Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Saham Milik Aguan Melambung usai Terjun Bebas: CBDK Naik 15 Persen

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 24 January 2025 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
Saham Milik Aguan Melambung usai Terjun Bebas: CBDK Naik 15 Persen

KABARBURSA.COM - Saham perusahaan milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan, yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), kembali menjadi sorotan setelah mencatat kenaikan signifikan pada perdagangan Jumat, 24 Januari 2025. Setelah sebelumnya mengalami penurunan tajam hingga Auto Rejection Bawah (ARB) pada Kamis, 23 Januari 2025, kedua saham tersebut bangkit dengan performa luar biasa.

PANI

Pada perdagangan hari ini, saham PANI melesat 14,90 persen atau naik 1.650 poin ke level Rp12.725. Saham ini dibuka pada harga Rp9.850 dan sempat menyentuh level tertinggi di Rp13.200 sebelum akhirnya ditutup di Rp12.725. Volume perdagangan saham PANI mencapai 75,16 juta lot, jauh di atas rata-rata volume harian sebesar 16,53 juta lot, dengan nilai transaksi fantastis mencapai Rp903,2 miliar.

Sebelumnya, pada Kamis, 23 Januari 2025, saham PANI terjun bebas hingga menyentuh ARB di level Rp11.075. Penurunan drastis sebesar 19,89 persen ini memicu aksi jual besar-besaran dengan total volume perdagangan mencapai 61,83 juta lot, lebih dari empat kali lipat rata-rata volume hariannya. Harga saham PANI yang sempat dibuka di level Rp13.700 bahkan menyentuh level tertinggi Rp14.075 sebelum terhempas ke ARB.

Kenaikan signifikan pada hari ini menunjukkan adanya aksi beli besar-besaran, terutama dari investor yang memanfaatkan harga saham di level bawah. Lonjakan harga juga didukung oleh sentimen positif terkait kinerja perusahaan, meskipun volatilitas tinggi tetap menjadi perhatian.

CBDK

Hal serupa juga terjadi pada saham CBDK, yang melonjak 15,89 persen atau 1.200 poin ke level Rp8.750 pada perdagangan hari ini. Dibuka di level Rp9.050, saham ini menyentuh level tertinggi di harga yang sama sebelum ditutup di Rp8.750. Volume perdagangan saham ini mencapai 62,05 juta lot, jauh melampaui rata-rata harian sebesar 14,49 juta lot, dengan nilai transaksi mencapai Rp523,2 miliar.

Pada Kamis, saham CBDK juga mengalami tekanan jual besar-besaran, turun hingga 11,41 persen atau 1.075 poin ke level Rp8.350. Volume perdagangan pada hari itu mencatat angka tinggi sebesar 48,4 juta lot. Meski sempat dibuka di level Rp9.225, saham ini anjlok hingga level terendah Rp8.225, mendekati ARB di Rp7.550.

Kinerja positif pada Jumat ini mencerminkan rebound yang kuat, didorong oleh aksi beli investor yang optimis terhadap potensi pertumbuhan jangka panjang emiten tersebut.

Lonjakan harga saham PANI dan CBDK menyoroti tingginya volatilitas saham emiten milik Aguan dalam beberapa hari terakhir. Pergerakan harga yang ekstrem mencerminkan spekulasi investor dan potensi aksi ambil untung yang besar. Namun, volume perdagangan yang jauh di atas rata-rata harian menunjukkan minat investor yang tetap tinggi terhadap kedua saham ini.

Penyebab Saham PANI dan CBDK Turun Drastis

Founder Stocknow.id, Hendra Wardana mengatakan, kondisi penurunan pada Kamis, 23 Januari 2025, terjadi setelah kedua saham mengalami kenaikan yang cukup tinggi pada periode sebelumnya.

“PANI, misalnya, mengalami penurunan 28,43 persen dalam seminggu terakhir dan 36,08 persen sejak awal Januari 2025. Sedangkan CBDK, mengalami penurunan 29,95 persen dalam seminggu terakhir,” kata Hendra kepada Kabarbursa.com di Jakarta, Kamis, 23 Januari 2025.

Hendra menilai, ada beberapa faktor yang membuat dua saham itu turun. Terkait dengan saham PANI, kata dia, salah satu penyebabnya adalah aksi profit taking setelah kenaikan harga yang cukup signifikan menjelang akhir 2024. Secara teknikal, PANI berpotensi melanjutkan pelemahan dengan menguji area support klasik di level Rp10.300.

“Selain itu, isu negatif terkait pagar laut di Tangerang juga mempengaruhi sentimen terhadap saham ini, yang berpotensi memberikan pelajaran bagi emiten dan pemerintah untuk mencegah kasus ilegal serupa di masa depan,” jelasnya.

Meski demikian, secara fundamental, Hendra menilai potensi PANI masih cukup kuat. Perusahaan ini memiliki cadangan lahan yang signifikan, yaitu 1.850 hektare hingga 2024, yang memberikan potensi pertumbuhan yang cukup baik dalam jangka panjang.

“Kinerja keuangan PANI juga menunjukkan angka yang positif. Pada kuartal III 2024. PANI membukukan pendapatan bersih sebesar Rp2,09 triliun, meningkat 20,89 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” terang Hendra.

Pendapatan itu berasal dari segmen tanah kavling, komersial, dan rumah tinggal yang membukukan Rp2,04 triliun, atau meningkat sekitar 19 persen dari tahun lalu.

“Bahkan, laba kotor PANI melonjak 36,41 persen (yoy), mencapai Rp1,19 triliun, sementara laba yang diatribusikan kepada entitas induk tercatat Rp486,60 miliar, tumbuh 91,16 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” jelasnya.

Selain itu, Hendra membeberkan pencapaian prapenjualan PANI juga menunjukkan angka yang menggembirakan. Pada periode Januari-September 2024. PANI mencatatkan prapenjualan sebesar Rp4,7 triliun, meningkat 168 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Dengan capaian tersebut, perusahaan mengerek target pra penjualannya dari Rp5,5 triliun menjadi Rp6 triliun untuk tahun 2024,” kata dia.

Meski ada beberapa isu yang mempengaruhi sektor properti, terutama terkait dengan saham PANI dan CBDK, Hendra menegaskan sektor ini masih memiliki prospek yang menarik di tengah penurunan suku bunga dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. (*)