Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

PANI Catat Target Pra-Penjualan 2024 Rp6 Triliun, Capai 100,3 Persen

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 24 January 2025 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
PANI Catat Target Pra-Penjualan 2024 Rp6 Triliun, Capai 100,3 Persen

KABARBURSA.COM - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), yang merupakan salah satu pengembang properti di Jakarta Utara, tepatnya di Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2), berhasil mencapai target pra-penjualan dengan pencapaian Rp6,01 triliun atau 100,3 persen dari target 2024 yang telah direvisi, menjadi Rp6 triliun dari sebelumnya Rp5,5 triliun.

Kontribusi terbesar berasal dari pra-penjualan kaveling komersial sebesar Rp2,9 triliun (48 persen), diikuti oleh pra-penjualan residensial sebesar Rp1,9 triliun (33 persen), dan produk komersial sebesar Rp1,2 triliun (19 persen). Per akhir Desember 2024, pertumbuhan penjualan tercatat sebesar Rp6 triliun, tumbuh sebesar 156 persen dibandingkan tahun lalu yang tercatat Rp2,4 triliun.

Wakil Presiden Direktur PANI, Alexander Halim Kusuma mengatakan, dengan pencapaian solid pada 2024, PANI optimistis optimistis dapat melanjutkan tren pertumbuhan positif ini di tahun-tahun mendatang.

"Fokus kami adalah memperkuat strategi pemasaran dan penjualan, serta mengeksplorasi peluang dan inovasi baru yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pra-penjualan PANI sebagai pengembang terkemuka di industri properti nasional," ujarnya, melalui keterangan tertulis, Jumat, 24 Januari 2025.

Kinerja ini, sambung Alexander Halim, didukung oleh kontribusi penambahan 12 proyek baru yang berhasil diluncurkan. Hal ini membuat PANI menepati janji kepada pemegang saham bahwa target marketing sales Rp6 triliun dapat tercapai dan siklus pertumbuhan yang diharapkan investor masih terjadi.

Tingginya minat konsumen terhadap produk-produk properti yang ditawarkan, baik hunian maupun komersil, mencerminkan kepercayaan pasar yang kuat terhadap kualitas dan nilai tambah produk properti yang diberikan PANI. Kinerja penjualan PANI juga semakin solid berkat akuisisi sejumlah anak perusahaan pengelola bank tanah melalui Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) II pada Desember 2023. Langkah ini diperkuat dengan tambahan bank tanah yang diperoleh melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada Agustus 2024, menjadikan total bank tanah PANI seluas 1.876 hektar sebagai basis strategis untuk mencapai target pra-penjualan tahunan.

Sebagai kontribusi terbesar, pra-penjualan kaveling komersial mengalami peningkatan 247 persen year on year (yoy) dibandingkan dengan tahun 2023 pada periode yang sama. Peningkatan permintaan kaveling komersial ini didorong oleh pengembangan CBD PIK 2 yang berfokus pada pengembangan alternatif pusat bisnis di wilayah utara Jakarta dan NICE sebagai ikon baru di area CBD PIK 2. NICE juga berperan sebagai penggerak sektor Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE), membuka peluang untuk menumbuhkan geliat investasi di sektor ekonomi dan pariwisata. Infrastruktur memainkan peran krusial dalam pengembangan properti di daerah ekonomi dan pariwisata, dengan didukung pembangunan jalan tol dan berbagai fasilitas publik. Investasi di sektor ekonomi, pariwisata, termasuk properti, memiliki multiplier effect yang signifikan terhadap perekonomian negara.

"Kami lebih matang menata target berikutnya, siap meluncurkan produk-produk tematik unggulan kami. Kami berpendapat perlu senantiasa memantau feedback serta membentuk strategi yang tepat untuk mempertahankan kinerja kami di masa mendatang," ungkap Alexander Halim.

Pra-penjualan residensial menunjukkan lonjakan signifikan sebesar 386 persen yoy yang mencerminkan kemajuan proyek dan pemasaran cluster baru di PIK 2. Perkembangan ini menggarisbawahi daya tarik PIK 2 sebagai kawasan hunian yang terintegrasi dengan fasilitas premium. Produk komersial seperti ruko, rukan, SOHO, dan gudang mencatatkan pertumbuhan stabil sebesar 4 persen yoy dibandingkan tahun 2023. Kontribusi utama berasal dari produk unggulan, terutama Rukan Marina Bay, Rukan Lau Pa Sat, Ruko Little Siam, SOHO Riverside Boulevard, SOHO Miami, dan Bizpark PIK 2. Selain itu, PIK 2 semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi MICE dengan pengembangan area Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE), dilengkapi dengan fasilitas seperti area kuliner dan aksesibilitas unggul.

"Saya terus mendukung inovasi-inovasi cemerlang PANI untuk menciptakan pasar yang optimal dan sustainable profitability tanpa mengorbankan kepercayaan konsumen. Kami juga berharap kontribusi PANI dapat mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia, baik dalam skala nasional maupun global. PANI akan terus berkembang untuk mengikuti tren dan kebutuhan pasar yang diciptakan oleh masyarakat," papar dia.

Tol KATARAJA (Kamal–Teluk Naga–Rajeg) sepanjang 39 km direncanakan mulai beroperasi pada awal tahun 2025, menghubungkan PIK 2 ke Bandara Soekarno-Hatta dalam waktu singkat. PIK 2 juga terhubung dengan 4 jalan utama, termasuk Jakarta Outer Ring Road (JORR), jalan tol dalam kota Jakarta, jalan tol Jakarta-Merak, dan jalan tol Bandara, menjadikan PIK 2 sebagai kawasan yang ideal untuk bisnis, hunian, dan rekreasi.

Adapun proyek yang telah diluncurkan dan dipasarkan sepanjang tahun 2024 meliputi:

  1. Kaveling Komersial: Berlokasi di CBD PIK 2
  2. Produk Komersial: Rukan Marina Bay, SOHO The Bund, Bizpark PIK 2, Rukan Petak Sembilan (Cin Te Yen), Rukan Lau Pa Sat, Rukan Little Siam, SOHO Miami, dan SOHO The Riverside Boulevard.
  3. Residensial: Bukit Nirmala, Pantai Bukit Villa, Rumah Milenial, Ilona @Pasadena Hills, Pasadena Spring, Sapporo Residence, Permata Hijau Residence, The Padma, Pasir Putih Residence, Permata Golf Residence, dan The Golf Signature.

Sebagai ringkasan, PANI berhasil menunjukkan pertumbuhan penjualan yang konsisten dari tahun 2021 hingga 2024. Pra-penjualan PANI mencapai Rp1,7 triliun pada 2021, Rp1,9 triliun pada 2022, Rp2,4 triliun pada 2023, dan Rp6 triliun pada 2024 dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 36 persen. Strategi PANI yang berfokus pada inovasi produk di PIK 2, serta permintaan yang terus meningkat dari pelanggan, berhasil mendorong pencapaian pra-penjualan sebesar Rp6,01 triliun pada tahun 2024. (*)