KABARBURSA.COM - PT Elnusa Tbk atau ELSA pada tahun ini menarik untuk ditelisik. Berdasarkan hasil riset analisis Stockbit Sekuritas Hendriko Gani pada Sabtu, 25 Januari 2025, proyeksi pertumbuhan keuntungan inti (core profit) Elnusa (ELSA) menunjukkan optimismenya untuk dua tahun mendatang.
Hendriko memberikan estimasi kenaikan sebesar +23,8 persen pada 2025F, setelah kenaikan +23,4 persen pada 2024F. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh beberapa faktor kunci yang menunjang kinerja perusahaan.
Sektor hulu minyak dan gas (migas) menjadi pendorong utama pendapatan, dengan peningkatan investasi di sektor ini dan tingginya aktivitas eksplorasi yang mendorong pendapatan segmen hulu migas. Hal ini terutama terjadi pada segmen jasa hulu migas dan jasa penunjang migas ELSA yang diproyeksikan tumbuh sebesar +10,3 persen YoY pada 2025F setelah tumbuh sebesar +12,8 persen YoY pada 2024F.
Pendapatan ini berkontribusi signifikan pada kinerja keseluruhan, memberikan ELSA pangsa pasar yang solid meskipun harga minyak global cenderung berfluktuasi.
Selain itu, keuntungan perusahaan juga akan mendapatkan dorongan dari penurunan beban bunga pada 2025F, yang diperkirakan terjadi berkat penurunan suku bunga dan pelunasan utang sukuk. Mengingat stabilitas harga minyak dan regulasi yang lebih mendukung industri migas, ELSA dapat mengandalkan sektor hulu migas untuk mempertahankan momentum pertumbuhannya.
Dalam distribusi BBM, pemulihan segmen otomotif dan ekspansi organik yang berlangsung bersamaan dengan peningkatan volume distribusi pada segmen industrial marine, diperkirakan akan kembali menggerakkan pertumbuhan pendapatan ELSA di sektor distribusi dan logistik energi. Proyeksi pendapatan segmen distribusi dan logistik energi ELSA pada 2025F menunjukkan angka kenaikan yang signifikan sebesar +22 persen YoY, setelah mengalami penurunan pada tahun sebelumnya.
Kemampuan ELSA untuk mempertahankan tingkat dividend yield yang stabil sekitar 8-9 persen dalam beberapa tahun mendatang memberikan daya tarik tersendiri bagi investor. Keberhasilan ini dimungkinkan oleh kebutuhan kapitalisasi belanja (capex) yang relatif kecil dan kekuatan neraca keuangan (balance sheet) yang terus menguat.
Dibandingkan dengan perusahaan lain di sektor migas, ELSA memiliki posisi yang menguntungkan untuk terus membayar dividen dengan payout ratio sekitar 40 persen, seiring dengan arus kas bebas yang tinggi. Bahkan jika dibandingkan dengan tahun 2023, dividen payout ratio ELSA tercatat konsisten meningkat dari hanya 25 persen pada 2019 hingga mencapai 40-50 persen dalam tiga tahun terakhir.
Jika melihat harga saham ELSA pada 17 Januari 2025 di level Rp446 per lembar saham, proyeksi dividend yield pada tahun buku 2024F dan 2025F bisa mencapai 8,2 persen dan 9,1 persen, sebuah angka yang cukup menarik bagi investor jangka panjang.
Dalam aspek valuasi, ELSA kini diperdagangkan dengan valuasi yang relatif rendah, yakni 4,4x P/E untuk 2025F. Dibandingkan dengan valuasi wajar 5x P/E, potensi kenaikan saham ELSA masih terbuka lebar dengan upside hingga +14 persen.
Meskipun estimasi valuasi historis mungkin terangkat pada periode commodity supercycle, analisis ini memperhitungkan faktor eksternal yang mempengaruhi bisnis energi fosil yang semakin berkurang relevansinya. Oleh karena itu, valuasi ELSA pada saat ini memberikan celah bagi investor untuk mendapatkan potensi keuntungan signifikan dengan risiko terbatas.
Salah satu katalis positif untuk ELSA adalah kemungkinan konsolidasi atau merger dengan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), yang direncanakan dapat terealisasi pada pertengahan 2024. Jika transaksi ini terlaksana, merger dengan PDSI dapat memperkuat fundamental ELSA, dengan proyeksi penambahan laba bersih sebesar +61,7 persen. Namun, sebelum merger terjadi, keputusan dari induk usaha ELSA, PT Pertamina Hulu Energi, masih dibutuhkan, meskipun demikian potensi sinergi ini patut dinantikan oleh para investor.
Meskipun demikian, ada risiko yang perlu diwaspadai, seperti kemungkinan terhambatnya investasi dan kegiatan hulu migas di Indonesia yang dapat memperlambat pertumbuhan pendapatan dan margin untuk segmen hulu migas ELSA. Selain itu, pemulihan sektor otomotif yang lebih lambat dari perkiraan dapat memperlambat pertumbuhan pendapatan yang sudah diproyeksikan.
Meskipun risiko-risiko ini perlu diperhatikan, outlook yang positif bagi ELSA tetap didukung oleh struktur finansial yang solid dan proyeksi pertumbuhan yang menarik untuk dua tahun mendatang.
PT Elnusa Tbk (ELSA) adalah anak perusahaan milik PT Pertamina yang bergerak di bidang jasa layanan migas dari hulu ke hilir. Perusahaan ini memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung industri migas Indonesia melalui layanan yang mencakup berbagai sektor, baik yang berhubungan dengan eksplorasi maupun distribusi energi.
Di sektor hulu migas, ELSA menyediakan berbagai jasa yang terintegrasi dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas, termasuk perawatan sumur. Jasa ini sangat krusial dalam mendukung kelancaran operasi di lapangan minyak dan gas, mulai dari awal pengeboran hingga pemeliharaan sumur yang sudah berproduksi.
Di sisi lain, ELSA juga memiliki segmen jasa penunjang migas yang memberi berbagai dukungan teknis dan operasional pada sektor hulu. Layanan ini meliputi manajemen dan pengelolaan data, pengoperasian kapal penunjang untuk kegiatan lepas pantai (offshore service vessels/OSV), serta jasa fabrikasi dan konstruksi, yang sangat penting dalam memastikan kelancaran setiap tahapan kegiatan eksplorasi migas.
Sementara itu, di sektor hilir, ELSA menjalankan berbagai kegiatan yang berfokus pada distribusi dan logistik energi, yang mencakup penyimpanan, perdagangan, serta pendistribusian produk migas di Indonesia. Layanan ini juga meliputi pemasaran produk migas yang menjadi bagian vital dalam menjaga pasokan energi baik untuk kebutuhan domestik maupun sektor industri lainnya.
Dengan keahlian yang terintegrasi dari hulu ke hilir, ELSA tidak hanya mendukung sektor migas, tetapi juga berkontribusi signifikan dalam menjaga stabilitas pasokan energi di tanah air. Perusahaan ini diharapkan dapat terus berkembang, memperkuat posisinya dalam industri yang sangat kompetitif ini, dan berinovasi untuk menghadapi tantangan di masa depan.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.