Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Efek Pidato Trump ke Penguatan IHSG Pekan ini

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 25 January 2025 | Penulis: Desty Luthfiani | Editor: Redaksi
Efek Pidato Trump ke Penguatan IHSG Pekan ini

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi tadi, Jumat, 24 Januari 2025 dibuka menguat di angka 7.257.

Bebarengan dengan efek pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang disampaikan melalui video dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada Kamis kemarin. Trump menuntut negara lain menurunkan suku bunga dan harga minyak.

Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menyatakan bahwa rencana penurunan suku bunga acuan oleh The Fed berpotensi mendorong likuiditas global di pasar keuangan. “Ketika The Fed menurunkan suku bunga, langkah ini biasanya diikuti oleh bank sentral negara lain, termasuk Bank Indonesia. Efeknya adalah pengurangan biaya pinjaman (borrowing cost), yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi sektor ekonomi kita,” ujar Nafan di Jakarta, Sabtu 25 Januari 2025.

Sektor-sektor seperti konsumsi rumah tangga, keuangan, barang dan jasa, serta industri diproyeksikan akan merasakan manfaat langsung dari kebijakan ini. Nafan menambahkan bahwa penurunan biaya pinjaman akan mendorong aktivitas ekonomi lebih optimal, sehingga meningkatkan daya beli masyarakat dan produktivitas sektor usaha.

Namun, sentimen positif ini diimbangi dengan kekhawatiran terkait pernyataan Trump yang menyalahkan negara produsen migas atau OPEC dan Arab Saudi atas kenaikan harga minyak dunia. Trump mengklaim bahwa OPEC, dengan dukungan Arab Saudi, bertanggung jawab atas ketidakstabilan harga minyak akibat pembatasan produksi. Ia juga mengaitkan kenaikan harga minyak dengan konflik geopolitik, termasuk perang Rusia-Ukraina yang telah menyebabkan gangguan rantai pasok global.

“Pernyataan Trump mengenai OPEC dapat memicu ketidakpastian pasar minyak, terutama mengingat peran OPEC dalam menjaga stabilitas harga minyak dunia. Kenaikan harga minyak ini dapat membebani negara-negara importir minyak seperti Indonesia, yang bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan energinya,” kata Nafan.

Selain itu, perang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina turut memengaruhi supply chain di Eropa, yang semakin memperumit dinamika harga minyak dunia. Menurut Nafan, kombinasi ketegangan geopolitik dan apa yang disebut sebagai Trump’s temper tantrum effect dapat mengganggu stabilitas pasar keuangan, termasuk di Indonesia.

“Meski IHSG hari ini dibuka di zona hijau, investor tetap harus berhati-hati terhadap dinamika global yang dapat membawa tekanan baru, terutama terkait fluktuasi harga minyak dan risiko geopolitik,” ujar dia Nafan.

Sementara itu, pelaku pasar diharapkan terus memantau kebijakan moneter global dan perkembangan geopolitik untuk memahami dampak jangka panjang terhadap ekonomi domestik.

Dilansir dari Reuters pada Jumat, 24 Januari 2025, Trump mendesak negara-negara menurunkan suku bungan dan menuntut agar OPEC menurunkan harga minyak.

“Saya minta suku bunga turun segera. Begitu juga di seluruh dunia, suku bunga harus turun. Saya juga akan meminta Saudi Arabia dan OPEC menurunkan biaya minyak,” kata Trump lewat video call, dikutip dari Reuters di Jakarta, Jumat 24 Januari 2025.

Menunjukkan Tren Positif

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang periode 20-24 Januari 2025 mayoritas menunjukkan tren positif. Menurut Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, rata-rata nilai transaksi harian mengalami kenaikan sebesar 6,90 persen atau mencapai Rp12,45 triliun dibandingkan pekan sebelumnya yang berada di angka Rp11,64 triliun.

“Rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini mengalami peningkatan sebesar 5,23 persen menjadi 18,43 miliar lembar saham dari 17,51 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya,” kata Kautsar dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 25 Januari 2025.

Kautsar juga menjelaskan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini mencatatkan kenaikan sebesar 0,16 persen, yakni mencapai level 7.166,056 dibandingkan posisi pekan lalu di 7.154,658. Namun, kapitalisasi pasar Bursa justru mengalami sedikit penurunan sebesar 0,08 persen menjadi Rp12.462 triliun dari Rp12.472 triliun pada minggu sebelumnya, ungkapnya.

Kautsar menuturkan, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa pekan ini mengalami perubahan sebesar 9,46 persen menjadi 1,27 juta kali transaksi dari 1,40 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Investor asing per kemarin, kata dia, mencatatkan nilai jual bersih Rp571.49 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp3,61 triliun.(*)