Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

BSDE Lunasi Surat Utang Jatuh Tempo

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 24 January 2025 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
BSDE Lunasi Surat Utang Jatuh Tempo

KABARBURSA.COM - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), emiten properti dan real estat terkemuka, telah menyelesaikan pelunasan surat utang yang jatuh tempo pada 23 Januari 2025.

Direktur BSDE, Hermawan Wijaya, mengungkapkan bahwa sisa surat utang senior berdenominasi dolar AS sebesar USD88,915 juta telah sepenuhnya dilunasi melalui entitas anak, Global Prime Capital Pte. Ltd. (GPC), yang sepenuhnya dimiliki oleh perseroan. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat 24 Januari 2025.

"Pelunasan ini mencerminkan komitmen kuat perseroan dalam memenuhi seluruh kewajiban finansialnya," ujar Hermawan. Ia menambahkan, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap kemampuan manajemen BSDE dalam mengelola likuiditas serta risiko utang secara efektif.

Hermawan menegaskan bahwa setelah pelunasan ini, tidak ada lagi sisa surat utang jatuh tempo tahun 2025. "Ini menunjukkan komitmen kami untuk menjaga integritas keuangan perseroan," tandasnya.

Dengan langkah strategis tersebut, BSDE terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di sektor properti nasional.

Catatan Kenaikan Laba

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), bagian dari grup properti Sinar Mas Land, sukses mencatatkan kenaikan Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp2,70 triliun pada Kuartal III – 2024, meningkat 52,73 persen dibandingkan capaian tahun lalu sebesar Rp1,77 triliun.

Direktur BSDE, Hermawan Wijaya, menyampaikan bahwa pertumbuhan ini melampaui ekspektasi. Pencapaian pada akhir September 2024 telah melampaui hasil tahun buku 2023 yang tercatat Rp1,94 triliun dan bahkan lebih tinggi dari pencapaian tahun 2022, yang menjadi rekor tertinggi pascapandemi dengan Rp2,43 triliun. Seperti dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis 31 Oktober 2024. Seperti dalam keterangannya di Jakarta, Kamis 31 Oktober 2024.

Hermawan menambahkan, performa ini didorong oleh tingginya permintaan terhadap produk-produk properti BSDE, baik residensial maupun komersial. Lokasi strategis yang mudah diakses dari berbagai jalur dan moda transportasi menjadi salah satu keunggulan utama yang menarik konsumen.

Per akhir September 2024, Pendapatan Usaha BSDE tercatat mencapai Rp10,07 triliun, mengalami kenaikan dua digit sebesar 37,75 persen dari Rp7,31 triliun tahun lalu, dengan dukungan dari pencapaian positif di berbagai segmen usaha BSDE.

Segmen Penjualan unit, lot tanah, dan strata title menjadi penyumbang terbesar dengan pendapatan Rp8,75 triliun, atau naik 45,02 persen, memberikan kontribusi 86,94 persen dari total Pendapatan Usaha konsolidasian.

Segmen Sewa tercatat sebagai kontributor pendapatan terbesar kedua, dengan pendapatan sebesar Rp715,83 miliar, tumbuh 3,59 persen dari tahun lalu Rp691,05 miliar, menyumbang 7,11 persen dari Pendapatan Usaha konsolidasian.

Segmen Pengelola Gedung berkontribusi sebesar Rp288,85 miliar, naik 6,04 persen dari Rp272,39 miliar tahun lalu, dengan kontribusi 2,87 persen terhadap Pendapatan Usaha konsolidasian.

Laba Kotor mencapai Rp6,59 triliun, naik 41,30 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp4,66 triliun, didorong oleh pengendalian biaya yang efektif. Beban Pokok Penjualan tumbuh 31,47 persen, lebih rendah dari kenaikan Pendapatan Usaha sebesar 37,75 persen. Laba Usaha tercatat Rp3,58 triliun, meningkat 57,71 persen dari Rp2,27 triliun tahun lalu.

Pertumbuhan ini juga mencerminkan keahlian BSDE dalam mengelola beban. Total Beban Usaha 2024 tercatat Rp3,01 triliun, naik 25,73 persen dari Rp2,39 triliun tahun lalu. Laba Sebelum Pajak mencapai Rp3,14 triliun, naik signifikan 55,79 persen dari Rp2,01 triliun tahun lalu. Laba Periode Berjalan tercatat Rp3,11 triliun, tumbuh 55,22 persen dari Rp2,00 triliun pada periode yang sama tahun 2023.

Dengan performa yang solid sepanjang 2024 ini, kami optimis untuk mempertahankan tren pertumbuhan positif di tahun-tahun mendatang. Strategi kami ke depan akan difokuskan pada penguatan pemasaran dan penjualan serta eksplorasi peluang baru yang dapat memberikan dampak signifikan bagi BSDE. Keberlanjutan dan inovasi tetap menjadi pilar utama kami dalam mempertahankan dan meningkatkan performa keuangan di masa depan, tutup Hermawan.

Segmen Residensial Penyebab Utama

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), pengembang kota mandiri terbesar di Indonesia, telah mencatatkan pencapaian 72 persen dari target prapenjualan 2024 dalam sembilan bulan pertama, dengan total nilai mencapai Rp6,84 triliun. Kinerja ini menunjukkan peningkatan tipis 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan Rp6,75 triliun.

Direktur BSDE Hermawan Wijaya menjelaskan bahwa segmen residensial menjadi kontributor utama dengan sumbangan Rp3,85 triliun atau 56 persen dari total prapenjualan. Kinerja ini didorong oleh sejumlah proyek utama seperti BSD City, Nava Park, Tresor, The Zora, Hiera, Tanakayu, dan Terravia. Produk baru seperti Yara at the Kaia di Grand Wisata Bekasi dan Townville di Grandcity Balikpapan juga turut mengangkat angka prapenjualan. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin 28 Oktober 2024.

Minat konsumen yang tinggi terhadap produk properti BSDE, baik hunian maupun komersial, menunjukkan kepercayaan pasar yang kuat terhadap kualitas dan nilai tambah properti yang ditawarkan oleh BSDE, sebagai pengembang dengan pengalaman lebih dari 40 tahun di industri properti nasional.

Segmen komersial, termasuk lot komersial, apartemen, dan ruko, menjadi kontributor terbesar kedua dengan total prapenjualan Rp2,43 triliun atau 36 persen. Penjualan ruko tercatat sebesar Rp1,55 triliun, lot komersial sebesar Rp396 miliar, dan apartemen sebesar Rp483 miliar.

Prapenjualan ruko berasal dari proyek-proyek seperti Cascade, West Village, dan Northridge Ultimate yang baru diluncurkan, seluruhnya berlokasi di BSD City. Sementara, prapenjualan apartemen datang dari Southgate dan Aerium di Jakarta serta Akasa dan Upperwest di BSD City.

Secara keseluruhan, BSD City menyumbang 69 persen dari total prapenjualan berdasarkan lokasi, diikuti oleh Nava Park, BSD City sebesar 8 persen, The Zora sebesar 7 persen, dan Hiera sebesar 4 persen. Grand Wisata Bekasi dan Kota Wisata Cibubur masing-masing berkontribusi sebesar 13 persen dan 5 persen terhadap total prapenjualan 2024.

“Kami optimis strategi ini akan menggerakkan pertumbuhan jangka panjang di sektor properti,” tambah Hermawan.

Dengan produk yang terarah, promosi efektif melalui program nasional Infinite Living, dan dukungan insentif pemerintah, BSDE yakin akan mencapai target prapenjualan 2024 sebesar Rp9,50 triliun, tutup Hermawan.(*)