekonomi yang tercantum dalam UUD 1945. “Koperasi itu amanat konstitusi, jadi kalau kita tidak bisa membesarkan kooperasi ini berarti kita tidak menjalankan konstitusisi secara baik dan benar,’ tambah dia.

Ia pun percaya diri bahwa koperasi di Indonesia bisa bangkit, asalkan ada keseriusan dalam penataan dan pengelolaannya. 

“Ini bukan soal kuno atau tidak. Kalau di Belanda koperasi bisa jadi bank besar, masa kita nggak bisa bikin koperasi jadi alat ekonomi modern?,” terangnya.

Pemutus Rantai Pinjol

Di samping itu, dia juga menyoroti peran strategis koperasi dalam membantu masyarakat, terutama pekerja dan buruh, menghindari jeratan pinjaman online (pinjol) dengan bunga tinggi. Ia menilai koperasi memiliki potensi besar untuk menjadi solusi alternatif dalam pemenuhan kebutuhan keuangan masyarakat bawah.

“Tapi kita optimis bahwa koperasi itu ada di hatinya rakyat. Apalagi di kalangan pekerja dan buruh. Koperasi itu udah kayak malaikat,” ujar Budi katanya dalam acara bertajuk 3 Bulan Pertama Prabowo-Gibran Memimpin Indonesia, Selasa 28 Januari 2025.

Menurutnya, koperasi telah menjadi tempat andalan bagi para buruh untuk memenuhi kebutuhan mendesak, khususnya di tanggal-tanggal krusial setiap bulannya. 

“Kenapa kayak malaikat? Karena tiap tanggal 15, tiap bulan dipakai buat ngutang. Jadi koperasi buruh, pekerja-pekerja itu. Karena tiap tanggal 15 kita bisa pinjem, nggak ribet gitu,” ungkapnya.

Namun, ia juga menyebut adanya ironi di balik peran koperasi yang sering kali hanya dikonotasikan sebagai tempat berutang. Meski demikian, Budi menegaskan bahwa lebih baik memanfaatkan koperasi daripada harus terjebak pinjaman online dengan bunga yang tidak masuk akal.

“Konotasinya buat ngutang. Tapi saya bilang begini, nggak apa-apa. Daripada kalian pinjol bunganya nggak kadu karuan. Lebih baik kalian pinjem ke koperasi,” tegas Budi.

Peran Strategis Koperasi

Budi juga memaparkan tiga fungsi utama koperasi dalam rantai ekonomi masyarakat, yaitu sebagai akselerator, agregator, dan konsolidator. Ketiga fungsi ini, menurutnya, sangat penting dalam menjaga keseimbangan harga dan mendorong keadilan ekonomi.

Sebagai akselerator, koperasi membantu meningkatkan produktivitas masyarakat, terutama petani dan produsen kecil. Sementara itu, peran sebagai agregator memungkinkan koperasi mengelola hasil produksi agar bisa didistribusikan dengan lebih efisien.

“Yang ketiga dia konsolidator. Nah, konsolidasi ini apa? Supaya disparitas harga nggak terlalu jauh. Kan kasihan sekali petani dibeli wortelnya waktu panen Rp500, sementara kita orang kota konsumsi beli Rp5.000. Terlalu jauh, kan?” jelasnya.

Budi menegaskan bahwa peran konsolidator koperasi adalah untuk memastikan harga keekonomisan yang adil bagi petani sebagai produsen maupun masyarakat kota sebagai konsumen.

“Kalau beli wortelnya Rp500, jualnya Rp5.000, konsumennya orang kota rugi karena beli lebih mahal, petaninya juga rugi karena dibeli murah. Karena itulah peran koperasi, melakukan konsolidasi terhadap semua produk yang dihasilkan oleh masyarakat,” ujarnya.

Dengan peran tersebut, Budi optimis koperasi dapat menjadi solusi nyata untuk mengurangi ketimpangan ekonomi sekaligus memutus ketergantungan masyarakat terhadap pinjol.

“Jadi semangatnya sekarang adalah bagaimana koperasi bisa menjadi alternatif utama masyarakat. Dengan begitu, koperasi dapat lebih dekat di hati rakyat dan menjadi penopang ekonomi yang kokoh,” pungkasnya.(*)